1.Anak perempuanku tidak mau berhenti menangis dan menjerit di tengah malam. Kudatangi makamnya dan memintanya untuk berhenti, tetapi ia tidak mau berhenti.
2.Orang TERAKHIR di muka bumi duduk di dalam ruangan. Tiba-tiba terdengar ketukan dari balik pintu.
3.Hal terakhir yang kulihat adalah selai di samping tempat tidurku menunjukkan pukul 00:17, sebelum kukunya yang panjang dan busuk menembus dadaku, sedangkan yang berpindah yang lain memegang jeritanku. Aku terbangun lalu duduk tegak, lega karena itu semua cuma mimpi, tapi saat aku melihat jam menunjukkan waktu 00:16, aku mendengar pintu lemari berderak terbuka.
4.“Aku tidak bisa tidur”, ia berbisik seraya naik ke atas tempat tidur aku tidur. Aku terbangun dengan kedinginan, dan tanganku mencengkram pakaian yang dikenakannya saat ia dikubur.
5.Kau tiba di rumah, kecapekan setelah seharian bekerja dan bersiap untuk beristirahat. Kau meraih sakelar lampu, namun sebuah tangan dingin tersentuh olehmu.
6.Hari ke 312. Sambungan Internet masih terputus. *scary..
7.Kau berbaring dengan kakimu menggantung di samping ranjang. Tiba tiba sebuah tangan menarik kakimu.
8.Wajah itu menyeringai dari kegelapan di luar jendela kamarku. Padahal kamarku berada di lantai 14
9.Tadi malam istriku membangunkanku karena ada seorang penyusup menerobos rumah. Padahal istriku sudah meninggal 2 tahun yang lalu setelah di serang oleh seorang penyusup.
10.Aku rasa aku memang benar tentang anak-anak akan lebih baik jika tanpa diriku. Aku bahkan masih bisa mendengar gelak tawa mereka walaupun mereka sudah kubunuh.
11.Saat aku marah, pelampiasanku adalah memasak. Kupanaskan oven hingga 400 derajat kemudian kumasukan mayatnya.
12."Apa yang sedang kau lakukan?" kudengar seseorang bertanya. "Tidur" gumamku, tak ingat kalau malam itu aku dirumah sendirian.
13.Putraku yang berusia lima tahun selalu meminta pizza sebagai menu makan siang sementara aku ingin agar dia lebih banyak makan sayuran hijau untuk menjaga kesehatannya. Namun ia selalu menang dengan berkata bahwa orang yang sudah mati boleh makan apa saja, toh mereka takkan mati dua kali.
14.Saat itu pukul tiga pagi ketika aku membuka mata. Lalu aku melihat tulisan di dinding yang berbunyi,
"Yang pertama gerak, mati!"
15.Aku dan kakakku, kami selalu bersama, kemanapun dia pergi aku akan mengikuti, tentu ia juga begitu padaku, kami berbagi segala hal, orang-orang melihat kami dengan tatapan aneh dan tak mengerti namun kami tak peduli karena kami bahagia bersama. Namun kebahagiaan kami berdua tak berlangsung lama karena Dokter memutuskan untuk memisahkan tubuh dempet kami.
16.Aku memang seorang introvert(pendiam) dan sering dibuly dan mereka selalu mengatakan kalau aku adalah seorang psikopat. Dan akupun senang akan hal itu.
17.Aku ingin balas dendam walaupun aku sudah kalah duluan karena pisau tumpul yang dia pegang.
18.Temanku berkata bahwa kakinya penuh luka saat melewati bagian belakang rumahku , dan aku sadar ini salahku karena tidak memberitahunya kalau tempat itu adalah tempat dimana aku megubur tangan kiri adikku karena mencuri uangku.
19.Istriku sangat harum dan sedap dipandang saat aku mengeluarkannya dari oven.
20.Aku menyarankan agar teman baikku menginap saja
dirumah malam ini karena pembunuh berantai yang
sudah menghabisi tiga orang teman kami masih
berkeliaran di luar sana. "Pembunuhan akan berhenti
setelah ini," kata temanku dengan yakin dan aku
mulai merasa pusing setelah menenggak susu
pengantar tidurku, "lagi pula kau adalah korban
terakhir dalam daftarku," lanjutnya sambil tersenyum
licik.
21.Aku menyaksikan semua rekan kerjaku di ruang
pertemuan meminum kopi yang ku buat sembari
menunggu kedatangan bos kami. Aku harap mereka
menyukai campuran sianida dalam kopi mereka.
22.Toiletku mampet lagi pagi ini. Aku harap bukan
karena potongan tangan yang ku benamkan disitu
minggu lalu.
segitu dulu ya bye.tinggalin jejak jangan lupa, ntar didatangin Kalo engga..
