sejak pertemuannya dengan limario malam itu, jennie tak henti hentinya membayangkan wajah limario.tampan' batinnya. mulai dari mata hazel, rahang tegas, membuat jennie hendak musnah saja.
jujur jennie sangat ingin mengetahui kabar limario setelah kejadian itu, dirinya tak sempat menolong, karena disisi lain manager oppa tidak ingin ada kabar buruk tentang jennie jika ia sampai membantu pria yang sedang mabuk.
tapi rasanya jennie seperti pernah bertemu dengan limario, entah kenapa wajahnya tidak asing dimata jennie. ah tunggu, ia ingat. pemuda itu yang ada di fansign kemarin. jennie sempat melihat name tag yang sedikit terlihat dibalik jaket bombernya.
tok... tok... tok...
suara ketukan membuat lamunan jennie buyar, semalam ini kah orang harus mengetuk pintu kamarnya? huft menyebalkan.
"eoh siapa? masuklah"
"ini oppa" jawab pria di sebrang pintu.
"masuklah oppa"
manager oppa membuka pintu kamar jennie dengan hati-hati, ada perasaan gelisah yang terlihat di raut wajahnya, sepertinya berusaha memberi tahu sesuatu tetapi khawatir jika jennie akan marah.
itu membuat jennie tampak kebingungan.
"ada apa oppa?"
"eum, oppa ingin berbicara sesuatu" ia mendekati jennie.
"agensi menginginkanmu untuk bersekolah"
"tapi aku sudah bersekolah dirumah oppa"
raut wajah jennie berubah seketika. bayangan dimasa lalu tentang sekolah langsung saja muncul dipikirannya.
Flashback on
Auckland, New Zealand, 2004.
seorang anak perempuan berusia 8 tahun sedang termenung di belakang sekolah. taman belakang sekolah adalah tempatmya saat ini, sepi dan sunyi. gadis itu sesekali menghapus air mata yang ingin keluar di ekor mata kucingnya.
sungguh menyesakkan bagi gadis itu, di umur yang masih sangat muda ia harus merasakan bagaimana rasa sakitnya tak mempunyai teman dan dikucilkan. jane, itulah nama panggilan gadis tersebut disini. teman teman jane menganggapnya aneh karena dirinya sangat amat pendiam dan tertutup. sungguh, dalam hati kecil jane sangat ingin berbaur dengan lingkungan sekitar, namun nasib berkata lain. jika dirinya ingin mencoba untuk berbaur, bukan pertemanan yang ia dapatkan melainkan luka akibat ejekan dari teman teman jane yang bisa dibilang melebihi batas.
orang tua jane sibuk berbisnis sejak keluarga kim pindah ke new zealand beberapa tahun yang lalu. sudah hampir beberapa tahun jane tidak mendapatkan kasih sayang dari keduanya, banyak waktu yang jane habiskan hanya bersama pembantu pembantu yang setia pada jane. hingga terkadang ia lupa jika dirinya mempunyai kedua orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Number One Fanboy
FanfictionLimario Manoban, seorang pelajar berusia 16 tahun yang menjadi fanboy garis keras seorang Jennie Kim. Jiwa seorang fanboy sudah sangat melekat di diri Limario. Hingga suatu saat. "Jennie adalah kekasihku!?! menger--" Ucapan Limario terpotong. Tubuh...