Kejadian di Kantin

65 9 18
                                    

Hujan rintik membasahi Sman 2 Mataram Huda pada pagi hari, sungguh pagi yang segar untuk memulai hidup.

Vala duduk di kursi belakang sendirian, membaca buku dan mendengar lagu hingga bel berbunyi. Rara menghampiri Vala dengan wajah gembira.

"Val, sumpah ya gw gk sabar banget nunggu anak barunya, semoga sih cowok! Udah lama gk cuci mata haha."

Vala tersenyum mendengarnya
"Iya nih gw juga gk sab-" Bunyi bel berbunyi memotong pembicaraan Vala dan Rara.

"Val!, Ra! Ayo ke masjid, udah bel nih hujannya juga udah reda." Ucap Melsa.

"Eh tungguin!"

"Lama lo ya, udah gc sebelum Bu Rahma ngomel!".

Vala merapihkan buku dan memasukkan handphone nya ke tas, mengambil mukena dan mulai berangkat ke masjid bersama Rara dan Melsa.

Setelah sampai di masjid, Rara melihat seorang perempuan asing berkulit putih, dengan bibir merah dan berparas cantik,

"Eh Val, lu ngerasa gk sih kayaknya gw gapernah ngeliat dia deh."
Ucap Rara dengan nada bingung,

"hah, Siapa?"

"Oh yang sebelah situ ya ra? Dideket kipas, Ya gk sih?" Sahut Melsa,

" Oh sebelah situ, iya deh kayaknya gw juga belum pernah liat."
Kata Vala,

Rara pun berbisik
"Kalau itu anak baru dikelas kita gimana? Gagal dapet cogan deh gw haha."

Vala tersenyum mendengar ucapan Rara, "Tapi kalau dia anak baru kelas kita, kenapa dia gk dateng ke kelas dulu ya, aneh kan?"
Sahut Melsa,

Vala membalas
"Siapa tau dia telat atau mungkin malu masuk kelas, jadi kayaknya dia tadi pagi di ruang BK dulu deh, tapi gk tau juga ya."

"Masuk akal sih Val." 

Setelah selesai kegiatan keagamaan, mereka berjalan perlahan mencari perempuan tadi,

"Eh, itu orangnya tuh." Bisik Rara

"Ikutin dia kuy!, tapi jangan ketauan dia, kita liat juga ke arah mana dia pergi."
Ucap Rara.

Vala, Rara dan Melsa mulai mengikuti arah jalan perempuan tersebut, perempuan tersebut nampak curiga pada Rara, Melsa dan Vala.

Vala yang menyadari bahwa mereka ketahuan mulai berkata

"Eh ra, mel, Kita langsung ke arah kantin aja, kayaknya dia tau deh kalau kita lagi ngikutin dia."

Mereka mulai berjalan ke kantin, di kantin mereka bertemu dengan kumpulan cewek-cewek osis yang sedang mengobrol.

"Abis jajan kita langsung balik ke kelas ya, gw pengen absen kela-" 'Brkk'

Melsa tak sengaja menabrak Putri, sang wakil ketua osis yang di segani oleh siswi-siswi disekolah, sekali saja kalian berbuat salah padanya, tamatlah kau karena berurusan dengan ketua geng cewek cewek populer di sekolah.

Melsa yang menabrak putri sontak terkejut dan kaget, Putri menatap melsa dengan wajah kesal,
"Heh! Jalan tuh make mata ya, Lu gk liat gw lagi jalan? Gw gk mau tau lu harus tanggung jawab karena baju gw basah!"Ucap Putri dengan nada tinggi,
"eh maaf put, gk sengaja.. Maaf banget, aku gantiin deh es nya, sekarang ya? Gapapa kan?"
Ucap melisa "Enak aja lo! Gw gabakal maafin semudah itu ya, dan gausah sok kenal deh lo manggil gw make nama, Intinya satu.. Kalau lu mau gw maafin, lu harus mau nyuciin baju gw dalam waktu SEBULAN Ini, kalau nggak.. Ya lo tau apa konsekuensinya." Ucap Putri.

Tak lama Murid-Murid di kantin menatap keributan mereka, termasuk geng cewek-cewek populer yang disegani.

"Woy! Gausah sok deh lo, emang lu siapa hah? Cuma sebatas waketos aja bangga banget lu, gausah sok! Sama-sama makan nasi juga kok, udah mel.. Jangan mau disuruh suruh sama cewek yang modelnya kayak begini" Ucap Rara dengan nada tinggi,

"Hey! Lu gk usah ikut campur ya! Ini urusan gw dan melsa, gk perlu deh lu SOK JADI PAHLAWAN KESIANGAN, oiya, apa kabar tuh nasib ibu lu yang penyakitan?" Sindir Putri,

Murid-murid sekantin menertawai Rara, Mereka bertiga seperti terpojok oleh para singa pemburu,

"KURANG AJAR YA LO! GAUSAH BAWA BA-" Suara bel masuk berbunyi memotong teriakan Rara yang merasa dirugikan ibu nya dihina.

Pak sutan mulai patroli berburu murid yang masih diluar kelas, Murid- Murid dikantin mulai masuk ke kelas dengan buru-buru, Vala mulai menarik Rara dan Melisa untuk masuk ke kelas.

"URUSAN KITA BELUM SELESAI, INGET YA LO PADA!" teriak Putri.

Sesampai di kelas, Melsa menangis menyesali perbuatannya dan berkata
"Ra, Val.. Maaf banget gw gk sengaja nabrak dia, dan kalian yang justru kena imbasnya, gw gk tau nasib gw nanti gimana kalau udah punya masalah sama si putri." Melsa mengatakan itu dengan nada tersedu-sedu.

"Udah gapapa mel, ngapain takut sama orang yang gk punya attitude kayak dia" Ucap Rara,

"Ra, kalau ngomong doang emang gampang.. Gw gk khawatir sama diri gw, yang gw khawatirin itu..
gimana nasib keluarga gw nanti, Ibu gw pembantu rumah si Putri, lu taukan tentang itu?
Belum lagi Putri anaknya manja, Bisa aja dia bilang ke ibunya macem-macem, kalau ibu gw di pecat gimana Ra?, itu satu satunya mata pencaharian keluarga gw."

Ditengah percakapan itu.. Tiba tiba ada seorang perempuan yang mereka lihat di masjid sedang berjalan diikuti dengan bu Rahma di belakangnya, Suci yang melihat langsung bertanya "itu anak barunya bu?!"

bu rahma pun menjawab,
"benar sekali"

"Hai, kenalin ya Nama aku.."

Both.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang