Tinnngg...
"Notif apaan si?" Ia merasa risih dengan suara handphone nya.
Ketika ia mengecek nya ternya ada notifikasi line dan membuat nya terkejut.
Setelah melihat itu ia menelpon temannya.
"Halo syaaa." Suara di sebrang sana terdengar.
"Ginnn kak Gilang chat gue di line," kata Nasya kegirangan.
"Cieee chat apa Sya?" tanya Gina penasaran.
"Dia nyuruh gue buat simpen no telponnya," kata Nasya.
"Waah cieee jarang lo di sekolah yang punya no Kak Gilang,btw keluar yuu gue bosen nih." Ajak Gina.
"Gak ahh mager gue udah malem." Tolak Nasya.
"Baru juga jam 8 Sya," kata Gina mencoba mengajak.
"Gak ya makasii," kata Nasya menolak kemudian memutuskan sambungan telponnya.
______________________________Pagi tiba,waktu seakan berjalan cepat
Semua kembali ke rutinitas masing masing saat pagi yang cerah kembali datang dengan matahari hangat yang menyapa.Termasuk Nasya dan Gina yang sudah ada di dalam kelas mereka yang masing masing sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Mereka larut dalam dunia nya hingga sekarang sudah jam 07.00 dan bel berbunyi,namun mereka merasa aneh sudah jam 07.00 Amara belum datang juga.
"Sya,Amara kemana?" tanya Gina.
"Mana gue tau," jawab Nasya.
Tak lama wali kelas mereka masuk dan mengumumkan bahwa Amara sedang sakit dan di rawat di salah rumah sakit.
Nasya dan Gina merencanakan bahwa pulang sekolah nanti mereka akan menjenguk Amara.
Pelajaran hari ini berjalan lancar tidak ada hambatan apapun
Namun Nasya dan Gina merasa ada yang kurang tanpa kehadirannya Amara di sekolah.Pelajaran hari ini selesai semua siswa SMA Anwara berbondong bondong menuju gerbang keluar sekolah.
Namun Nasya melihat sesuatu.
"Gilanggg dengerin gue dulu," kata cewe berambut sepundak yang terus mengejar ngejar Gilang.
"Apaan si Ta," kata Gilang kemudian berbalik karena merasa risih oleh tingkah gadis itu.
"Mita lo tau gak si? sikap lo yang kaya gini yang bikin gue tambah gak suka sama lo, lo itu terlalu maksain Mita, kalo lo maksain lo juga yang bakal sakit hati." Gilang setengah berteriak yang kemudian pergi meninggalkan gadis yang bernama Mita itu.
Nasya melihat kejadian itu karena tak jauh dari tempat nya saat ini.
"Sya lo liat apa si?" tanya Gina. "Sampe lo bengong gitu." lanjut Gina sambil melihat arah pandang Nasya terpaku.
Gina tak melihat apa pun ada disana kecuali seorang gadis yang sedang menangis sambil memeluk lutut nya.
"Ngapain lo liatin dia?" tanya Gina.
"Tadi—" Nasya menggantung perkataannya saat Gina tiba tiba menarik tangannya.
"Gaada kerjaan lo ngeliatin dia nangis," kata Gina.
"Tapi tad—"
"Udah udah keburu sore ni kan mau nengok Amara," kata Gina.
Nasya diam dan hanya mengikuti tarikan tangan Gina yang membawa nya ke arah parkiran sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [ E N D ]
RandomCinta yang sudah lama terpendam. Akhirnya terwujud. Namun saat terwujud banyak sekali rintangan yang harus di lewati. Hingga memutuskan untuk backstreet. Yang mereka tau resikonya. "Sedalam apapun bangkai di kubur pasti baunya akan tercium juga." Da...