BAGIAN SATU
**
"Kui bis e (itu busnya)"
"cepet-cepet"
"emang bener naiknya bus yang ini"
"udah naik aja buru"
Luna bersama kedua temanya Inka dan Dera segera masuk kedalam bus. Mereka takut MOS pertama mereka telat dan harus berurusan dengan OSIS. Bukan hanya itu karena mereka adalah murid baru disekolahnya, sebisa mungkin mereka harus mentaati peraturan sekolah.
Mereka tahu jika OSIS SMK Negeri 1 Cendrawasih terkenal sangat famous, galak, sangar dan mempunyai banyak mata-mata untuk mengawasi semua kegiatan murid baru dimasa MOS ini. Jadi amit-amit kalau sampai berurusan dengan osis.
"Lun sepatu lo kayak apa coba lihat"Pinta Dera
"Kayak gini yang penting bertali dan berwarna hitam polos"
"aduh mati punya gue ada putihnya gimana dong" Rengek Inka kepada kedua temanya.
"Sepatu lo Merk apa?" Tanya Dera
"merk tidak ditentukan" Inka membalas sambil mengembuskan nafasnya.
"Udah diem aja nanti kita kena sama osis" Luna berusaha menenangkan kedua temanya. Bukannya apa-apa, Luna sadar bahwa pasti ada mata-mata disekitar sini.
Namun..
Luna telat. Dia tidak menyadari bahwa perbincangan mereka sudah diketahui oleh mata-mata dari osis.
**Bug..bug..bug
Luna dan kedua temanya berlari memasuki gerbang sekolah kemudian menuju keruangan kelas yang sudah ditentukan. Alhasil Luna tidak satu kelas dengan Dera dan Inka.
Jika boleh memilih, Luna lebih memilih satu kelas bersama kedua temanya agar tidak perlu susah susah sendirian mencari ruang kelasnya. Luna juga tidak perlu takut melewati gerombolan kakak kelas yang terlihat sangat menyeramkan saat itu.
Ekspresi yang ditampilkan beberapa kakak kelas sangat tidak menyenangkan. Apalagi kakak kelas perempuan, mereka memberi Luna tatapan mengintimidasi.
Luna mempercepat langkahnya melewati koridor tiap ruang Kakak kelasnya. Ia panik ketika sampai dikelasnya, karena ruangan kelas itu sudah kosong.
"mampus gue ketinggalan apel"
Luna kembali berlari menuju lapangan utama(Laut) untuk mencari barisan kelasnya X AKL 1(Sepuluh Akuntansi Satu).
Hosh..hosh..hosh
Hembusan nafas Luna terdengar begitu Jelas menampakkan seseorang yang sangat kelelahan, kedua kakinya bergetar hebat. Ia berusaha menetralkan degupan jantungnya. Ia menarik nafas dalam dalam. Kemudian menyejajarkan posisinya seperti siswa siswi yang lain.
Luna bukanlah tipe perempuan penakut. Bukan juga tipe perempuan pemberani. Ia lebih tepat dibilang perempuan pengumpat. Jika ia sebal dengan seseorang ia akan mengumpati orang tersebut.
Semua keluarga kebun binatang dapat diabsen olehnya. Tetapi jika ia benar benar ketakutan kakinya akan bergetar. Dan ketika dia sedang grogi perutnya pasti akan mulas.
"Masa Orientasi Peserta Didik Baru tahun pelajaran 2018/2019 resmi dilaksanakan."
Sorak sorai dan suara tepuk tangan siswa siswipun terdengar mengiringi pembukaan MOS yang disampaikan oleh Bapak kepala sekolah. Sebagian besar siswa bertepuk tangan hanya untuk menghargai kalimat yang diucapkan tadi. Dan sebagian lainya nampak memasang raut wajah cemas, takut dan sebagainya. Tidak terkecuali Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior
Teen FictionAku bantu kalian mengingat masa Putih abu-abu kalian❤ Ini kisah Remaja yang diwakilkan Luna dan teman temanya, bagaimana harus menghadapi senior yang gila hormat, dan persaingan prestasi yang sangat ketat. Selamat membaca. Dirumah aja! Jika keluar r...