Finally.

28 9 0
                                    

Menghina apa yang terlihat dari luar hanya kemampuan yang dimiliki oleh mulut mulut sampah.
-Important

Pelajaran tengah berlangsung seperti biasanya. Iya,biasanya. Grea yang selalu tidur, Grafa yang asik memperhatikan, Timo yang sibuk merekam pelajaran, Gita yang sibuk make up, Anwar yang bergosip ria, Abdul yang sibuk berdzikir, dua murid baru yang hanya melamun. Dan sisanya bertingkah layaknya murid kebanyakan.

Kelas Grea ini memang 'istimewa' muridnya bermacam macam. Dari yang selalu menempati paralel satu hingga yang selalu medapat paralel satu juga si, tapi dari bawah.

Ada youtuber, selebgram, artis tik tok, admin akun gosip,  author webtoon sampai author wattpad. Pokoknya lengkap!

Makannya, kelas Grea ini yang paling terkenal seantero sekolah. Banyak orang populer dan most wanted. Tapi yang paling populer ya cuma Grea.

Karena hanya Grea satu satunya perempuan yang berani memimpin tawuran. Hanya Grea yang bisa membuat guru guru memilih mengalah. Hanya Grea yang selalu bebas dari hukuman. Dan hanya Grea, yang bisa selalu berada di sisi Grafa.

Mereka bagaikan sebuah kesatuan yang tak lagi dapat dipisahkan. Apabila salah satu hilang, yang satu akan kosong. Apabila yang satu pergi, maka yang satu akan mati.

Layaknya bumi yang bergantung pada matahari, dan matahari yang selalu ada untuk bumi. Tak pernah meminta balas, dan tak pernah bisa terpisah.

......

Waktu istirahat kedua sudah tiba. Biasanya, waktu istirahat kedua ini digunakan untuk para siswa melaksanakan Sholat Dzuhur. Sholat Dzuhur biasanya dilakukan di mushola disebelah aula milik sekolah. Selain karena mayoritas murid disini beragama islam, hal ini bertujuan untuk mengontrol kegiatan siswa agar tak perlu keluar lingkungan sekolah untuk melaksanakan Sholat.

"Grafa, kalo gue nggak sholat gue dosa ya?" Tanya Grea.

Grafa mengangguk kecil.

"Kalo gue dosa, ntar masuk neraka? " tanya Grea.

Grafa mengangguk lagi.

"Gue pengen sholat deh" ucap Grea.

Grafa mematung. Benarkah? Grea ingin Sholat? Keajaiban macam apa ini?

"Lo beneran mau sholat? " ucap Grafa antusias.

"Emm, gajadi deh hihi. Gue mager" ucap Grea.

Ekspresi Grafa berganti muram. Yasudahlah, mau bagaimana lagi. Grafa tak bisa memaksa Grea melakukan sesuatu secara terpaksa. Biarlah waktu yang menuntun Grea untuk kembali.

"Yaudah, Gue sholat dulu. Kalo laper ke kantin aja. Biasanya temen temen lo disana kan? "

Grea mengangguk.

Grafa pun melangkah meninggalkan kelas dan segera menuju ke mushola. Sebenarnya Grea lapar. Ia bisa saja pergi ke kantin dan menemui teman temannya eh ralat, anak buahnya disana. Tapi entah ada magnet apa yang membuat Grea tak ingin beranjak dari posisinya kini.

"Sel, Grisel " teriak seseorang di ambang pintu.

Grea yang merasa tau dengan suara ini pun lantas menengok dan mendapati Gara tengah berdiri disana.

"Sel, Grisell" teriaknya lagi.

Grea mengedarkan pandangan dan mendapati Grisel sedang meletakkan kepalanya diatas meja dengan earphone yang terpasang manis di telinganya.

Gara pun mendekat kearah Grisel. Matanya sempat beradu tatapan dengan Grea selama sepersekian detik.
Gara terus melangkah hingga sampai ke meja dimana Grisel tengah duduk.

IMPORTANT (On Going:Grafa Grea) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang