___🌻___Teriakan Menggema memenuhi Seluruh Penthouse megah keluarga Kim. Pagi ini Sang Istri Tiffany Hwang, Berteriak dengan Kencang memanggil Dua orang belahan Jiwanya yang sedari Tadi tidak menampakan diri dimeja makan Mini milik mereka.
Sembari menggendong Sang Putri yang tak mau lepas dari pelukan Mommynya, Tiffany mulai menggedor kamar keduanya secara bergantian.
Dan Pada ketukan Ketiga, Kedua Manusia berbeda Genre dan Umur itu masing-masing membuka pintu kamar mereka, Dengan Disertai cengiran Khas yang kompak. Tak lupa keduanya melakukan Tanda Klok-klok ( Ibu Jari dan Jari telunjuk yang saling mengaju pada lawan masing-masing) diantara keduanya.Tiffany Hanya bisa menggelengkan kepalanya lemah dihadapan dua Orang ini. Lalu melajukan langkahnya menuju Meja makan yang sudah tersedia Hidangan Favorite mereka.
"Kim Haru berhentilah meniru Daddy-mu Sayang. Dia sama sekali tidak Keren" Ucap Tiffany sembari melirik Sang Buah Hati yang kini tengah Menirukan kegiatan Sang Suami yang memakan sarapannya layaknya seorang Bangsawan
"Tapi Mom ... Aku menyukainya" Jawab Haru seakan Protes dengan apa yang dikatakan oleh Ibunya itu
"Seohyun-Ah ... Jika kau besar nanti jangan mencontoh Daddy dan Oppamu eoh. Jadilah Sekutu untuk Mommy ok"
Taeyeon, Sang suami Hanya bisa Tertawa Pelan mendengar perkataan Sang Istri pada Putri mungil mereka yang baru saja menginjak 2 Tahun.
Selalu seperti ini, Jika Tiffany merasa terkalahan dia akan mengadu kepada Seohyun. Dan jika Taeyeon Sang Suami yang Kalah, Dia akan mencari sekutu kepada Kedua anaknya. Begitulah mereka, Saling mencari perhatian masing-masing
"Ingat Haru apa yang Mommy Bilang padamu semalam Sayang"
Kim Haru menghentikan Suapannya dan menganggukkan kepalanya mengerti " Tidak boleh berkelahi, Patuh Terhadap Songsaenim, dan Tidak Boleh Genit seperti Daddy"
"Great"
Perkataan Polos dari Haru kontan membuat Taeyeon menyemburkan Nasi Goreng Kimchinya secara kasar, Hingga tenggorokannya kini menjadi perih
"Ppany-Ah bagaimana bisa kau..."
Belum sempat Taeyeon melanjutkan Perkataannya, Si Kecil Seohyun langsung menyerangnya dengan Kalimat 'Byuntae' secara terus menerus
"Seohyun-Ah ... Kau tak menyayangi Daddy lagi"
Kini Taeyeon berusaha mengambil simpati Putri Kecilnya agar Bocah kecil itu berpihak padanya dan membela dia
"Daddy sayang ..." Teriak Seohyun sembari meloncat kearah Taeyeon dengan semangat. Tak lupa kecupan-kecupan itu mendarat diseluruh Wajahnya
"Aigoo Uri Seohyunie. Bagaimana dengan Mommy apa Seohyun tidak menyayangi Mommy"
Bocah kecil itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, Lalu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Taeyeon
"Cih ... Dia memang lebih sayang padamu. Padahal aku yang selalu bersamanya setiap Hari"
Haru hanya bisa menonton tingkah kedua orangtuanya dalam Diam sambil menikmati bubur Telur yang disiapkan ibunya.
Sesekali dia akan ikut menjadi Pro untuk Daddy-nya dan terkadang pula dia akan menjadi sekutu Untuk Mommy-nya Jika posisi yang dimilikinya terancam ."Baiklah Pakai Seabelt kalian, Karna kereta Api akan meluncur dengan cepat"
Kedua bocah mungil itu berteriak mengikuti Tingkah Taeyeon yang sekarang lebih mirip seorang bocah daripada CEO beranak Dua dimata Tiffany.
___🌻___
Sambil mengikuti lagu anak-anak, Taeyeon sesekali mencuri pandangan Padaku. Dasar Midget Mesum, Aku tau yang ada didalam Pikirannya itu. Maka dari itu aku selalu mendoktrin Haru agar tidak seperti Daddy-nya.
Aku tidak bisa membayangkan Haru ku yang tampan dan Mempesona itu akan menjadi rebutan para Gadis kelak. Dan aku tidak bisa membayangkan jika setiap Hari akan ada Kado juga Surat cinta dari para Penggemarnya.
Ouwh ... Tidak. Aku tidak ingin memiliki menantu secepat itu. Yang kuinginkan sekarang Hanya melihat Haru dan Seohyun tumbuh besar dan Cerdas, Mempunyai prestasi dalam pendidikannya dan pekerjaannya. Dan jika umurnya sudah mencukupi baru mereka boleh mencari pasangan masing-masing
"Apa yang kau pikirkan"
Aku tersentak dari lamunanku ketika Taeyeon membukakan pintu mobil untuk kami, Ternyata kami sudah Sampai.
Aku tersenyum kearahnya, Sembari melepaskan Haru untuk masuk kedalam Primary School tempatnya Belajar.
"Aku hanya tidak bisa membayangkan kalau Haru dan Seohyun akan meninggalkan kita kelak. Aku seperti Baru merasakan memiliki mereka dalam keluarga kita. Tapi lihat sekarang, Haru kecilku sudah bersekolah. Dia bahkan tertawa dengan Riang"
Kataku mengeluarkan semua unek-unek yang mengganjal dalam Hatiku. Sembari melambaikan tangan kiriku yang bebas untuk membalas lambaian Haru
"Apa kau takut memiliki menantu diusia Muda"
Taeyeon menaik turunkan Alisnya kearahku, Seolah-olah bisa menebak pikiran yang sempat lewat sepintas dalam benakku tadi
"Tidak, Tentu saja tidak. Tapi jika itu terjadi, Aku akan menyeleksi setiap Wanita yang dekat dengan Haru. Aku ingin Haru mendapat Wanita yang baik untuk mendampinginya kelak. Tak peduli siapapun dia, Asalkan dia mengerti Putraku. Aku akan mengizinkannya"
Kataku berapi-api pada Taeyeon yang kemudian dibalasnya dengan tepuk Tangan kagum."Wahh ... Mommy yang Protective. Kau sama seperti Sica. Dia bahkan mewanti-wanti Yuri untuk tidak membiarkan Yoona mendekati Gadis manapun."
"Ah .... Ternyata mereka serius untuk menjodohkan Yoona dan Seohyun kelak. Hyunnie-Ah, Mommy Mohon jangan terlalu cepat meninggalkan Mommy Eoh. "
Aku memeluk Seohyun erat, Seolah Takut siapapun mengambilnya dariku saat ini.
Kami bertiga memutuskan memasuki pelataran Primary school itu untuk melihat apa yang dilakukan oleh Haru. Dia terlihat Menawan diantara Anak-anak Lainnya.
Bahkan aku bisa melihat satu bocah berambut pirang Yang terang-terangan melirik kearah Putraku."Eish ... Ini tidak bisa dibiarkan"
___🌻___
Disini, Aku menatap Tiffany dengan heran ketika kulihat matanya Hanya terfokus pada bocah perempuan berambut pirang yang berada disebelah Haru.
Matanya memasang Awas setiap kali Bocah itu memegang Tangan Haru dan mencoba menggenggamnya.
Aku benar-benar tak bisa menahan Tawaku ketika Tiffany dengan cepat memisahkan Haru dari Bocah itu ketika Bel Pertanda Istirahat berbunyi.
Tiffany dengan cepat menggendong Haru kedalam pelukannya dan menyuruhku mengambil Alih Seohyun darinya.Kini Tiffany dan Bocah itu terlihat saling beradu mata seolah mereka akan melakukan peperangan.
Tak sekalipun bocah Kecil itu merasa gentar dan Takut akan lirikan tajam Dari istriku ini. Aku tak bisa memikirkan bagaimana jadinya kelak jika Haru dan Bocah kecil ini berjodoh, Maka dia dan Tiffany pasti akan selalu beradu pendapat setiap Harinya"Naeun sedang apa kau disana"
Bocah kecil itu langsung mematahkan pandangan tajamnya pada Tiffany ketika orangtuanya memanggil. Dia berlari kearah Ibunya yang Tampak Tak Asing Buatku
"Sunny ..."
Satu kalimat meluncur dari bibirku dan Tiffany. Sejurus kemudian Tiffany menepuk Dahinya dengan Cara dramatis ketika Sunny mendekat kearah Kami
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family The Series
Romance#1. It' Love #2. Once in A Life Time U must be Read ⬆️