sebelum, haechan. ✔️

0.9

❝ Dan kau berkata perasaanku tak pernah berubah semenjak dulu
kau terlihat terang
bersinar untukku ❞ 🎶

Obrolan kita terus berlanjut. Sampe tengah malam pun gak berakhir. Memang senyaman dan seasik itu ngobrol sama Haechan.

Posisinya juga lagi kangen kan.

Tapi kita udah gak di tempat yang tadi. Kita pindah. Sekarang kita di taman kota, yang mau sampe kapanpun kita disini juga gabakal ada diusir.

"Gue pikir lo bakal ngebenci gue setelah apa yang udah Seoyeon lakuin ke elo."

Gue mandangin Haechan, asli dah.. indah banget.

"Kan yang ngelakuin Seoyeon, kenapa marahnya ke lo deh? Gak jelasnya kumat kannn." gue ketawa.

"Ih serius Jeanne, kan dia begitu karena gue."

Gue ketawa kecil, "ya kan intinya gak sepenuhnya salah lo, Chan. Udah santai ajalah."

Haechan ngangguk-ngangguk.

"Terusㅡ"

"Em?"

"Pacar lo gimana?" tanyanya. Random banget ya ni anak, gak berubah-berubah.

"Pacar? Lah apaan, gue mah gapernah punya pacar Chan. Ngaco aja lu."

"Heh yang bener?"

"Ya bener lah anjir."

Haechan terkekeh, "gak balikan sama Renjun apa?" gue geleng. "waktu itu setelah lo pergi, beberapa bulan kemudian.. Renjun jadian sama shuhua."

"Dih serius? Kan si Shuhua deketnya sama Felix?"

Gue ngendikin bahu, "cinta mana bisa ketebak sih Chan, bisa aja cuma deket tapi gak jadian."

"Oh iya.. hehe."

Kaya elu ama gue.

"Terus Felixnya sama siapa dong? Tetep jomblo dia? Ampe sekarang gitu?"

gue geleng.

"Jadian sama Nancy."

"YAILA BUSET! Mau-mauan dia sama Nancy? Gelo." Haechan geleng-geleng.

"Kenapa lagian?"

"Nancy tuh mantan gue."

"Ya tau. Emangnya kenapa kalo mantan lo? Gak boleh gitu orang lain jadian ama dia? Idih."

"Yeee bukan gitu anjir." gue naikin sebelah alis gue, "terus?"

"Matre. Gue aja kapok jadian ama tuh orang, lah si Felix, kok bisa-bisanya ya."

Gue terbelalak, "serius?" Haechan ngangguk.

"Pantes Chaewon gak setuju pas tau Felix jadian ama Nancy, lah gataunya begitu."

"Nah kan, apa gue bilang."

"Tapi kata Felix itu cuma tod. Dikasih dare ama si Jaemin." Haechan melongo, "mantap juga darenya si Jaemin. Tapi, harus bertahan berapa lama?"

"Setau gue... lima bulan."

"ANJIR DIA BETAH." kita berdua ketawa gemes. Gatau kenapa intinya ketawa aja gitu.

Biar happy.

"Oh iya, Je,"

Gue nengok ke Haechan dong, tumben kalem manggilnya.

"Gue mau bilang sesuatu, tapi janji abis itu jangan ngejauh dari gue ya elonya?"

Gue ketawa, "apaan emang?"

"Janji dulu?"

Dengan terpaksa gue ngangguk. "janji, Echan." kata gue.

Haechan ngehela nafas dulu, "sebenernya dari duluㅡgue suka sama lo. Ah, bukan suka lagi, sayang lebih tepatnya."

Mati gue.

"H-hah?"

"Serius Je, gue gak bohong."

"K-kok.. kok bisa?"

Haechan geleng, "mulai dari pas kita bantuin Hyunjin nembak Yujin. Lo inget gak?"

Gue ngangguk-ngangguk. "lah, u-udah lama banget dong?"

Haechan ketawa sambil ngangguk.

"Tadinya gue mau bilang sama lo. Tapi gak jadi, soalnya gue tau kalo mantan loㅡsi Renjun-Renjun itu sekolah di tempat kita juga."

Gue nyubit lengannya, "emangnya kenapa sama Renjun?" tanya gue.

"Ya gue kira lo masih suka sama dia sih. Makanya gue lebih milih balikan sama Seoyeon."

"IH ENGGAAAAAAAK. Gue kalo udah putus mah udah. Gak pernah ngarepin balikan lagi."

Setelahnya kita berdua diem.

Aduh goblok, ternyata gue gak betepuk sebelah tangan dong? Aaaah. Kesel gue.

"Tapiㅡ"

Gue nengok lagi ke dia, "jujur aja ya.. perasaan gue ke elo gak pernah berubah. Semenjak itu."

Gue mematung, asli! Plot twist banget gileeee.

"G-gue masih ada rasa sama lo. Gak tau tapi elonya gimana." Haechan ini jujur gak sih?

Gak tau aja dia, perasaan gue selama ini ke dia. HUHUHU HAECHAN.

lee haechan.

ㅡㅡ