Separuh jangka,
kata tak menjelma lega,
belum cakap mencekik lara.Di sanalah singgah
sebuah tanya, mengapa?Luka ini menyiksa,
namun kata tak bisa jadi senjata,
apa yang lena?Sakit ini perih,
kata kadang lupa membuat pulih,
fragmen-fragmen pedih saling berkasih.Sakit ini perih,
tolong, kau sialan, pulangkan
hatiku yang senantiasa kaudiamkan,
biar kurawat sendiri, sampai ia
lupa pernah merasa begitu pedih
dengan jangka yang amat lama,
meraba pulih.