Yoora (윤라)
Sejak dari tadi pagi, Sehun terus saja memelukku, padahal aku sudah merasa risih saat ia peluk, aku ingin sekali mandi
"Sehun ssi, lepaskan..."
"Aku ingin memeluk istriku, memang tidak boleh?"
Sehun langsung melepas pelukkannya "aku akan urus Vivi saja"
"Sana! Bersenang senang dengan Vivimu itu!"
Sehun langsung melesat keluar kamar, sepertinya dia ingin bermain dengan Vivi
Aku memutuskan untuk mandi saja, badanku sudah ingin dibasuh.
Sepuluh menit aku mandi,aku berniat untuk kedapur membuat sarapan, namun aku malah menemukan Sehun yang berdiri menghadap kompor
Aku menghampirinya, lalu memeluknya dari belakang
"Mian.. Aku sudah marah marah tadi pagi"
"Tidak apa apa," jawab Sehun
"Kau sedang masak apa?" aku melirik sedikit ke arah penggorengan
"Aku memasak sarapan"
"Kubantu ya..."
"Ani... Kau duduk disana saja..."
"Ottoke..."
Aku mendekati meja bar, lalu duduk menunggu Sehun selesai memasak sarapannya. Aku mengetuk ketuk jariku diatas meja, dan Sehun datang membawa piring yang berisi telur dadar
"Sehun ssi..."
"Hmm?"
"Sepertinya aku ingin membuat kue nanti siang, kau mau kan membantuku membuat kue?"
"Ne..."
Aku mengambil piring dan telur dadar, juga untuk Sehun.
***
Sehun (세혼)
Aku membantu Yoora mengeluarkan bahan bahan kue dari dalam lemari makanan, lalu meletakkannya di atas meja bar. Yoora bilang akan membuat kue cokelat
"Yoora ya..."
"Mwo?"
"Rumah kita sepertinya sepi ya?"
"Sepi? Sepi bagaimana?"
"Ne... Mungkin sepertinya aku ingin mendengar seseorang memanggilku dengan sebutan 'appa' dan memanggilmu dengan sebutan 'eomma', lalu ia akan meramaikan suasana rumah dengan tingkahnya yang lucu," jelasku jujur, aku memang ingin memiliki anak, dan pikiran itu muncul secara tiba tiba tanpa ku prediksi
"Anak?"
"Ne..."
"Hmm... Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama sepertimu," timpal Yoora
Aku langsung semangat "ayo kita buat dia! Mungkin membuat kuenya kita ganti dengan membuat anak saja!"
Bukannya menjawab atau senang, malah satu getokan sendok mendarat di dahiku
"Sudah terlalu sering, jangan buat aku susah berjalan lagi!"
Aku mengusap usap dahiku yang kesakitan karena getokan sendok yang dilayangkan Yoora kepadaku. Ya... Benar kan? Jika ingin memiliki anak ya harus membuatnya dulu?
Hey! Aku Ooh Sehun yang sudah dewasa ya...
Aku mengalihkan tatapanku pada Yoora yang mulai memasukkan bahan bahan dasar kue ke dalam mangkuk berukuran besar, sambil sesekali melirik ke buku resep untuk mengecek apakah takarannya pas atau ada bahan yang kurang
Aku memperhatikan ukiran wajah yang dimiliki Yoora, matanya yang seperti mata kucing selalu ingin kutatap keindahannya, kulit yang putih dan mulus, hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah pucat ingin yang memiliki daya tarik tersendiri untukku
"Sehun ssi?"
Yoora membuyarkan lamunanku "m.. Mwo?"
"Melamunkan apa kau ini?"
"Kau..." bisikku
"Apa?!"
"Ah! Ani... Bukan apa apa"
"Ya sudah, bisa minta tolong ambilkan tepung lagi di lemari makanan?"
"Ne.."
Aku beranjak dari dudukku, lalu berjalan menuju lemari makanan berbahan kayu dan mengambil tepung didalamnya
Saat ingin memberikan tepung itu pada Yoora, aku harus terpeleset tumpahan minyak yang membuatku terjatuh dan tepung yang kupegang jatuh dan berhamburan kemana mana yang malah menambah licin, Yoora yang melihatku terjatuh langsung menghampiriku, namun ia malah terpeleset bahan yang sama denganku dan jatuh tepat di atasku
"Aah!"
Yoora memejamkan matanya, begitupun aku, lalu saat kami mulai membuka mata, pandangan kami bertemu, dan terdiam cukup lama
Aku tersenyum tiba tiba dan membuat Yoora tersenyum malu, aku bisa melihat pipinya memerah karena itu, ia langsung memejamkan matanya untuk memutus kontak mata kami, dan berdiri dari posisi setelah terjatuh
"Biar kuambilkan lagi tepungnya"
Aku membalikkan badanku menuju lemari makanan untuk mengambil tepung yang baru
Yoora kembali berkutat dengan bahan bahan yang ada diatas meja bar, aku meletakkan tepungnya di sebelah mangkuk besar
Namun Ooh Sehun sepertinya tidak pernah puas dalam hal menggoda Ooh Yoora nya
"Yoora ya..."
"Hmm?"
"Berapa lama aku tidak menciummu?"
"Tadi malam kau sudah menciumku sampai bibirku membengkak! Apa tidak puaskah kau?"
"Ani..." aku menggeleng santai
"Lalu kau ingin lagi?"
"Ne..." aku mengangguk santai
"Lalu bagaimana dengan membuat kuenya, nanti tidak se--hmmph"
Belum Yoora selesai menyelesaikan kata katanya, aku sudah mengecup bibirnya karena gemas, awalnya yang mengecup malah menjadi lumatan kecil dan saling bertukar saliva.
Saat sedang asyiknya menikmati ciuman bersama Yoora, sebuah sering telepon masuk ke ponsel Yoora, lalu Yoora melepas ciumannya dan mengambil ponselnya yang tergeletak
Yoora menatapku
"Nomor tidak diketahui"
Aku hanya mengedikkan bahuku
Yoora mengangkat teleponnya, namun saat mendengar suara dari seberang sana, tubuh Yoora langsung melemas, ia ketakutan
Tebece
Alohaaa.. Aqu baliq hey
Dedeq Sehun sudah tyda kecil lagi, sudah bisa nyosor gitu yak... Hehe...
Udah selese ya membernya?
Kira kira lanjutannya apa yak?
Berapa bintang buat pasangan YooHun?
Tetep pantengin yak...
Stay tune sayy...
Love
Chick🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage Life [EXO Fanfict] !Hiat!
Fiksi PenggemarIntip yuk kehidupan EXO bersama keluarga kecil mereka setelah menikah...