[SEQUEL MY BASTARD PRINCE | Bisa dibaca terpisah]
BUKU SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA; PART DI WATTPAD MASIH LENGKAP.
[Completed | Mature ⚠️]
Highest rank : #1 in romance
WARNING! DON'T COPY MY STORIES, DILARANG PLAGIAT!
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UPDATE LAGI WKWKW
MAAF TELAT SEHARI, TAPI INI PARTNYA PANJANG BANGET. BISA KALIAN BANDINGIN SAMA PART LAIN 🌹🤣❤️
Happy reading!
"Well... Aku tidak dengar. Tapi sayangnya kau juga tidak bisa memecat CEO Leonidas International baru yang dipilih secara aklamasi, Daddy."
Wait, suara itu....
Javier langsung tertegun. Javier bahkan langsung memalingkan wajahnya ke arah pintu untuk memastikan jika apa yang dia dengar memang benar. Dan sepertinya tidak hanya dia, Anggypun melakukan hal yang sama.
Dan yang sekarang tengah berdiri di depan pintu memang bukan pelayan, bukan bodyguard atau bahkan Nolan seperti yang awalnya Xavier pikirkan, namun yang berdiri disana Xavier.
Xavier Matthew Leonidas. Putranya.
Orang terakhir yang Javier pikir sudi untuk masuk ke sini.
"Itu lagi... Aku juga tidak sedang di luar. Aku mengetuk dari dalam. Jadi tidak ada alasan memecatku kan?" tambah Xavier lagi, kali ini dengan senyuman kaku.
Bocah ini....
Untuk sekejap Javier tidak tahu harus merespon bagaimana. Dia hanya bisa berdehem pelan ketika Xavier terlihat melangkah mendekatinya dengan satu tangan memegang berkas, sementara tangan yang lain dia masukkan ke saku celana. Anggy lain lagi, wanita itu langsung berdiri dari duduknya dan menatap Xavier dengan senyuman cerah.
***
Playlist : Charlie Puth - One Call Away
Playlist kamu :
***
KLIK BINTANG KECILNYA DONGG!!!
"Xavier... Dasar anak ini! Kebiasaanmu masih sama saja."
Gerutuan Anggy mau tidak mau membuat senyuman kaku Xavier berubah menjadi kekehan. Apalagi setelah itu Anggy juga langsung menghampiri dan menautkan tangannya di lengan Xavier.
"Yeah, meskipun harus aku akui kau sudah ada peningkatan. Paling tidak kau sudah bisa mengetuk pintu sekalipun itu dari dalam," ucap Anggy lagi. Well, Anggy memang selalu bisa mencairkan suasana tiap kali Xavier merasakan suasana tegang menyelimutinya. Jujur saja, Xavier sendiri tidak tahu harus berbuat apa, karena nyatanya sikap Javier yang hanya menatapnya datar membuat Xavier merasa kedatangannya kemari adalah kesalahan.
