Cembokur

356 18 0
                                    

"RIZAL BALIKIN PULPEN GUE!"teriak sabrina sambil mengejar ngejar cowok yang bernama rizal tersebut, sekarang memang sedang tidak ada guru yang mengajar di kelasnya.

"Apa apaan lo ini punya gue! Dapet nemu di meja aqilla!"jawab rizal membuat ia mendapatkan leparan tipe-X dari sabrina dan tepat pada tubuh cowok itu lalu mengaduh sakit. "Aduh!"

"Lebay lo monyet! Balikin sini pulpen gue!"ucap sabrina jenggah

"Heh! Mulut lo kagak sopan bener ama ketua kelas! Salim"ucap rizal sambil menyodorkan tangan kanannya kedepan agar sabrina menyalimi tangganya, dan sabrina dengan jenggah melakukan hal tersebut.

Sedangkan di luar kelas ada yang memperhatikan mereka berdua tanpa mereka sadari tentunya, orang itu hanya berdiri saat melihat sabrina menyalimi tangan rizal lalu berlalu dari koridor kelas X IPA 2 dan menghilang di lorong menuju tangga kelas XI IPS

***

Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu namun sabrina masih enggan keluar kelas karna hari ini memang ia sedang tidak mood dan moodnya gampang sekali naik turun, mungkin karna efek haid.

"Sab, tadi gue ketemu ama kak althaf."ucap aqilla sambil menaruh makannnya di tempat duduknya berasama dengan alea.

"Oh."sementara sabrina hanya ber'oh' ria.

"Kak althaf tadi sih, jalan ama si vira ke kantinya,"ucap alea sambil memakan makannya.

"Vira? Vira siapa?"tanya sabrina

"Aelah si vira itu loh, yang suka sama kak althaf, tapi gak dapet respon."jawab aqilla yang di angguki oleh alea.

"Vira anak basket? Kelas XI IPS 3?"tanyanya lagi.

"Iya sabrina!"jawab aqilla.

"Gimana bisa althaf jalan sama dengan perempuan yang paling dia hindari di sekolah ini? Althaf kenapa? Apa mungkin althaf sudah suka dengan vira?"batin sabrina, ia terus memikirkan apa yang teman temannya ini bilang kepadanya dan tidak mungkin mereka berbohong kepadanya tentang ini.

***

"Gue ada sparing di SMA Anugraha."ucap sabrina pada althaf, mereka kini sedang berada di parkiran yang masih ramai karna memang baru saja bell.

"Yaudah!"jawab althaf tidak seperti biasanya, ada yang di sembunyikan dari pria itu.

"Sabrina," panggil seorang pria yang sosoknya ada di belakang sabrina, sedangkan althaf yang melihat sosok itupun langsung merubah wajahnya menjadi cuek.

"Tuh, selingkuhan ngajak bareng!" Ucap althaf pada sabrina, yang di ajak bicara hanya melongo tidak mengerti apa yang dimaksud oleh cowo dihadapannya ini.

"Apa sih al," jawab sabrina kesal, karna sikap althaf sedari pagi yang tidak normal menurut sabrina, ya itulah definisi ketidak normalan seorang althaf dimata sabrina guys.

"Apa?" Althaf malah bertanya, dan makin membuat gadis di hadapannya itu kesal sabrina hanya mengehentakkan kakinya cukup keras, dan berbalik untuk melihat sosok yang tadi memanggil namanya.

"Ada apa zal?" Tanya sabrina saat melihat sosok yang ia tanya tersebut.

"Berangkat sama siapa?" Tanya rizal

"Nggak tau nih,"

"Mau bareng nggak?"

"Nggak." Althaf langsung menyela pembicaraan dua manusia yang ada di hadapannya itu, sabrina membualtkan matanya sempurna menatap althaf.

Sabrina [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang