Karena pada pindah rumah, otomatis anak-anak juga pada pindah sekolah yang lebih deket dan lebih elit. Maklum anak-anak dua bapak General Manager.
Johan sama Ana udah pada siap di mobil masing-masing. Mau nganter 3 anak nya masing-masing ke sekolah baru. Para pahmud kemana? Ya mereka udah berangkat ke kantor masing-masing.
"Buruan Gery bentar lagi masuk!" teriak Ana dari dalem mobil.
"Bentar umi, lagi donlot video terbaru. Tinggal satu persen lagi,"
"Video apa sih emang?" Ana nanya ke satu anak gadisnya.
"Biasa mi, 3gp"
"Astaghfirullah, tuh gen nya Raka nurun,"
"Udah~" Gery langsung lari masuk ke dalam mobil.
"Udah semua?" tanya Ana lagi ke anak-anaknya.
"Udah mi!!"
"Udah umi~"
"Ahh uh mmh"
"HEH GERY! MATIIN! ATO UMI BUANG HP KAMU!"
"I-iya umi. Bego kan gue lupa pake headset"
Sementara di mobil lain, Johan siap-siap mau jalanin mobilnya juga. "Udah siapkan gak ada yang ketinggalan?"
"Udah Bun,"
"InsyaAllah udah Bun,"
"Udah eh bentar Bun," Pinkan yang udah masuk siap-siap mau keluar lagi
"Kenapa kak?"
"Kamera ketinggalan,"
"Mau ngapain ngambil kamera teh?"
"Mau ngevlog bun, kan sekolah baru"
"Kamu tuh tugasnya belajar, gausah ngevlog mulu,"
"Tapi Bun,"
Johan gak dengerin, dia mulai ngejalanin mobilnya menuju sekolahan.
Dua mobil keluarga bapak Arjuno dan bapak Raka berjalan beriringan. Karena jarak perumahan elit mereka gak jauh dari sekolah paling cuma 15 menit akhirnya dua mobil itu sampai. Satu-persatu mereka masuk ke parkiran sekolah. Semua mata siswa-siswi yang baru saja datang tertuju pada dua mobil yang masuk ke sekolah mereka.
Maklum mobil mereka terlalu sederhana jadi pusat perhatian. Mobil yang dibeliin khusus para suami buat istrinya nganter jemput anak-anak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
