Sudah satu minggu mereka semua menggali informasi, dari buku buku kuno yang lain yang mereka coba dapatkan, dari beberapa manusia yang berasal dari planet mereka. Yang ikut terdampar dan mengasingkan diri dibumi.
Ini sedikit sulit karna kerajaan kuno itu sudah terlewat hingga ribuan tahun yang lalu. Bahkan kini mereka sudah berada ditahun 3000an.
Populasi mereka hanya sedikit, mereka akan saling tahu jika mereka berasal dari planet yang sama, tatapan mereka. Biru laut yang akan terlihat dalam mata manusia planet kesatria.
"Terimakasih" suho membungkuk, ia menemukan seorang lagi laki laki tua dengan umur mencapai 300 tahun, "terimakasih sudah membantu"
"Tak apa nak, aku senang membantu kalian. Aku pun senang ternyata ada seseorang yang berasal sama dengan ku sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan seseorang yang berasal sama denganku" katanya dengan tertatih
"Aku tidak tahu siapa kau, tapi saat aku melihat matamu kau tampak berbeda dari orang orang biasa seperti kami. Kami hanya memiliki waktu hidup paling lama 500 tahun dibumi, lalu berapa umurmu?" Lelaki tua itu mengusap lengan suho lembut
"Lebih dari seribu tahun" kira kiranya
"Sudah ku duga, kau adalah seseorang yang berbeda, nak kau ditakdirkan untuk menyudahi semuanya setelah seribu tahun lalu, tapi sebuah kesalahan dimasalalu lagi lah yang membuat kita semua menjadi seperti ini"
"Apa maksudmu?"
"Aku tidak bisa menjelaskan semuanya nak, aku bukan tuhan, aku bukan malaikat yang bisa membocorkan jalan hidup orang lain. Kita semua hidup, demi menyelesaikan sebuah kesalahan dimasa lalu"
"Kau tau sesuatu kek?" Suho mencoba menyelidik
"Aku tidak tahu apa apa, aku hanya merasakan dari hembusan angin yang semakin hari semakin menusuk tulang begitu mengilukan. Manusia pada peradaban tahun 3000 sama sekali tak bisa menghiburku sama sekali dipenghujung umurku" kakek tua itu duduk dikursi kayu depan rumahnya, sebelumnya suho akan berpamitan pulang tapi perkataan kakek ini membuatnya membatalkan keinginannya
"Sebelum kematian ayah dari ayahku, dia menceritakan sebuah dongeng, tentang para orang luar biasa seperti kalian. Kalian berdua belas dengan seorang pelindung pohon kehidupan apa kau tahu pohon itu berasal dari mana?"
Suho menggeleng "pohon itu tumbuh dari makam seorang ibu"
Suho mengerutkan dahinya "i-ibu?"
"Sebenarnya ini beredar diantara kami para manusia planet kita, pohon itu hidup karna sebuah kasih sayang, dimana rasa ingin melindungi rasa menyayangi, dan sebuah cinta yang paling besar"
"Itu sebabnya kenapa pohon kehidupan melahirkan dewi. Ini hanya berita simpang siur yang menyebar antar mulut manusia planet bumi tapi itu yang kudengar"
"Kau tahu nak? Semua orang beranggapan jika kalian tercipta untuk melindungi pohon kehidupan. Tapi aku tidak" kakek itu menatap suho dalam. Tersenyum lembut "aku lebih berfikir pohon kehidupan ada untuk melindungi kalian entah untuk apa"
Laki laki tua itu terdiam menghembuskan nafas beratnya "itulah yang aku pikirkan, setelah mendengar dongeng yang diceritakan ayah ku saat menjelaskan tentang bagaimana planet kita apa yang dipercayai oleh kami manusia biasa yang hidup diplanet exo"
Suho mengerutkan dahinya "untuk apa?"
Kakek itu terkekeh "sudah kukatakan nak jangan tanyakan itu padaku, aku tidak tahu. Aku bukan seorang peramal, malaikat ataupun tuhan. Aku hanya memandang sesuatu dari mata yang lain sesuai pengalaman hidupku selama dibumi ini"
"Aku masih tak mengegerti" keluh suho
Kakek tua itu terkekeh "tak perlu kau paham semuanya, semua akan terbongkar ketika saatnya tiba" kekek itu berdiri "pulanglah manfaatkan buku pemberianku, aku merasa hidupku takkan lama lagi aku bersyukur hidupku akhirnya berguna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo legends of tree Life "HISTORI"
Fanfictionada sesuatu yang salah atau mungkin sejak awal memang sudah salah, hanya saja kita tidak menyadarinya