Haruskah

290 13 0
                                    

"Lepas." Ucap sabrina sambil meronta agar althaf mau melepaskan tangannya namun nihil, tenaga laki laki itu terlalu kuat untuk sabrina.

"Diem." Tukas althaf tanpa melihat ke arah gadis yang kini wajahnya sudah merah padam.

"Lepas. Udah cukup gue udah capek batin sama lo. Dari awal lo yang maksa gue buat jadi pacar lo, gue akui sekarang gue udah ada rasa sama lo. Tapi kenapa saat gue udah buka hati gue buat lo, lo malah giniin gue? Salah gue apa al?" Ujar sabrina, saat itu juga langkahnya terhenti karna orang yang ada di depannya menghentikan langkahnya.

"Gue gak maksud---" ucap althaf sambil menatap gadisnya itu

"Apa? Lo mau jelasin apa lagi? Kalo lo udah gak tahan sama sikap gue lepasin gue." Sela sabrina sambil menahan butir bening itu terjun, karna ia tidak ingin terlihat lemah untuk sekarang.

"Kalo itu mau lo gue lakuin sab," jawab althaf. "Maaf buat semuanya."

"Makasih udah mau luangin waktu lo beberapa bulan lalu buat gue," ucap sabrina lalu ia pergi mendahului althaf, mereka sekarang ini berada di lorong sekolah yang langsung terhubung dengan taman belakang sekolah jarang di lalui murid jadi saat mereka bertengkar tadi tidak ada yang mengetahui.

"Cepat atau lambat gue bakalan dapetin lo lagi sab." Gumam althaf sambil menatap tas gadis yang baru saja bersamanya.

"Woi ngapain lo bengong disini bego. Kesambet lu ntar," ucap aldi sambil terkekh dan menoyor kepala althaf.

"Setannya mana berani nyamperin nih bocah," saut dean dari belakang.
"Eh, lo kok sendiri? Doi mana doi" lanjutnya meledek, sebenarnya dean sudah menduga kawannya ini akan di tolak mentah mentah oleh sabrina, biasalah titisan pak tarno cenayang wkwkwk

"Balik." Ucap althaf lalu berjalan pergi meninggalkan dua manusia absurd ini.

"Hmm, sepertinya kita memiliki misi khusus," ujar aldi seperti detektif. "Lo cari tau ke sabrina, gue ke si kulkas oke." Lanjutnya

"Mmmm, oke."

***

Tinn tinn
Suara klakson motor terdengar sangat nyaring sampai gadis yang tengah duduk di kursi halte dengan memakai earyphone itu mendongkakan kepalanya untuk melihat siapa pelaku yang sudah mengganggu ketenangannya. Motor sport merah yang sepertinya asing tak asing di matanya, gadis itu memincingkan matanya sambil melihat orang dibalik helm fullface itu.

"Belum pulang?" Tanya laki laki dibalik helm fullface itu, tapi tidak ada jawaban dari gadis yang ia ajak bicara.

"Ini orang waras gak sih? Nanya ama siapa coba?" Batin sabrina. "eh ya tapikan disini cuma gue."

"Kalo di tanya tuh ya jawab. Jangan malah bengong." Tukas laki laki itu lalu melepas helmnya. "Huh panas," lanjutnya setelah melepas helmnya.

"Ternyata dia toh, pantesan ngegas." batin sabrina sambil melirik laki laki yang sedang duduk di atas motornya itu. "Apa?" Tanya gadis itu saat melihat laki laki yang baru saja melepaskan helmnya.

"Belum pulang?" Tanya laki laki itu sambil turun dari motornya.

"Belum," jawab sabrina singkat.
"Lo ngapain kak?" Tanyanya pada dean, ia laki laki tadi adalah dean.

"Gue?" Tanya dean sambil menunjuk dirinya sendiri, lalu ia berucap. "Gue, gue ngapain yah? Kira kira menurut lo gue ngapain disini?"

"Lah ya mana gue tau." Jawab sabrina lalu berdiri dan meninggalkan dean.

"Etdah, mau kemana lo?"

"Balik lah bege."

"Lo balik ama gue aja yah, gratis kok." Ucap dean sambil melihat sabrina yang akan menaiki angkutan umum.

"Gak ah, takut gue balik sama lo."

"Gak doyan gue ama modelan kek lu. Tepod lu mah." Ujarnya sambil tertawa sedangkan gadis yang ada di hadapannya hanya memutar bola matanya malas.
"Cepetan elah panas ini." Lanjutnya sambil menaiki motor sport nya.

"Iya iya elah," jawab sabrina lalu menaiki motor sport dean.

"Emm, kak." Ucap sabrina di tengah perjalanan.

"Apa? Mau curhat?"

"Dih paansi, gue cuma mau tanya elah."

"Tanya apa?"

"Emmm... Althaf sama kak vira ada hubungan apa ya?" "Aduh sumpah gak sudi manggil namanya si jable." Itu mah lanjutannya di dalem lubuk hati yang paling dalam.

"Gak ada hubungan apa apa, tadi itu lo salah paham." Ucap dean santay.

"Oh gitu," jawab sabrina. "Salah paham gimana sih anjir gue liat pake mata kepala sendiri."

"Nanti juga lo bakalan tau."

"Tau apa?"




~Terkadang rasa sayang itu hadir, ketika seseorang itu pergi.~






Tau apa hayooo

Gimana hasil ukk nih, semoga dapet nilainya bagus semua.

Tinggalkan jejak ya kalen^_^

Sabrina [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang