Kerajaan Achelous - 1713
Suara tangisan pangeran masih menggelegar diantara suara petir yang saling bersautan.
Angin diluar sana semakin ribut diselingi rintik hujan yang deras. Raja masih berjalan kesana kemari menunggu kedatangan dari prajuritnya yang sudah ia tugaskan.
Matanya melirik khawatir, pada pangeran kesayangannya. Jujur saja ia sudah menunggu kelahiran pangeran lewat dari tiga tahun masa pernikahannya dengan permaisuri yang begitu ia cintai. Meski sebenarnya ia sudah memiliki anak dari selir selirnya yang lain. Tapi cintanya pada sang ratu membuat raja mempertahankan semua petisi untuk menggulingkan sang ratu.
"Panglima?" Panggil raja pelan
"Ya yang mulia" panglima membungkuk hormat
"Apa tak ada kabar?"
"Belum yang mulia"
Raja kembali memandang pangerannya, ia tak kuat bila mana harus mengorbankan anak kesayangannya itu. Sang ratu membuka matanya setelah terlelap beberapa jam paska melahirkan, lirikan matanya khawatir mengingat ia malah tertidur diwaktu yang salah.
Sang raja menghampiri ratu yang tampak gelisah.
"Suamiku," lirihnya
"Tenanglah" sang raja menenangkan
Ratu melirik sebentar pada bayi yang masih menangis paska melahirkan meski sudah lebih tenang. "Jika memang jalannya seperti itu tak apa" sang ratu tersenyum lembut.
"Kau bicara apa ratuku masih ada kesempatan" sang raja mengelak pernyataan ratu
"Tidak, ini demi rakyat yang mulia. Yang mulia dimana selir Agaisha?" Ratu melirik pelan
"Aku akan berusaha jadi tenanglah, soal selir agaisha aku juga belum melihatnya sedari persalinanmu. Mungkin dia sedang beristirahat dia juga akan melaksanakan persalinan sebentar lagi"
"Yang mulia, pergilah mencari selir agaisha, dia satu satunya orang yang tepat untukmu"
"Tidak ka-"
"Mohon maaf yang mulia" ucapan raja terpotong dari datangnya sang palima terpecaya raja
"Maaf yang mulia, aku sudah menemukan satu bayi tapi aku tidak tau apa dia baru saja terlahir atau dibuang oleh orang tuanya, tapi aku menemukan bayi ini diantara pusaran angin diwilayah yang dilanda badai besar" prajurit lain datang dengan seorang bayi dipangkuannya. Sang tabib kerajaan segera berlari menghampiri bayi mungil
"Wind sang angin legenda yang dilindungi oleh para angin dimuka bumi" tabib meracau dan mengambil bayi mungil itu, meletakannya pada keranjang yang sudah akan mengelilingi pangeran
"Prajurit kami juga sudah menemukan bayi, ia terlahir diantara telur naga yang baru saja menetas dan-"
"Dan apa!" Sang raja menyentak
"Selir agaisha yang mengambil bayi itu dari naga, tidak ada satupun prajurit yang bisa mengambil bayi itu diantara bayi naga. Tapi selir agaisha bisa mengambilnya"
"Kenapa dia bisa disana!" Sang raja kesal, bagaimana selir orang kedua yang begitu ia sayangi pergi dari kerajaan. Sang raja langsung melirik ratu, ia tau sang ratu pasti akan menghawatirkan selir agaisha. Diantara semua selir hanya selir agaisha lah yang tak pernah iri ataupun mau melampaui batas sang ratu meski pada kenyataannya selir agaisha adalah orang yang mampu mencapai sesuatu yg lebih tinggi dari sang ratu yang hanyalah manusia biasa.
"Lalu dimana dia sekarang?" Suara raja mulai tenang
"Dia masih disana tuan maaf, setelah bayi ini kami ambil sang naga marah dan mengamuk. Selir menyuruh kami untuk pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo legends of tree Life "HISTORI"
Fanfictionada sesuatu yang salah atau mungkin sejak awal memang sudah salah, hanya saja kita tidak menyadarinya