Part 1.

296 16 2
                                    

Seorang gadis muda berlari riang kesana kemari di sebuah taman. Salju yang turun di sekitarnya tidak menghentikan aksinya. Tangannya terulur berusaha menggapai setiap salju yang jatuh dari langit. Senyum mengembang terus di wajahnya. Langkah kakinya lincah dan kadang diselingi dengan lompatan lompatan kecil.

" Appa......lihat saljunya banyak sekali.......hahahaha......" teriak gadis itu pada seorang laki laki tua yang berdiri tak jauh dari sana.

Pria tua itu hanya tersenyum.

Gadis itu terus tertawa senang, lalu ia melihat seorang anak laki laki kecil bermain ayunan. Segera ia berlari menghampiri pria tersebut.

"Appa ayo...ikut aku" sambil menarik jaketnya

"Kau mau apa, Yoona?" Balas pria tersebut

"Itu.....di sana" jawabnya sambil menunjuk ayunan " Ayo ke sana"

"Oh......kau mau main ayunan?"

"Jadi itu namanya ayunan? Sepertinya menyenangkan. Ayo.....aku mau mencobanya" rengek gadis itu

Dengan terpaksa, laki laki tua itu mengikuti kemana Yoona pergi. Sampai di tempat yang ada ayunannya, Yoona bersikeras ingin mencobanya.

"Bagaimana ini? Apakah aku harus duduk seperti ini? "

"Benar. Nah kau duduk dan coba kau ayunkan pelan menggunakan kedua kakimu. Pelan dulu ya" ucap pria tua itu dengan sabar.

Yoona menuruti perkataan appanya dan tidak butuh waktu yang lama, ia sudah menikmati ayunan tersebut. Ayunan itu bergerak lebih kencang daripada sebelumnya. Appa Yoona hanya bisa geleng geleng kepala sambil tersenyum simpul.

"Yoona....kau bermainlah dulu. Kutunggu kau di sana ya" ucap appa Yoona sambil menunjuk deretan kursi di pinggir taman.

"Baik appa"

Pria itupun segera beranjak dari sana dan berjalan pelan. Hatinya merasa sangat bahagia.
Tak lama kemudian, sampailah ia di pinggir taman dan menghampiri  seorang gadis berambut panjang.

"Permisi, bolehkan saya duduk di sini? " tanya appa Yoona dengan sopan.

Gadis yang sedari tadi asyik menikmati pemandangan di taman segera menoleh dan berkata dengan singkat "Silahkan"

"Ahh...terima kasih."

Appa Yoona pun segera duduk untuk melepas lelahnya.
Keheningan sejenak menyelimuti keduanya. Mereka sama sama memandang ke arah taman.
Dari kejauhan, tampak Yoona melambaikan tangan ke arah appanya dan dengan segera dibalas oleh pria tersebut dengan lambaian kecil sambil terkekeh pelan.

"Apakah dia kerabat anda?" Gadis berambut panjang itu akhirnya tidak tahan untuk bertanya pada pria tua disampingnya.

"Benar. Dia putriku satu satunya."

"Oh....dan berapa usianya?"

"Dia sekarang berusia 23 tahun"

"23 tahun? Lebih muda sedikit dibandingkan saya. Tapi.....bukannya untuk bermaksud  tidak sopan, dari tadi saya memperhatikan putri anda, dan rasanya agak aneh. dia terlalu.....umm....kekanakan, bukan? Lihatlah....sekarang dia sibuk mengejar sekumpulan burung yang hinggap di jalan taman. Astaga .... "

I see an angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang