Perkenalkan aku dan mereka...

5 2 0
                                    


Kisahku kali ini menceritakan tentang beberapa tokoh hebat yang berperan aktif dalam hidupku. Mereka para pahlawan superku di kala aku terjatuh dan bahagia. Mereka sahabat sekaligus pendamping selama hidupku hingga akhirnya aku menemukan kamu. Kamu pendamping hidupku yang sesungguhnya.

Dan pangeran pertama di hidupku adalah…

Nata…

Perkenalkan nama pangeran berkaos putih dengan paduan jaket hitamnya itu bernama Nata. Nata Adi Prahmana sosok laki-laki keras kepala yang cocok banget jadi abangku dari masa kita duduk di bangku SMP hingga SMA. Nata tetangga sebelah rumahku. Sahabat yang selalu melarangku ini itu disaat menurutnya itu salah.

Laki-laki ini sangat suka berolahraga. Badannya yang semakin hari semakin tinggi dengan sendirinya. Selain olahraga dia juga jago bela diri. Alhasil, dia sering banget jagain aku kalau kita lagi nonton konser yang berdesak-desakan. Terbayangkan serunya kalau jadi adik benerannya Nata.

Selain cuek dan jago olahraga, Nata Adi Prahmana adalah salah satu siswa terpintar di sekolah dulu. Peringkatnya tidak pernah turun selalu meningkat. Walaupun aku juga salah satu siswa terpintar di sekolah tapi Nata tetap tidak bisa dikalahkan.

Sekarang kami sedang menempuh pahit manisnya masa berkuliah. Nata yang sekarang berkuliah di salah satu universitas ternama jurusan teknik semester menengah ke atas yang sebentar lagi disibukkan oleh tugas akhir.

Nata sosok sahabatku yang paling dekat denganku alias dekat rumah. Rumah kami hanya terpisahkan oleh 2 rumah saja. Orang tua kami sama-sama bekerja di kantor yang sama. Ayah Nata seorang workholic, paling jarang ada di rumah, biarpun sedang ada di rumah kadang hanya di ruang kerjanya saja. Mamanya Nata yang sering aku panggil Mami adalah seorang wanita karir, bisnis catering-nya sukses dimana-mana. Belum lagi restauran bebeknya yang tersebar luas dimana-mana, dan Nata adalah seorang anak tunggal yang selalu membuatku iri setengah mati kalau si Mami pagi siang malam selalu membuat makanan yang enak-enak walaupun Mami sibuk dengan bisnisnya.

“Assalamualaikum” Salamku sambil membuka pintu rumah Nata. “Mamiiiiiii” teriakku lagi ke arah dapur.

“Iyaa Ara sayang”Jawab lembut Mami yang sedang sibuk menyiapkan makan siang.

Aku sudah terbiasa ke rumah Nata dengan keadaan seperti ini memakai kaos oblong, rambut terikat tapi seperti tidak terikat, memakai celana tidur dan sandal jepit, dan tentunya tanpa riasan wajah sama sekali.

Duduk di meja makan sambil menyemili kacang goreng yang ada di atas meja. “Nata mana Mami?” Tanyaku.

“Di atas noh, tidur deh kayaknya tadi baru pulang kuliah”Kata Mami masih fokus dengan daun bawang yang sedang dipotong-potong.

“Loh tadi katanya enggak kuliah”

“Dosennya tiba-tiba masuk”

“Mampus dong Nata Mi!” Kataku kaget mengingat bahwa kemarin Nata bilang ada tugas kuliah tapi sengaja enggak mau dikerjain soalnya dosennya besok enggak masuk.

“Kenapa bisa mampus Ra?”Tanya Mami Nata heran dengan logat sundanya itu.
“Kan tugas kuliahnya belum dikerjain yang buat hari ini”

“Oh itu! Sudah mah itu dikerjain semalem sama Nata”

“Kan Nata semalem di rumah Mi main PS bareng Ara”

Kapan Hadir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang