Pintu kamar ia buka sembari berjalan menuju ranjang tempat tidurnya.
Tas yg dari tadi ia gendong, sekarang terlempar diatas ranjang. Tubuh kurusnya ia hempaskan juga keranjang yg menurutnya tempat paling nyaman itu.
"Hufft. Hari yg melelahkan."--ujar Lisa
Ia bangun dan mengambil sesuatu diatas meja disebelah ranjangnya. Seperti anak remaja lainnya, belum sempat berganti pakaian. Handphone sudah berada digenggamannya.
Sekarang ia mulai mengutak ngatik telephone pintar itu. Sekarang layar ponselnya berada di halaman
Ia menyimak percakapan digrup chat kelasnya. Tidak lama kemudian muncul notif
081763****** : Assalamu'alaikum:)
"Nomor siapa nih, ko ga ada namanya."--batin Lisa
AlisaS : Wa'alaikumussalam
081763****** : Lo yg tadi pagi dihikum suruh berdiri di bawah tiang bendera kan?
" loh kok dia tau, jangan jangan..."--ujar Lisa dalam hati yg mulai tau siapa dia.
AlisaS : Idih sok tau, siapa sih lo?
(Mulai deh juteknya)081763****** : Ini gue yg tadi pagi dihukum bareng lo:v
AlisaS : Oh
081763****** : Oh ya, nama lu Lisa kan?
Tanpa menjawab pertanyaan orang itu, Lisa langsung memberi pertanyaan.
AlisaS : lu dapet nomer gue dari mana sih?
081763*** : Tadi nomer lu di tempel ditiang listrik, terus gue simpen, gue chat deh:v wk
AlisaS : lu kira nomer gue nomer sedot wc apa?,-
"Sok asik bgt deh nih orang, udah gue jutekin juga,-"--batin Lisa
081763**** : Engga engga, bercanda. Gue dapet nomer lu dari Diki temen smp lu. Dia sekelas sama gue.
(Read)081763****** : Oh ya gue belum ngenalin diri. gue wardan anak kelas X Otomotif 2. Lu kelas berapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Give Up too Fast
Teen FictionTidak semua kenyataan seperti yg kita lihat. Terkadang kita perlu belajar dari bunga bangkai. Dia tetap tumbuh dan mekar meskipun dijauhi banyak orang.