" Dan kitapun terpisahkan
oleh jawaban
oleh sang
waktu oleh sang hujan,
aku mulai tenang,
sendiri berjalan. " 🎶
Gue lagi bengong didepan kelas. Bengongin apa? Ya bengongin Haechan tentunya.Kangen aja gitu sama dia.
Mana dua bulan lagi selesai sudah masa SMA gue, yakali gue masih marahan aja sama Haechan. Padahal dia yang banyak ngasih warna semasa kehidupan SMA gue disini.
Huft.
"Jeanne!"
Gue gak tertarik buat nengok. Dan gak peduli juga siapa yang manggil gue, males aja.
"HEH Jeanne, budeg apa gimana lo?"
Gue nengok, dan ternyata itu Haechan. Astaga. Baru juga dipikirin, udah muncul disini aja orangnya. Anehnya, gue gak ngeh sama sekali sama suara dia tadi...
"Kenapa?"
"Eung... gapapa sih. Pengen nyamperin aja." dia nyengir, huhuhu kangen cengirannya.
Gue ketawa.
"Aneh."
"Abisnya akhir-akhir ini lo kaya... apaya..."
"Apa?"
"Kaya ngehindar dari gue. Udah dua mingguan ini deh, kenapa sih lo? Marah sama gue? Gue ada salah apa emangnya?"
IYA MARAH. MARAH BESAR GUE JUPRI.
"Marah? Enggak tuh. Gak marah, biasa aja kok."
"Bohong. Kalo gak marah, kenapa lo malah ngehindarin gue? Pasti ada sesuatu nih. Iya kan? Kenapa deh, coba sih bilang aja. Jangan diumpet-umpetin."
Gue ngehela nafas.
Gak mungkin gue jelasin kalo gue ini cemburu dia balikan sama Seoyeon kan? Emangnya gue siapa? Cih.
"Enggaaaaaak, bangsat. Serius, gue gapapa kok." jari gue ngebentuk tanda peace.
Haechan mendengus.
"Yaudah kalo emang gapapa, jadi ntar pulangnya sama gue ya??"
"Ogah, ah. Nanti gue diajakin balik sama──"
Aduh bangsat, diajakin balik sama siapa? Orang gak ada yang ngajak gue balik bareng, geloooooo.
"Sama?"
"Sa-sama.. sama.. ya sama Felix lah. Siapa lagi?"
"dih, serius anjir si Felix? Emangnya dia gak balik sama Shuhua apaya? Kok ama elu?"Aduh Jeanne, mikir dong. Masa iya Felix. wOI.
"Hah? Ya kembarannya Felix lah, masa iya Felixnya. Kaya yang siapa gue balik sama Felix."
KAMU SEDANG MEMBACA
sebelum, haechan. ✔️
Storie brevi"Dan jika aku mampu melupakan, yang ku takutkan kau tak tergantikan." - 2018, @haewchan. (edit finished. ✔️)