at Kyunggi High School, Gangnam-gu, seoul.
10.00 KST
"apa kau yakin akan membolos?" tanya jisoo.
"jangan keras-keras bodoh" limario membekap mulut sialan jisoo yang tidak bisa diajak kerjasama, lalu di tepis kasar oleh jisoo. suasana kantin sedang ramai saat ini, sehingga mereka mendapat tatapan aneh dari murid-murid lainnya.
"tentu saja aku yakin, apapun ku kakukan demi jennie ku" ucap limario dengan bangga.
Pletakk....
satu buah sumpit berhasil mendarat mulus di kepala limario. jisoo menggelengkan kepalanya, heran dengan apa yang di pikirkan temannya yang satu ini. di pikirannya hanya terdapat jennie, jennie, jennie, dan jennie. limario sangat terobsesi dengan solois yang sedang naik daun tersebut, bahkan rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang-barang yang berhubungan dengan jennie.
"bahkan jennie tidak tahu kalau kau hidup, ck dasar bodoh"
"huftt"
"seharusnya kau mendukungku jisoo-ya~" ucap limario dengan raut wajah yang di sedih-sedihkan.bukannya luluh, jisoo malah ingin memukul wajah temannya ini, sungguh menjijikan bagi jisoo. ia berpura-pura mengangkat kursi untuk dilemparkan ke limario. membuat seorang yang ingin di lempar itu mengeluarkan cengiran tak berdosa. 'dasar' batin jisoo.
kringgg... kringgg...
suara bell pun berbunyi.
"baiklah jisoo-ya jangan lupa rencananya dah!" limario berlari sambil melambaikan tangannya kepada jisoo.
"cih dasar seenaknya, bahkan aku belum meng'iya'kan rencanamu" umpat jisoo.
●•●
10 menit kemudian."sstt...sstt... jisoo-ya!"
"jisoo-ya!"Merasa namanya terpanggil, sang pemilik nama tersebut menoleh ke arah jendela, lalu mengacungkan ibu jarinya. mengucap kata tunggu tanpa bersuara, dan di balas anggukan oleh sang pemanggil.
Bugghh....
Jisoo melemparkan tas berwarna hitam keluar jendela kelasnya yang berada di lantai dua itu dengan tiba-tiba. membuat sang pemilik yang tak siap menangkap tasnya tersebut mendelik tajam.
"ingin mati hah?!" ucap limario tanpa suara.
"mianhae" ucap jisoo sambil menunjukan cengirannya.
Limario segera mengambil tas nya yang jatuh ke semak-semak. sedikit menepuk tas nya yang kotor karena ulah teman nya itu.
"kau akan mati nanti" ucap limario tanpa suara, sambil menirukan gaya memotong leher menggunakan ibu jarinya.
jisoo hanya mengeluarkan cengiran bodohnya. alih-alih merasa bersalah jisoo malah balik mengejek limario dengan smirk nya.
●•●
Limario menengok kanan dan kiri dengan was-was, mengendap-endap berharap tak ada yang membuntutinya. dengan berbekal film parkour yang ia tonton, limario berusaha melompat-lompat seperti yang ia tonton di film tersebut. melompat, berlari, lalu melompat lagi, sampai akhirnya ia merasa tertantang dengan tembok pembatas sekolah nya.
limario mulai berjalan mundur.
mengambil ancang-ancang untuk melompat, lalu menarik nafasnya dalam-dalam untuk menghilangkan rasa gugup nya . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Number One Fanboy
FanfictionLimario Manoban, seorang pelajar berusia 16 tahun yang menjadi fanboy garis keras seorang Jennie Kim. Jiwa seorang fanboy sudah sangat melekat di diri Limario. Hingga suatu saat. "Jennie adalah kekasihku!?! menger--" Ucapan Limario terpotong. Tubuh...