Bagian 4

929 164 7
                                    

Langkah kecil dan perlahan Sooyoung membuat Taehyung sedikit begerak. Saat ini Sooyoung sudah rapih dengan pakaian kerja dan tasnya. Saat bangun tadi Sooyoung memang sedikit terkejut karena dirinya berada di pelukan Taehyung, Sooyoung tidak ingat apapun kecuali saat dirinya menangis dan memeluk laki-laki itu saat duduk berdampingan, tapi tadi Sooyoung berusaha tidak panik dan melepaskan diri dari pelukan Taehyung seperlahan mungkin.

Sooyoung mengambil peep toe miliknya dan berjalan perlahan keluar dari kamar. Sooyoung bahkan tidak langsung menggunakan sepatunya, Ia hanya menjinjing dan setelah berjalan agak jauh dari kamar, Sooyoung segera mengenakan sepatunya.

Saat menuju dapur, Sooyoung melihat meja makan sudah tertata dengan rapih, beberapa jenis masakan sudah tersedia disana.

"Ahjuma sepertinya sudah sehat" gumam Sooyoung seraya melewati meja makan dan berjalan mendekat ke lemari es yang ada di dapur.

Sooyoung membuka lemari es dan langsung tersenyum bahagia karena Ia menemukan yang Ia cari. Sebuah mentimun dingin, dengan cepat Sooyoung mengambil mentimun itu dan mengirisnya. Sooyoung membawa irisan mentimun ke meja makan, lalu saat dia duduk di kursi, tanpa berpikir panjang Sooyoung langsung menempelkannya pada mata.

Runtukan pada dirinya sendiri sudah dilakukan Sooyoung sejak bangun tidur saat mendapati matanya yang bengkak. Ia menyesal menangis begitu bersemangat dan tidak ingat jika hari ini ada rapat penting di kantor.

"Apa yang sedang kau lakukan?" suara Seok Jin membuat Sooyoung merubah posisi duduknya menjadi membelakangi Seok Jin yang tadi tepat berada disampingnya

"Tidak sedang apa-apa. Kau sudah ingin berangkat ke kantor?" tanya Sooyoung dengan tetap membelakangi Seok Jin

Seok Jin mendekat dan duduk di samping Sooyoung, "Untuk apa mentimun ini?" Seok Jin mengambil salah satu irisan mentimun, "Kau memakannya atau apa?" tanya Seok Jin lagi tak menjawab pertanyaan Sooyoung


Sooyoung akhirnya menghembuskan nafas pasrah dan membenarkan posisi duduknya, "Mataku sedikit bengkak. Ini untuk mataku" jawab Sooyoung sambil menunjukan timun yang sedang menempel di matanya

Seok Jin tersenyum geli, "Kau habis menangis? Apa Taehyung melakukan sesuatu padamu?"

Mendengar pertanyaan Seok Jin, pipi Sooyoung langsung memerah karena mengingat posisi tubuhnya tadi pagi, namun Sooyoung langsung menggeleng "Tidak. Dia tidak melakukan apapun"

"Baguslah. Aku pikir dia membuat masalah lagi" Seok Jin membalik piring dihadapannya dan menyendokan nasi dan lauk pauk ke atas piring itu

Sooyoung mengikuti Seok Jin, "Seok Jin-ssi, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"

Seok Jin mengangguk, "tentu"

"Mengapa Ayah dan Paman Kim membuat perjanjian untuk aku dan Taehyung? Bukankah kau anak sulung disini? Terlebih lagi kau juga belum menikah?" tanya Sooyoung

Seok Jin meletakan sendoknya yang tadi baru saja ingin masuk ke dalam mulutnya, "Aku dan Taehyung hanya berbeda 3 tahun. Tidak akan jauh berbeda bila itu aku atau Taehyung"

Sooyoung menatap tidak mengerti, "Memang, tapi aku penasaran. Aku kira tadinya Taehyung itu anak sulung, tapi ternyata dia memiliki seorang kakak. Aneh bukan, jika seorang Ayah menikahkan putra bungsunya terlebih dahulu?"

Seok Jin menelan makanan yang ada dimulutnya lalu menjawab, "Kenapa kau begitu penasaran? Apa kau berharap yang akan dijodohkan denganmu itu adalah aku? Apa itu akan lebih baik jika aku?" Seok Jin menatap Sooyoung

Sooyoung hampir terdesak karena Seok Jin menatapnya begitu intens, namun Seok Jin buru-buru memberikan segelas air mineral untuk Sooyoung dan Sooyoung meminum itu.

FIX Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang