Jeno menarik tangan Jaemin kelantai dua, dimana ada ruang khusus bagi masing-masing anggota.
"Saatnya kau dihukum, Jaem." Ujar Jeno sambil mendorong Jaemin ke tempat tidur di ruangannya.
***
Part ini mengandung unsur hardcore sex!! Harap mempersiapkan diri sebelum membaca!!! 🌚🌚🌚
Jaemin terdiam melihat isi kamar yang bernuansa gelap namun terkesan begitu penuh dengan dominasi khas Jeno, dan betul saja Jeno membuka sebuah lemari yang berisi begitu banyak alat bondage dengan laci-laci yang berisi berbagai sex toys. Sungguh laci di kamar asrama mereka tak sebanding dengan ini.
Jeno mengambil sebuah set bondage kemudian kembali pada Jaemin.
"Jika kau ragu, katakan sekarang. Aku tak akan berhenti setelah memulainya, apapun yang kau katakan nanti." Ujar Jeno sebelum memasangkan Jaemin set bondage nya.
Jaemin hanya diam meskipun terlihat ia meneguk ludah ragu namun tak kunjung menolak akhirnya Jeno menghela nafas menetapkan jika Jaemin tak menolaknya.
Tangan kanan dan kaki kanan Jaemin disatukan dengan borgol khusus begitu juga yang kiringya, dan ada besi yang terkait pada rantai borgol kakinya sehingga kakinya terpaksa terbuka lebar.
Setelah memasang set itu, Jeno kembali ke lemarinya membawa Collar lain dan gunting.
"Aku akan menggantinya." Ujar Jeno lagi kemudian dengan guntingan lurus ia merobek jeans dan kemeja yang dipakai Jaemin. Jaemin terkesiap karena ia tiba-tiba merasa dingin merasakan kulitnya tak tertutup apapun dengan suhu kamar yang cukup dingin.
Jeno yang melihat itu segera menaikkan suhu kamar ini. Ia juga memasangkan Collar pada leher Jaemin.
"You look adorable with that." Bisik Jeno sambil mengecup lembut leher dan dagu Jaemin, kemudian ia sedikit mengecup wajah dan area sekitar bibirnya dengan tangan yang terus membelai leher hingga dada Jaemin.
Jaemin kecewa saat hendak mencium bibir Jeno ia justru menjauh dengan senyum puas menggoda Jaemin.
"Ckckck, ini baru persiapan. Yang sebenarnya dimulai dari sekarang." Ucap Jeno dan berbalik ke lemarinya.
Dengan teliti Jeno memeriksa setiap laci, membayangkan apa saja yang bisa ia lakukan pada Jaemin. Setelah memutuskan, ia mengambil beberapa sex toys dan beberapa mainan lainnya.
Jaemin menegang melihat yang diambil Jeno, ia tahu jelas apa saja kegunaan barang-barang itu dan sedikit darinya ketakutan sedangkan selebihnya menantikan.
"Sepertinya kau tahu apa yang akan terjadi padamu, tapi aku tak akan berhenti." Ujar Jeno melihat wajah Jaemin.
"Yang pertama, aku ingin membuat dua hal mungil ini sedikit lebih mencuat agar bisa puas kuhisap setelah ini." Lanjut Jeno sambil memelintir kedua puting Jaemin.
Jeno mempersiapkan penjepit puting yang dilengkapi vibrator kemudian tersenyum psyco membayangkannya. Dengan hati-hati ia memasangkannya pada Jaemin, ia menikmati memperhatikan setiap perubahan raut wajah Jaemin akibat.
"Aaah.... Sakit Jen." Desah Jaemin merasakan perih diiringi sensasi aneh dari putingnya yang terjepit. Bagian bawahnya merespon sensasi itu dengan baik membuat penisnya setengah berdiri.
"Sssstt..Itu belum seberapa, selanjutnya ini." Balas Jeno dengan menahan bibir Jaemin dengan telunjuknya, kemudian ia mengetuk-ngetuk jarinya tepat diujung lubang urethranya.
"Wait,.. Tidak mungkin,.." Ujar Jaemin, setelah melihat Jeno memamerkan semacam tangkai yang ia tahu persis kegunaannya.
"Sudah kubilang, aku tak akan berhenti setelah kita mulai." Jawab Jeno dengan suara datar.
Tubuh Jaemin bergetar tak berdaya, ia memalingkan mukanya tak ingin melihat perbuatan Jeno. Ia dapat merasakan Jeno mulai mengusap dan mengurut penisnya membuatnya berdiri sempurna dan kemudian ia memainkan lidahnya di kepala penisnya membuat sensasi geli yang menggairahkan.
Jaemin refleks ingin menutup kakinya namun gerakannya tertahan pada besi yang memisahkan kakinya. Jeno secara perlahan mulai memasukkan hal tersebut pada penis Jaemin.
Jaemin mendesah tertahan menahan rasa sakit merasakan lubang pipisnya terpaksa terbuka oleh benda itu. Jeno dengan sengaja memasukkannya secara perlahan dan kadang menghentikan gerakannya untuk melihat reaksi Jaemin.
"Setelah pengalaman pertama, kau tak akan bisa melupakan kenikmatannya." Ujar Jeno membuat Jaemin membuka matanya dan memperhatikan wajah teduh Jeno.
Jaemin sedikit tenang sebelum Jeno kembali memasukkan benda itu lebih dalam pada penisnya. Kini tak ada lagi sensasi sakit atau perih, sudah terganti dengan rasa yang justru membuatnya mendesah hebat. Precum Jaemin pun sedikit mengalir dari celah lubang urethra nya.
"Bagus, kau bisa menahannya." Ujar Jeno sambil bangkit mengecup dahi dan pelipis Jaemin yang sudah berair sejak tadi.
"Kita lanjutkan ke tahap berikutnya." Ujar Jeno.
TO BE CONTINUED..
Jangan Lupa Vote and Comment yaaa
Maaf sudah menghilang beberapa hari.. Tapi ini author masih ngerjain revisi LTA tiga orang, jadi gak kepikiran banget mau update apa.. Ditambah part ini butuh perhatian khusus karena adegan 18+, jadi aku gak mau asal2an..
Makasih banget buat yang nyariin di koment, pesan, timeline sampe IG.. Gua merasa terharu,, huhuhuhu makanya gua update sampe sini dulu.. Buat menuhin permintaan yang nyariin kemarin..
Digantung lagi? Wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Your CHAIN On My Neck | Nomin~~
Fanfiction[COMPLETED] 🔞🔞🔞🔞 Tubuh Jaemin sudah berlapis keringat. Terlihat jelas bekas air matanya di pipinya, namun mulutnya tak berhenti mengeluarkan suara desahan. "Tahan Na, jika kau keluar sebelum aku, Hukumanmu tidak akan hanya sebatas ini." Ujar Jen...
