Chapter 3

14 4 5
                                    

Mira menenangkan dirinya dengan mendengarkan musik melalui headset di rooftop. Ia menumpukan kedua tangannya pada dinding pembatas rooftop yang tingginya sebatas perut. Cuaca yang cerah dengan langit yang begitu biru ditambah angin sepoi-sepoi, berhasil membuatnya merasa lebih dingin. Karena sebelumnya ia mendidih di rebus soal Bahasa Inggris dengan suhu 400 derajat celcius, uhhh. Segitunya ya, wkwkwk, pencitraan semata.

Ia menikmati musik yang mengalun lembut di telinganya sambil memejamkan mata. Membayangkan jika ia tengah berada sudut jalan, kehujanan, tidak bawa payung, dan kedinginan. Akhirnya Jimin pun datang membawakan satu payung, dan untungnya kecil jadi bisa nempel-nempel dikit.

Berimajinasi dikit nggak papa lah yaw....

Di tengah-tengah imajinasinya yang begitu tinggi, Mira akhirnya bisa kembali ke realita hidupnya yang jauh dari ekspetasinya itu. Karena, tiba-tiba saja Canyoel versi Jabodhetabek muncul kaya tuyul sambil menyodorkan minuman kaleng pada Mira. Huahahauahaaaaa..

Mira terhura plus terkejut. Eamang beda?. Beda, terserah yang nulis lah.....:)(:

"Ngapai lo di sini?",tanya Mira sambil melepas salah satu headsetnya.

"Ketemu Bidyang",jawab Arka singkat lalu meminum sekaleng kopi dingin.

"Hah, Bidyang? Apaan tuh? Aneh bener",tanya Mira keheranan.

"Bidadari Kayangan", jawab Arka tanpa melihat Mira. Dari tadi nggak pernah sekalipun melihat Mira. Mules  kali ya lihat Mira. Eh, ya nggak lah. secara Mira kan cantik, tinggi, putih, baik lagi, huhuhuhu.....

"He'eh, jelek banget singkatannya. Nemu di mana lo?",celetuk Mira.

"Dari Cimahi eh trus jatuh di tong sampah Jonggol. Jadi kaya gitu deh",jawab Arka.

"Lo sih nggak pake JEN aja",ucap Mira.

"Mahal"

"Kere"

"Kita ngomong apa sih?"

"Nggak tau juga sih"

"HAHAHAHHA", mereka berdua tertawa bersama. Kenceng banget.

"Omong-omong, ini buat gue?",tanya Mira sambil memegang sekaleng kopi dingin.

"Ya iyalah, buat siapa lagi?",jawab Arka.

"Oh. Kok lo tau gue ada di sini?",tanya Mira.

"Hati gue yang ngasih tau",jawab Arka santai.

Degh..... Apakah dia mencin---------------cang  hati gue?. Huh, kembali ke realita.....

"Idih, gombalan lo receh amat", ucap Mira sambil tersennyum simpul.

"Emang lo mau yang nggak receh?",tawar Arka.

"Ih, apaan sih. Mana mau gue dikasih gombal walaupun nggak receh",ucap Mira.

"Beneran?",Arka memastikan.

"Emang gombalan yang nggak receh tuh kaya gimana?",tanya Mira yang lebih ke menantang.

"Gue sayang sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?",ucap Arka dengan santai. Sesantai santainya orang santai.

Mira diam terpaku. Matanya pun hanya bisa terbuka, tak bisa berkedip. Jantungnya terpacu sangat cepat.

Nggak salah denger kuping gue........????? Ucapnya dalam hati.

"Ya elah, canda doang kali. Srrrius amat",ucap Arka terkekeh.

Anjasmara...... Untung ganteng ama sayang. Kalo nggak, udah gue jorokkin dari sini....

Salah PekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang