Euphoria

3.6K 747 51
                                    

"Can you feel it?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Can you feel it?"

•••

Satu bulan. Butuh satu bulan lamanya untuk Doyoung menerima, membiasakan diri, dan membaur dengan kegiatan ajaib yang kamu lakukan setiap malam. Butuh satu bulan juga baginya untuk terbiasa dengan 'tiga kata ajaib' yang selalu kamu tekankan setiap malam kala pemuda itu berkunjunjung atau sekedar menyaksikan pentas kecilmu bersama kunang-kunang dan Grace. Terpaksa, Dipaksa, Terbiasa. Doyoung berhasil berteman baik dengan tiga kata ajaib itu.

Bahkan beberapa karyawannya menatap takjub padanya setiap kali pemuda Kim itu mengucap maaf, tolong dan terima kasih. Terdengar aneh, namun mereka senang sekali. Setidaknya, Bos mereka mulai melembut dengan sendirinya. Mereka masing-masing bersyukur untuk itu, berterima kasih pada siapapun yang mengubah sifat dingin Doyoung menjadi sedikit lebih hangat.

Doyoung mengetuk meja kayu di hadapannya dengan jemari, memperhatikan jendela yang menghadap ke perkotaan. Ruang kerja miliknya sengaja didesain khusus memiliki jendela besar yang menghadirkan pemandangan kota kecil nan indah. Sebuah senyum terukir manis di bibirnya yang tipis, netranya menjelajah beberapa gedung bertingkat yang menarik perhatiannya.

Hatinya damai. Walau masih ada beberapa beban yang belum sirna, namun dia tetap mendesah lega. Selama kamu masih muncul dan berada di sekitarnya, maka Doyoung akan baik-baik saja.

Beberapa rencana sudah tersusun rapi di otaknya. Mulai dari melihat pentas kecilmu nanti malam, berbagi cerita, bermain dengan tumpukan salju hangat, bermain dengan para peri hutan, bunga maupun pohon, mendengar deru angin di tepi tebing, mencoba hal magis, atau mungkin, menghabiskan semalam penuh untuk saling diam dan menatap bintang di langit sembari berdebat tentang mana bintang yang paling indah—bersamamu.

Pemuda itu terkekeh tanpa sadar. Ada sebuah perasaan hangat yang melingkupi hatinya detik itu. Membawanya pada sebuah spekulasi tidak berujung tentang apa dan kenapa perasaan itu terus meluap di hatinya, menyelimuti dadanya dengan rakus. Menghambat jalur pernapasan Doyoung dengan cara yang menyenangkan. Doyoung Kim tidak mengerti—atau mungkin belum.

Untuk siapa hatinya berdetak, untuk siapa senyumnya tercetak dengan mudah, dan untuk siapa keinginan memiliki ini menguat. Untuk siapa?

Kepalanya menggeleng pelan dengan sebuah tawa pelan meluncur dari belah bibirnya. Konyol. Dia justru memikirkanmu. Atau memang, semua perasaannya ini untukmu? Doyoung tidak peduli, entah itu cinta, atau apa. Doyoung hanya ingin terus melihatmu. Sepanjang malamnya sebelum terlelap.

"Apa kamu menyihir hati juga pikiranku, Nona Penyihir Sok Tahu?"

- Sparkling Winter -

[Season Series] | Sparkling Winter - Doyoung VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang