26 - Second Punishment

81.2K 3.6K 694
                                    

"Aku masih ada urusan. Pulanglah duluan, jangan kemana-mana. Tunggu aku dikamar. Bersiaplah, aku akan menghukummu." Bisik Jeno pada Jaemin membuat Jaemin bergidik membayangkan hukuman apa yang akan dilakukan Jeno.

***

Jeno sedang mengurus surat izinnya untuk besok. Ia harus menemui ayahnya, namun petugas yang menangani surat izin keluar asrama ini sungguh melakukan tugasnya dengan sangat lamban.

Jeno menggeram karena sudah setengah jam ia bolak balik mengurus hal ini, bisa saja ia langsung keluar dengan menyebut nama ayahnya tapi ia enggan melakukannya.

Akhirnya surat izinnya selesai. Dengan terpaksa ia tersenyum, padahal dalam hati ia merutuk karena akibat petugas itu ia justru membuat Jaemin menunggu lama.

Di sisi lain..

Jaemin sendiri baru selesai membersihkan diri. Ia menatap pantulan dirinya sambil mengeringkan rambut.

"Apa aku harus bersiap?" Gumamnya pada diri sendiri.

"Aku sudah membersihkan lubangku, apa aku perlu memakai salah satu alat bondage itu? Hm, bagaimana jika Jeno tak menyukainya? Apa aku perlu memakai baju lagi? Tidak, atau polos begini saja?" Jaemin mulai histeris sendiri.

Jaemin mengacak rambutnya sendiri frustasi.

"Kenapa aku frustasi sendiri? Lagian apa maksudnya saat dia bilang bersiaplah? Apa yang perlu disiapkan? Mental? Batin? Atau apa?" Sekarang Jaemin terlihat seperti orang gila yang berbicara dengan diri sendiri sambil histeris.

Akhirnya Jaemin hanya mengenakan pakaian biasa. Tenaganya habis hanya karena berperang dengan diri sendiri.

Detik berikutnya Jeno muncul di ambang pintu yang sontak membuat Jaemin terkejut. Ia belum siap, batinnya. Tapi ia ikut menghampiri Jeno ke pintu.

"Maaf membuatmu menunggu." Ujar Jeno kemudian mengecup pipi Jaemin sekilas.

"Kau baru mandi? Wangimu sangat enak." Sambung Jeno kemudian berjalan kedalam kamar dan meletakkan tasnya.

Tak menyia-nyiakan waktu, Jeno langsung mengambil bibir itu untuk hidangannya. Ia membawa Jaemin hingga ia terbaring lemas dibawahnya.

 Ia membawa Jaemin hingga ia terbaring lemas dibawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beautiful." Gumam Jeno memperhatikan tubuh Jaemin. Ia baru sadar ini pertama kalinya ia benar-benar melihat tubuh Jaemin.

"Masster.." Desah Jaemin, ia tak sabar menunggu.

Desahan Jaemin mengalihkan perhatian Jeno. Jeno pun melanjutkan kegiatannya, ia kembali menciumi Jaemin sambil memainkan puting mungilnya.

"Mendekatlah ke tangga." Titah Jeno, ia sendiri mengambil sesuatu dari tasnya.

Jaemin pun menuruti Jeno, ia melihat Jeno mengeluarkan tali dari tasnya.

Your CHAIN On My Neck | Nomin~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang