gay

443 66 23
                                    

Harry kesal.



Pria itu terus mengacak-acak rambutnya kasar. Gimana enggak? Ibunya bilang akan menjodohkannya dengan anak temannya.


Dia pikir jamannya Siti Nurbaya kali ya?


Terus, gimana kalo calon ceweknya ini jauh dari kriteria Harry?

Bisa dilihat dari mantan-mantan Harry yang terdahulu. Tipe wanita ideal Harry itu melambung jauh terbang tinggi~

Dan Harry selalu cari pacar baru yang lebih cantik dari mantannya.

Di bayangan Harry, cewek yang bakal dijodohin sama dia itu pasti anak manja, cabe-cabean hitz berdempul tebal. Ya tipikal anak orang kaya lainnya. Ogah.




"Temen mama sama anaknya bentar lagi nyampe, nanti kamu bisa liat calon kamu, dia itu--"

"Ma, aku gak mau dijodoh-jodohin kayak gini." Protes Harry memotong perkataan Mamanya.

"Kamu tuh ya! Dari kemaren kerjaannya proteeeess mulu. Udah lama mama gak liat kamu gandeng cewek, mama tuh greget tau gak? Seharusnya kamu itu udah nikah, Harry." Celoteh sang Mama.

"Tapi-"

"Gaada tapi-tapi." Putus wanita itu. Dia lalu melanjutkan permainan candy crushnya yang sempat terhenti tadi.


Harry menghela napas kasar. Dia bener-bener gak minat sama perjodohan ini. Dia harus cari cara biar bisa menggagalkan rencana mama dan temannya ini.




"Mama gak tau, kan?" Kata Harry dengan nada lirih. Sang Mama menoleh.

















"Harry gay, ma."








Wanita bernama Anne itu melebarkan matanya. "Nak, kamu jangan bercanda--"

"AKU GAY, MA! AKU ITU GAY! HARRY GAY!" pekik Harry frustasi.



"Har--"















"Jadi anak jeng Anne itu gay?! Terus perjodohan dengan Kendall anak saya gimana?!" Pekik seorang wanita dari arah pintu masuk.




Harry tersenyum miring mendengar itu dari arah belakangnya.



"Iya. Saya adalah seorang gay, tante. Jadi lebih baik perjodohan ini di--"








 Jadi lebih baik perjodohan ini di--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























"--lanJUTKAN SAJA!"

Teriak Harry spontan dan semangat setelah melihat sesosok gadis cantik yang berdiri disamping tante Kris, teman mamanya.







"SAYA LURUS, TANTE! LURUS BANGET."







Ketiga orang yang berada di ruangan itu terkejut sekaligus bingung karena ucapan tiba-tiba Harry, terlebih lagi Kendall yang tadi jelas-jelas mendengar kalo laki-laki itu tadi bilang kalo dia seorang gay.

Harry menatap berbinar kearah Kendall.









"AYO KITA KAWIN!"







.







Aku apdet disaat lagi belajar materi unbk hehe.


-sabrina

kendallogyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang