2.Pertemuan

39 5 0
                                    

" Terkadang cinta memang butuh perjuangan. Termasuk cinta yang tak pernah di hargai bahkan tak di hiraukan "

•••

     Ketika alessa sampai di depan ruang guru, ia merasa begitu tegang entah karena apa. Wajahnya pun mulai sedikit pucat.
Namun alessa tak menghiraukannya lagi, dia berusaha berjalan masuk ke dalam ruang guru tersebut hanya demi mencari kelas yang akan ia duduki . Dia harus menghampiri bu firna, ya bu firna yang akan menjadi wali kelas di kelas barunya . Alessa tidak mengetahui seperti apa wajah bu firna itu.

    Dia terus memberanikan diri untuk berjalan masuk ke ruang guru tersebut, sampai pada akhirnya..

" Heii kamu siapa? " tanya seseorang di belakang alessa yang membuatnya cukup terkejut.

"Ehh.. Emm sa-saya alessa pak" jawabnya gugup

"Alessa? " tanya bapak berseragam coklat keemasan tersebut heran.

Alessa mengangguk mendengar pertanyaan tersebut, menundukkan kepalanya lalu membenarkan kacamata yang ia pakai yang hampir jatuh.

"Oh iya saya ingat. Kamu murid baru ya? Mau bertemu bu firna kan? " tanyanya antusias.

"Ah.. I-iya pak. Saya mau bertemu dengan bu firna. " kata alessa

"Oh ya sudah kalau begitu ayo masuk." ajak pak guru itu masuk ke ruang guru.

" iya pak."

    Saat alessa masuk ke dalam ruangan tersebut alessa menelusuri setiap meja-meja yang diisi oleh para guru.
Ia mencari di mana keberadaan bu firna itu. Dia sangat penasaran dengan guru yang akan menjadi wali kelasnya tersebut. Saat itu juga, pak Adi (nama pak guru tadi) berhenti pada satu meja di depannya secara mendadak . Ia pun otomatis ikut berhenti. Alessa heran, mengapa pak adi tiba-tiba berhenti. Lalu, alessa menyampingkan tubuhnya yang berada di belakang pak adi untuk melihat apa sebenarnya yang membuat pak adi tersebut sampai berhenti. Dan betapa kagetnya alessa melihat apa yang ada di hadapan pak adi. Baru kali ini alessa melihat guru yang berenampilan seperti itu. Guru itu memiliki postur tubuh yang sangat gempal dengan lipstik dan blash on yang tebal juga alis yang di cetak sedemikian rupa sehingga hasilnya hampir mirip dengan ulat bulu yang sangat hitam juga besar. Saat itu dia sedang mengoleskan lipstik ke bibirnya dengan warna merah menyala.

" Pagi bu firna!!. Saya kesini ingin mengantarkan alessa murid baru di kelas ibu. " ucap pak adi tegas sampai mengagetkan bu firna hingga lipstik yang sedang dia pakai keluar dari garis bibirnya.

" Ya ampun pak, kok ngagetin saya sihhh.  Liat nih lipstik saya keluar dari habitatnya " balas bu firna sengit.

"Hah, Ya ya maaf. Saya kan gak sengaja. Lagian ibu ini dandan melulu sih. Ini kan sudah masuk jam pelajaran pertama bu" pak adi merasa bersalah namun ia malah menyalahkan balik bu firna.

"Apa sih pak adi ini kok malah balik salahin saya. Seharusnya kan pak adi yang salah kenapa saya yang kena? Dasar pak adi bau ketek. " komentar bu firna. Lalu ledek nya pada pak adi.

" Apa bu firna bilang?  Saya bau ketek?" tanya pak adi sambil mengangkat ketiaknya bergantian sambil menciumnya.

"Iya sih , bu firna mau? nih nih " akuinya sambil nyengir kuda . Lalu mengasong asongkan ketiaknya pada bu firna yang sudah siap menutupi hidungnya.

"Ih apaan sih pak adi!! Gak mau itu Bau sekali pak adi astagfirullah !! " teriaknya sambil berlari keluar tempatnya menjauh dari pak adi. 
Mengelilingi meja-meja guru yang lain

Alessa yang melihat perdebatan serta aksi kejar-kejaran tersebut hanya bisa diam, dan terkadang tertawa dengan tingkah konyol kedua guru barunya tersebut.

AMAPEHARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang