try

21 8 1
                                    

... Senyumlah, aku tahu kau itu lumayan tampan, dan itu akan membuatmu lebih baik. Lagipula semyummu bagus. Menggemaskan. Aku suka, tahu."

Lucu sekali ketika kau memalingkan wajahmu sehabis aku mengatakannya. Pipimu bersemu merah muda.

Akhirnya kau sudah mulai terbawa.

Bagus.

"Aku tak suka kalau aku senyum. Gigiku terlihat sangat maju. Aku akan lebih bagus kalau datar saja."

Kau memegang bibirmu malu-malu. Lalu melihat kearah langit yang cuacanya cerah-cerah saja.

Ya ampun, inikah Min Yoongi ketika sedang kasmaran?

"Hah? Bukankah kau itu tidak pedulian, ya? Perasaan saat kuliah kau itu tidak peduli apapun. Sampai-sampai kau tidak memberitahu Hoseok kalau masih ada sisa krim cukur di pipinya padahal kau tepat di sebelahnya. Masa soal penampilanmu saja kau seperti itu? Toh, jarang juga ada orang yang memperhatikan senyummu." Tanyaku menyelidik usil.

Kau hanya terdiam tapi aku tahu kau sedang menahan sesuatu.

Sumpah, kau tidak terlihat seperti Min Yoongi yang biasanya.

Kau akhirnya menaruh usaha pada sesuatu sekarang. Good Job.

"Hei, terakhir kali aku tersenyum kepada seorang anak kecil yang balonnya hampir terbang, ia langsung berlari seperti habis melihat hantu, tahu. Sudah untung aku meraih balonnya."

"Masa, sih? Memang waktu itu bagaimana penampilanmu?"

"Pakaianku seperti biasanya, bedanya waktu itu kupakai kacamata hitam dan jaket tebal."

Aku menepuk dahiku.

Tentu saja anak kecil itu lari. Anak itu pasti berpikir bahwa dirimu adalah seorang penculik atau pedofil mesum.

"Baiklah, tidak mungkin, kan, aku seperti itu. Pandangan orang itu berbeda-beda. Bagiku senyummu itu enak dipandang. Tersenyum itu tak sulit, kan?"

Kau terdiam berusaha menimang-nimang. Lalu menatapku dengan tatapan yakin.

"Oke, biarkan aku mencobanya,"

...

Thanks for reading.

Vomment please.

Everything Simple | YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang