3. Senyum Yang Manis

4.3K 386 8
                                    

"Lo cewek pertama yang bisa bikin gue senyum,,"
.
.
.


☆♣☆_______

_____________________

Satu minggu berjalan dengan cepat, waktu berputar dari pagi ke petang hingga menjelang malam. Terus sama setiap hari, bahkan satu minggu ini full dengan cuaca cerah.

Ily mengawali kehidupan kampusnya dengan baik, secerah cuaca yang menemaninya semingguan ini. Satu minggu masuk kampus ia sudah memiliki banyak teman, selain sahabat dari para sang kakak  gadis itu mendapat teman bicara di kelas karena sikapnya yang mudah ramah dan periang di setiap suasana. Semua orang menilainya sebagai gadis ceria, murah senyum dan suka menyapa. Cukup kuat alasannya jika ia sudah mulai di sukai banyak kaum adam di kampusnya.

"Aline jangan main di situ, sini,!" Ily melambai tangannya agar Aline menghampirinya.

Hari ini Ily dan para saudaranya mengadakan weekend bersama di danau. Ily dan Aline berangkat lebih dulu menuju lokasi piknik, tempat yang teduh dan tenang membuat Ily duduk manis di bawah pohon menikmati pemandangan danau.

"Aline," Panggil Ily lagi. Melihat Aline tak memperdulikannya panggilan, gadis itu langsung mendekati Aline yang sudah di bibir danau. "Bandel banget sih," Ily mencubit gemas lengan Aline,

Bukan menangis atau kesal, Aline justru tertawa kecil dan menunjuk jari mungilnya terarah ke danau, "Ada ikannya kak di kolam," Kata Aline senang,

Ily menjongkok sambil tersenyum pada Aline. "Itu bukan kolam sayang, jangan main di sini bahaya tau." Dengan gemas Ily menyentil hidup Aline membuat sang bocah terkekeh,

Ily menarik Aline menjauh dari bibir danau, namun baru hendak mengajak Aline duduk di tikar hand phone Ily berdering. Gadis itu merogoh sakunya dan mengangkat panggilan yang masuk.

"Assalamualaikum kak,!" Sapa Ily sekenanya, "Aku sama Aline udah di tempat piknik, kalian udah dimana,?" Sugut Ily,

"......"

Tanpa sepengetahuan Ily, Aline kembali mendekati bibir danau.

Ily mencebik, "Masih lama ya kak,?" Ily mendumel dengan wajah malas, gadis itu mendudukkan tubuhnya di tikar piknik yang ia rentangkan di bawah pohon.

"......."

Ily tersenyum masam, "Ia kakak hati-hati," Tutur Ily, panggilan itu pun terputuskan, gadis itu kembali menaruh hand phonenya ke saku. Ily menoleh santai dan baru sadar jika Aline tak duduk bersamanya, pandangan Ily terlaih saat suara cuburan dari danau hingga matanya kontan membulat saat mendapati Aline tengah melambai tangan dari dalam kolam.

"Aline," Pekik Ily, gadis itu berlari cepat ke bibir danau. "Tolong,! Tolong,!" Ily berteriak panik.

Ketakutan menjalar tubuh Ily, kakinya terasa beku untuk bergerak. "TOLONG,!" Teriak Ily semakin jadi.

Sekilas bayangan gadis kecil melintas di pikiran Ily, gadis kecil yang hampir tenggelam dalam kolam.

"Buurr..,

Lamunan Ily terbuyar saat seorang laki-laki entah datang dari mana langsung mencebur masuk ke danau dan membawa Aline ke tepian.

"Ali," Gumam Ily menatap laki-laki yang menggendong Aline ke dataran, pandangan Ily teralihkan saat Ali menurunkan tubuh Aline dari gendongannya. "Kamu ngak apa-apa sayang,?" Kehawatiran Ily tak bisa ia sembunyikan, bahkan cairan bening itu ambalas melewati pipinya.

LYGA✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang