Chapter 1

13 2 0
                                    

 안녕 하세요 (Annyeong haseyo)    

Ini adalah hasil kolaborasi karya pertama kami. So, nikmatin dulu ceritanya. Kalo yang masih bingung sama alurnya, kalian tunggu aja chapter-chapter berikutnya. Lama-lama alurnya akan semakin jelas. Oh iya.... jangan lupa komen, supaya kami bisa ngembangin karya jadi lebih baik. Okey, yuk langsung baca!! ^_^

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

*
*
*

"YAAAKKK!!! Aku tidak bersalah, kenapa aku yang harus dihukum? Kenapa juga direktur itu harus turun tangan. Dia itu bodoh, kenapa bisa jadi direktur? Aishh!! Menyebalkaaaannn!"Brakkk. So Hyun berteriak ditengah kegiatannya mengepel aula yang sangat luas, lalu melemparkan pel yang ia pegang ke ember di belakangnya.

"Jangan banyak bicara! Lanjutkan saja! Kraukk.... kraukk...." Hae Ryung, sahabat So Hyun hanya menontonnya sambil menikmati makanan ringan yang dibawanya. Bahkan ia duduk di kursi dan menaikkan kedua kakinya di kursi lain layaknya seorang bos.

"Apa kau tak ada niatan untuk membantuku. Lihatlah! Remah-remahnya mengotori lantai." Ucap So Hyun sambil menunjuk ke lantai.

"Terserahku. Lagipula yang dihukumkan kau, bukan aku." Jawab Hae Ryung dengan entengnya. So Hyun melihat ke arah sahabatnya lalu diam sejenak.

"Ck, ini semua karena Kyungsoo dan Seora." Ucapnya sambil berjalan ke arah Hae Ryung. Ia menggeser kaki sahabatnya dari kursi lalu duduk disana.

"Kyungsoo tidak salah, tapi ayahnya yang salah." Hae Ryung membela.

"Apa sekarang kau berada di pihaknya?" Tanya So Hyun sambil mengibaskan tangannya untuk mengurangi rasa gerah di badannya akibat mengepel aula.

"Bukan begitu. Hanya saja, dia sangat tampan. Hihihi.... Penampilannya selalu membuatku kagum." Hae Ryung terkikik karena membayangkan orang yang sedang dibicarakannya. So Hyun hanya geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya.

"Penampilan apanya.... Semua namja di sekolah ini kan mengenakan seragam yang sama." So Hyun terus menggerutu. Mood nya berubah menjadi buruk jika mendengar pembicaraan tentang anak direktur bodoh itu.

"Tapi tetap saja, Dyo Kyungsoo cheoreoyo!!" Kyung Hee sedikit berteriak sambil mengacungkan kedua jempolnya seolah di depannya benar-benar ada Kyungsoo.

"Jangan membicarakannya lagiiiiii!!!" So Hyun mengambil sapu dan memukuli sahabatnya yang mencoba kabur. Ia terus mengejar Hae Ryung dan memukulinya sambil menggerutu tak jelas.

"YAAKK!! So Hyuuuunn, geumanhae! Jeb.... jebal aww.... jebal geumanhae!! Aw.... YAAKKK, APPEOYO!" Hae Ryung merintih sambil terus berusaha menghindar. Namun sepertinya So Hyun benar-benar menulikan telinga.

"Ini hukuman untukmu karena terus membicarakan namja sialan itu di depanku." Terang So Hyun. Ia masih mengejar Hae Ryung yang mulai kewalahan.

"Membicarakan Kyungsoo bukan sebuah kesalahan." Hae Ryung berusaha membela diri. Tapi nampaknya So Hyun benar-benar melampiaskan amarahnya pada Hae Ryung.

"Bagiku itu sebuah kesalahan."

"Jebal geumanhae!!" Hae Ryung terus memohon untuk tidak memukulinya, tapi tetap saja.

"Kyungsoo dan ayahnya sama-sama egois, sombong, pabboyaaa! Mereka hanya bisa memerintah dan memerintah. Huh...." Akhirnya So Hyun berhenti memukuli sahabatnya.

"Jika kamu terus bicara, pekerjaanmu tak akan selesai dan...." Hae Ryung menggantungkan kalimatnya untuk menetralkan nafasnya yang terengah-engah.

"Dan apa? Hah?" So Hyun kembali berteriak.

