🍁🍁🍁🍁🍁Satu tahun telah berlalu. Menjalani kehidupan dengan damai bersama islam, pangeran sudah berubah bahkan tampilannya pun ikut andil, memakai peci dan baju kokoh yang setiap harinya ia kenakan.
Suara anak-anak menggema di mesjid sambil berlari-larian ke dalam, kaki kecil mereka berlari menuju ke arahnya yang duduk sambil tersenyum.
"Assalamu alaikum pak ustad" salamnya dengan kompak .
"Wa alaikumussalam wr.wb anak-anak". Jawab pangeran dihiasi dengan senyuman .
Semuanya pun duduk melingkari pangeran sembari mengeluarkan al qur'annya masing-masing.
Inilah pangeran sekarang, dia menemukan hidupnya penuh kedamaian setelah mengenal islam. Menjadi seorang guru mengaji tanpa imbalan sudah semestinya bagi pangeran, berbagi ilmu tanpa harus dibayar adalah keikhlasan yang Allah sendirilah yang akan membalasnya.
Tapi selama setahun ini pangeran masih memkirkan seseorang, wanita yang selama ini menjadikannya berubah.. Melalui peristiwa dengannya Allah memberikannya hidayah, rasa bersalah dicampur dengan rasa rindunya semakin membuatnya menggila, tidak hentinya pangeran mendoakan mantan istri pujaannya itu.
Apalah arti pangeran tanpa adanya istri sholehah seperti arumi. Pangeran jadi gagal fokus dalam mengajar kali ini, sesekali ia merenungkan masa lalunya dengan arumi , arumi sebenarnya ada dimana? Pangeran sudah berkali-kali mencarinya.. Bahkan sering bolak balik ke rumah kedua orang tua arumi.
☀☀☀☀☀☀
Hari yang cukup cerah, akhirnya anak-anak telah selesai mengaji pagi hari ini, semuanya mencium tangan gurunya dan berlarian keluar mesjid.
Pangeran tersenyum melihat kekonyolan mereka, rasanya ia juga harus pulang karena mengingat ada janji dengan teman baru hijrahnya, yaitu yusuf.
Berjanji untuk bertemu di halte terlihat pangeran masih duduk menanti yusuf yang baru pulang dari mesir, sahabatnya yusuf ia kenal tiga bulan yang lalu di sosmed, sering bertemu di sebuah kajian akhirnya mereka semakin dekat dan akrab, dari yusuflah pangeran sadar bahwa teman yang baik akan mengajak pada kebaikan bukan pada keburukan, tapi bukan berarti pangeran lupa dengan sahabatnya bimo, pangeran tidak hentinya mengingatkan bimo agar berhijrah juga, butuh waktu bagi bimo.
Jari jemari pangeran mulai menari-nari di atas keybord hpnya, mengalihkan penantiannya dengan nonton video ceramah itu lebih baik dibandingkan duduk diam menunggu seperti orang dungu. Pangeran sesekali diganggu oleh gadis-gadis smp yang lewat di depannya, dengan kode cabe-cabean.
"Kak bagi wa dong"
"Sendiri aja. Ganteng-ganteng jomblo"
"Halalin aku mas"
Sindiran terAlay mulai menerpa gendang telinga pangeran, ekspresi jijik mulai pangeran tahan demi menghargai wanita, ia menundukkan pandangannya sesuai dengan perintah Allah swt. Melalui Al Qur'an.
Wanita seharusnya menjaga diri, dan menutup auratnya dan menjaga jarak dengan lawan jenis, karena wanita adalah sebaik-baiknya perhiasan, tapi jika tidak mampu menjaga diri tentu akan menjadi fitnah bagi dunia.
pangeran tetap berdoa agar gadis-gadis itu mendapat hidayah, karena kita tidak boleh merasa alim, sungguh hanya Allah yang tahu akhir dari kehidupan hambaNya, bisa jadi yang alim di depan manusia mati dalam keadaan kafir di hadapan Allah begitupun sebaliknya. Wallahu A'lam.
"Pangeran".. Suara panggilan yang berasal dari kejauhan itu membuat pangeran beralih menatapnya, benar saja itu yusuf dengan merangkul ranselnya. Yusuf memang orang yang suka membawa tas kemana saja ia pergi. Mereka pun berpelukan melepas rindu.
" ngopi yuk suf.."
"Wahahha.. Okelah " tawanya.
Keduanya pun melepas pelukan dan berjalan menuju ke sebuah kedai sambil bertukar cerita masing-masing.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
"Jadi kapan kamu nyusul ran"
pangeran jadi cengengesan saat ditanya oleh yusuf kapan nyusul ke pelaminan, karena baru-baru ini yusuf telah menikah .
"Ah.. Aku masih nunggu dia "
Yusuf mengangguk paham, pasti arumi .. Jelas yusuf tau tentang pangeran , sahabatnya itu memang tipekal setia . arumi memang benar-benar wanita yang beruntung pria setampan pangeran dan sesoleh pangeran telah mencintainya tulus karena Allah.
"Aku yakin dia akan kembali ran"
Pangeran menggulum senyum tipis,
"Aamiin" .
Sudah sejam lebih duduk bersama dan mengobrol tentang agama dan masalah hijrah lainnya, akhirnya yusuf harus bersiap pergi lagi, karena banyak urusan dan kerjaan yang mulai menumpuk di otaknya.
"Yah.. Sakit hati aku nambah. kamu mau pergi" ucap pangeran.
Mendengar kalimat hiperbolis sahabatnya , yusuf nyaris memuntahkan kopi yang di seruputnya buru-buru.
"Wah.. Hahahha" tawa yusuf memecah saat usai menaruh cangkirnya yang sudah kosong .
Pangeran ikut tertawa menambah keramaian suara di kedai tersebut.
🍃🍃🍃🍃
Berpisah dengan yusuf memang membuat hati pangeran semakin galau, tidak ada teman yang mampu di ajak bercerita.
Seandainya saja ia menemukan arumi mungkin hari-harinya lebih indah
pangeran berhenti di sebuah perpustakaan. Mungkin mencari novel cinta bisa sedikit menghibur jiwa dudanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arumi
RomansaPangeran si cowok playboy,banyak ulah dijodohkan dengan arumi insyah yang merupakan gadis bercadar sedangkan arumi insyah memimpikan imam yang sholeh, apakah mereka memilih bercerai kelak atau justru mereka saling mencintai? Bagaimana rumah tangga m...