Awalan ;

119 28 19
                                    

G A L E S H A

Mengawali hari dengan keberuntungan adalah hal yang hampir tak pernah Alesha rasakan, tetapi sebaliknya kesialan yang slalu menghantuinya setiap pagi membuat Alesha berfikir kalau hidupnya ini di kelilingi oleh jin-jin hitam yang berusaha menghancurkan kehidupan remajanya, di mulai dari keterlambatan ia berangkat sekolah, tak sempat sarapan karena di kejar waktu, kemacetan yang melanda ibu kota, membuat Alesha jengah dengan hidup.

Seperti biasanya Alesha terlambat, lagi.
Menyisakan hembusan nafas pasrah dari hidungnya, Alesha salah, kenapa bisa-bisanya Alesha memutuskan untuk mengendarai mobilnya dari pada memesan ojek online untuk mengurangi resiko keterlambatannya.

Sekarang sudah pukul 9, iya 9 pagi. Padahal pelajaran yang ia harus ikuti dari awal dimulai pukul 7 pagi, tapi dirinya bersama dengan mobil kesayangannya masih terdiam di pinggir sekolah dekat dengan gerbang berada, menunggu seseorang yang slalu rela hati untuk menolongnya dalam keadaan seperti ini.

Orang itu adalah Ardella, sahabat- teman- musuh karibnya, Ardella yang kerap di sapa Della itu akhirnya terlihat juga dari tempat Alesha terdiam yang berarti Alesha harus bersiap menyalakan mesin mobil untuk melajukan mobilnya ke dalam kawasan sekolah, bersama dengan Ifa di sebelah Della yang terlihat sedang berusaha membukakan gerbang tinggi bercat merah untuk menjadikan jalur masuk mobilnya.

"Al, gue gak akan deh bantuin lo lagi." Ungkap Della, kalimat itu sudah sering Alesha dengar ribuan kali, tetapi tetap saja Della akan membantunya ketika Alesha memelas kalau kejadian itu terulang lagi.

"Kalo gini terus bisa-bisa pala gue botak mikirin cara buat ngibulin Pak Tono terus." Ujar Ifa yang tentu saja di dengar baik oleh Alesha.

Sekarang ketiga spesies itu sedang berjalan menyusuri koridor yang minim oleh manusia, karena sekarang sudah waktunya beristirahat, murid-murid pasti sudah standby di kantin untuk memenuhi hawa dan nafsu mereka.

Jangan mengherankan Alesha yang masuk sekolah seenak jidatnya, karena teman-teman dekat Alesha juga heran, bisa-bisanya ada spesies seperti Alesha yang memandang rendah peraturan yang di berlakukan.

Alesha nyengir, "Iyadeh, gue janji bakal masuk tepat waktu mulai besok."

"Bacot..!!" Teriak Della dan Ifa bersamaan.

Dialog itu sudah sering Della dan Ifa dengar, meskipun Alesha sudah berjanji tapi keesokan harinya pasti kejadian yang sama akan terulang lagi membuat Della dan Ifa geram ingin mendatangi rumah Alesha dan mengguyurnya dengan air dingin setiap hari.

Mereka sudah sampai tujuan biasa dikala semua insan beristirahat, tentu saja kantin yang di penuhi makanan yang mengundang selera, setelah menemani Alesha menyimpan tas di kelasnya hal wajib bagi mereka untuk langsung menuju kantin yang sudah menjadi tempat kesayangan semua siswa dan siswi SMA Allaska.

Tepuk tangan terdengar ketika Alesha menghampiri tempat duduk yang di tempati oleh kaysha dan Auryn teman sejoli Alesha sejak kelas X, hal itu sontak membuat Alesha menunjukan mulutnya menggunakan jari telunjuk mengisyarkan kepada mereka untuk berhenti menepuki tangan mereka, agar tidak mencuri perhatian orang-orang.

Kaysha dan Auryn tertawa, "Rekor ini Al, lo yang biasa dateng abis istirahat ke dua kok tumbenan dateng di jam segini?" Ujar Kaysha berbangga.

"Udah nyubuh tau gue tuh." Jawab Alesha menduduki bangku yang kosong.

