(Backsound : EXO - Moonlight)
Kyungsoo berjalan hati-hati melewati lorong menuju kamarnya. Kedua matanya mengatup dengan bibir yang mengucapkan jampe-jampe.
"Atas nama Tuhan yang maha Esa, tolonglah lindungi aku,"
Indra perabanya ia gunakan kembali sama seperti saat itu. Kyungsoo memapahkan diri menuju kamar miliknya. Sangat tersiksa ia melalui ini.
Begitu menyeramkan baginya.
Hingga ia mulai sampai di pengujung bilik, tepat didepannya terdapat pintu kamar. Kyungsoo terjatuh perlahan karena kedua lututnya mendadak lemas --terduduk sembari menyender di tembok.
Nafas yang ia hembuskan terdengar begitu berat dan tergesa-gesa seperti sudah di kejar oleh Anjing komplek.
"Haahh.. Haahh.."
Sungguh Kyungsoo terkulai lemas, cobaan sebelumnya sudah ia lewati. Kali ini ada cobaan baru lagi.
Tak henti ia mengucapkan nama Tuhan di sela-sela rasa ketakutan yang melanda pada dirinya.
Selang berapa menit, ia kini memberanikan diri untuk membuka pelupuknya. Bertujuan melawan rasa takut.
"Huuuftt.. Puji Tuhan, syukurlah tidak ada apa-apa." bersyukur Kyungsoo dengan seuntai senyuman. Tuhan selalu memberkatinya.
"Kyungsoo," suara seseorang dan spontan Kyungsoo menoleh kemudian menjawab begitu sopan, "Iya?"
"Boo👻,""AAAAAA!!!! EOMMA!!!"
Kyungsoo menjerit sangat nyaring agar seisi rumah dapat mencari keberadaannya. Tubuhnya bergetar sembari menutup wajah oleh kedua telapak tangan. Tak luput jantungnya yang kian meningkat detakan itu dan rasanya seperti ingin copot saja.
Buuaaagghhh..
Deg!
Angin berdesir tiba-tiba, terutama hatinya berubah menjadi lebih tenang. Tidak ada suara dan gangguan, sunyi sekali. Menyejukkan hatinya.
Hingga Kyungsoo sepakat untuk menjatuhkan lengannya dan kembali membuka mata perlahan.
"Kyung, sudah jangan takut." tutur seseorang berpakaian serba putih yang duduk dihadapannya. Sangat dekat, dengan senyuman termanis ia berikan.
Kyungsoo memundurkan wajahnya melihat begitu detail penampilan orang yang tak ia kenal ini.
Matanya memicing kuat hingga dahinya berkerut. Pakaian lelaki ini begitu formal. Dan tembus pandang.
Tatkala lengan lelaki itu terulur ingin menyentuh tubuhnya Kyungsoo menjadi was-was.
"HWWAAAA!! ADA SETAN KANTORANN!!!!"
****
Kyungsoo POV
Terkulai lemasku tak berdaya di atas ranjang dengan sensasi dingin menerpa sekujur tubuh. Kupejam kuat-kuat kedua netra, menikmati betapa sunyinya ruangan ini. Mengamat dari dalam selimut tentunya.
Entah tiba-tiba aku merasakan sebuah sensasi berbeda dari dalam sini. Suhu semakin dingin dan angin kian menerpa. Jika di fikir kembali, mana ada angin yang bisa masuk ke dalam sini?
Hingga tak kusadari bahwa selimutku sudah terapung diatas udara.
Panik yang kurasa dan langsung menarik sekuat mungkin merenggut selimut kesayanganku.
Sreekk..
"Kyungsoo. Kumohon jangan menutupi dirimu begitu," ujar lelaki kasat mata yang tengah menatap melas di tepi ranjang.
Aku menolak kuat, benar-benar tak mau. Sungguh lelaki itu takku kenali. Bahkan urusannya tidak penting bagiku.
"Kyungsoo?"
"Kyungsoo?"
"Kyungsoo!"
Sungguh aku geram!!
"Wae??" geramku langsung menyibakkan selimut.
Deg!
Terkejutku dibuatnya, tatkala aku baru tersadar bahwa ia sudah terduduk di hadapanku.
"Aaaaa! Pergi! Menjauh!" Aku berteriak kembali. Ya Tuhan, mantra mana yang harusku ucapkan agar ia pergi?
"Kyung, dengarkan aku dulu. Aku tidak akan berbuat macam-macam. Sungguh," janjinya.
Aku melongo dibuat olehnya, netra kami bertemu namun tak bertegur sapa. Saling terdiam tak ada yang mau memulai.
"Aku janji, aku tidak akan berbuat macam-macam. Sungguh. Asal kau mau membantuku," lirihnya dan langsung saja aku menjawab dengan ketus, "Apa yang kau mau?"
"Bantu aku untuk mencari tahu bagaimana aku mati."
&&&&
Happy Reading❤
Dont forget to vote and comment, thx u so much❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Half Heart
Horror(HighRank #83 in Dokyungsoo 012918) Kehancuranku bertumbuh tatkala percikan api itu mulai membara. Dan kebahagiaanku meningkat tatkala cipratan air membasahi kobaran api tersebut. Kau datang tanpa diundang. Namun aku tak berharap kau harus pergi, m...