"Jika mereka tau kau terus membicarakan hal buruk tentang mereka, pasti hukumanmu akan bertambah."

"Biarkan saja mereka mendengarnya, aku tidak takut dengan hukuman mereka. Si Kyungsoo bodoh, gila dan egois itu suatu saat akan kuberi pelajaran." Ucap So Hyun dengan api kemarahan yang meletup-letup.

Dukk... dukk... duk... So Hyun dan Hae Ryung menengok ke arah pintu. Tiba-tiba seorang namja masuk diikuti oleh dua namja di belakangnya. Namja itu berdiri beberapa meter di depan So Hyun.

"Kau menyebutku bodoh?" So Hyun dan Hae Ryung terkejut melihat siapa yang datang. Dia adalah Kyungsoo. So Hyun ingin menjawab, tapi laki-laki itu lebih dulu mengucapkan sesuatu.

"Apa hukuman ini masih kurang bagimu?" Tanya Kyungsoo dengan smirk di bibirnya.

"Kau memang bodoh Kyungsoo. Kau terlalu bodoh hingga tak bisa membedakan mana yang benar dan yang salah."

"Berhenti menghina Kyungsoo!!!" Teriak salah seorang pria yang berpenampilan cupu.

"YAAK, Baekhyun! Aku kasihan padamu. Kau itu polos sekali. Karena kepolosanmu, kamu selalu dimanfaatkan oleh anak bodoh ini." Ucap So Hyun sambil menunjuk ke arah Kyungsoo. Baekhyun terkejut lalu menatap Kyungsoo.

"Kyungsoo-ya! Apa yang dikatakan So Hyun itu benar?" Tanya Baekhyun.

"Dia berbohong, Hyun. Jangan percaya padanya! Kau itu adalah sahabatku, mana mungkin aku memanfaatkanmu. Dan kau, berhenti memanggilku 'bodoh'." Jelas kalimat terakhir itu ditunjukkan pada So Hyun.

"Itulah kenyataannya." Jawab So Hyun santai. Mendengar hal itu, Kyungsoo langsung melayangkan tangannya. Namun, salah satu namja diantara mereka menahannya.

"Apa yang kau lakukan Chanyeol-ya.... Lepaskan tanganku!" Ucap Kyungsoo pada sahabat tingginya itu. Ia terkejut melihat kelakuan Chanyeol.

"Jangan menggunakan kekerasan pada wanita karena hal sepele!" Ucap Chanyeol dengan tenang, lalu melepaskan tangan Kyungsoo.

"Ooh.... Kau mau memukulku? Sebelum kau melakukan hal itu, aku yang akan lebih dulu melakukannya padamu." So Hyun melakukannya persis seperti sebelumnya. Ia memukuli Kyungsoo dengan sapu tadi. Kyungsoo hanya bisa menghindari dan berlari dari serangan So Hyun.

"Kau dan ayahmu yang membuatku seperti ini. Dan sekarang kau mau memukulku? Apa kau tidak puas melihatku tersiksa? HAAHH?" So Hyun mengomel tak jelas.

"Geumanhae!" Beberapa kali Kyungsoo berteriak.

"Aku tidak akan menghentikannya sebelum mendapat keadilan." Tepat setelah berteriak, So Hyun tak sengaja melewati lantai yang masih basah, dan....

"AAAHHH...!!" Ia terpeleset dengan tidak elitnya. Kyungsoo dan Baekhyun tertawa lepas melihat hal itu. Chanyeol menahan tawanya, sementara Hae Ryung meringis melihat sahabatnya yang kesakitan akibat terpeleset. So Hyun mencoba bangkit dan berniat kembali mengejar Kyungsoo. Namun, tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah.

"So Hyun-a! Gwenchanayo?" Tanya Hae Ryung sambil berlari menghampiri sahabatnya yang sibuk mengelap darah yang keluar dari hidungnya. Kyungsoo berhenti tertawa, raut wajahnya berubah menjadi cemas. So Hyun terus menutupi hidungnya, tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Pandangannya semakin buram. Suara Hae Ryung yang berteriak cemas terdengar samar di telinganya, sampai kegelapan mengakhiri semuanya.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

YUHUUUU.... Cukup segitu aja ya readers.

Sekali lagi, kami minta untuk komentarnya.... \>_</

난 네가 싫어 (I Hate You)Where stories live. Discover now