"Subuhnya Alesha itu jam 10 Kay, tulis deh di buku rekor." Ujar Auryn cewek kalem yang memiliki banyak pengikut di akun Instagramnya, tak di herankan Auryn sudah menghasilkan penghasilannya sendiri melewati sosial media yang ia punya.

Mereka yang ada di meja itu tertawa, di ikuti senyuman yang Alesha lepas, mereka tak habis fikir lagi oleh jalan pikiran Alesha.

"Beneran balik ya ternyata?" Ujar Ifa bertanya.

Alesha mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan Ifa dan baru menyadari suara keributan yang tiba-tiba terdengar, "Ada apasih? ribut amat."

"Iya, Dirga kan balik lagi kesini." Kaysha sang sumber informasi menyahut.

Alesha terlihat semakin bingung, "Dirga?"

"Demi apaan lo gak tau?" tanya Della sedikit terkejut.

Alesha terlihat sedang berfikir mengingat nama-nama yang ia kenali, "Dirga Prasetyo?" Tanyanya polos.

"Bukanlah! Itumah si Setyo kelas lo." sergah Della yang semakin heboh.

"Dirga Arfan Rasendriya Al, ketua warlous. Masa Lo gak tau?" Kini Ifa yang bersuara.

Alesha menggeleng pelan ke arah kanan dan kiri, merasa kalau memang dirinya itu kurang update dengan berita terkini. .

Auryn sedikit mengangkat dagunya menunjuk ke arah pintu masuk kantin, "Itu tuh Al, paling depan. Sekali liat juga ketebak yang mana orangnya,"

Alesha yang sedang berposisi membelakangi pintu masuk kantin langsung membalikan badannya usaha melihat jelas orang yang di magsud teman-temannya, emang apa spesialnya dia? Sampai-sampai seluruh pengunjung kantin begitu mendambakannya.

Seketika terlihat sosok lelaki yang mencolok di mata Alesha, lelaki tegap berkulit putih, rahang yang terlihat kokoh, hidung yang terpahat menjulang. Jujur, Alesha mengakui pesona pria itu dan mengetahui kenapa para pengunjung kantin terutama kaum hawa berhisteris.

Pria yang memiliki wajah asing itu bersebelahan dengan Raka-teman sekelas Alesha dan segerombolan anggota warlous lainnya. Hal itu membuat Alesha semakin dibuat penasaran.

"Ganteng kan Al?" Tanya Kaysha yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya untuk mengabadikan moment lelaki yang bernama Dirga itu.

Alesha mengangguk meng-iyakan tak mau bermunafik, "Kok gue jadi bangga ya bisa sekolah disini."

"Duh, kalo gue yang di kasih kayak begituan. Gue rela deh di apain juga," Ujar Della masih terdengar heboh.

"Emang mau sama lo? Di anggep ada juga kagak mungkin kali Del." Sahut Alesha tertawa dan jelas mendapati toyoran maut milik Della.

"Kurang ajar lo! lo juga, ampe kapan juga Dirga mana mau sama cewek macem lo."

Alesha yang kebetulan sedang memakan pilus yang ia beli tadi langsung melemparkannya kepada Della. Kadang-kadang perkataannya itu menusuk hati, "Berisik lo! Nyerocos mulu kayak beo."

Della meringis karena lemparan Alesha yang tepat ke wajah mulusnya, Della tak berniat untuk membalasnya karena ia tau berurusan dengan Alesha itu akan cape sendiri nantinya.

"Yaudah Al, udah waktunya lo ngelepas status jomblo lo, nikmatin hidup. Cowok kayak Dirga tuh perfect banget lho," Ujar Kaysha yang exited menjodohkan Alesha dengan Dirga.

"Jadi magsud lo, cowok yang namanya Dirga itu mau lo comblangin sama gue?" Tanya Alesha menunjuk dirinya dengan jari telunjuk, keempat jari lainnya masih sibuk memegang bungkus pilus yang belum juga habis.

"Ohh lo mau?" Goda Auryn yang tersenyum lebar.

"Mau!" Jawab Alesha cepat seraya menganggukkan kepalanya berexited.

G A L E S H A

A/N = *Vote n comment*
Gimana prolog nya? Ada kritik atau saran? Boleh message atau comment ya🤗

Ada yang punya kandidat visual Dirga dan Alesha?

Next? Ramein comment yu🤩



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang