“Lama tak berjumpa, Ino,” ucap Sai yang kini tengah duduk berhadapan dengan Ino. Mereka kini tengah berada di sebuah rumah yang dibagian depannya bertuliskan ‘Toko Bunga Yamanaka’, “aku hampir kesulitan mengenalimu. Kau sepertinya betah hidup bersama manusia.”
“Apa yang kau katakan ini? Sudah seharusnya, kan? Lagi pula ini tugasku.”
“Kemampuanmu itu mengagumkan, tidak salah Fugaku-sama memilihmu sebagai vampir penjaga..”
“Hm, kau memujiku? Katakan saja apa yang kau inginkan Sai. Apa Sasuke-sama yang memberi perintah padamu?”
Sai menggeleng. Respon tersebut membuat Ino mengernyit.
“Sama sekali bukan. Kau tidak bertanya tentang apa yang terjadi, itu artinya kau sudah mengetahui semuanya.”
Ino tertawa pelan menanggapi perkataan Sai.
“Cih, jangan remehkan aku.”
“Itulah sebabnya aku membutuhkan bantuanmu.”
.
.
“Gwaaaggghh...arrggggghhh..”
Sakura membuka matanya ketika mendengar suara teriakan yang terdengar menyakitkan. Rasa lelah dan frustasi tanpa sadar membuatnya tertidur dan kini ia harus kembali bangun setelah mendengar suara mengerikan itu. Tak lama kemudian pintu di ruangan itu terbuka dan menampilkan sosok berjubah hitam dengan mata merahnya. Sakura memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas sosok itu, dan begitu sosok itu mendekat..
“Sasuke!”
“Hn. Maaf membuatmu menunggu,” balas Sasuke dengan sorot mata yang mulai melembut. Sakura sungguh senang melihat kedatangan Sasuke. Ingin rasanya ia bangkit dan memeluk Sasuke andai tak ada rantai yang membelenggu tangannya.
Sasuke berjalan mendekati Sakura dan menghancurkan rantai itu hanya dengan sekali lihat.
“Sasuke.. hiks...” begitu rantai itu lepas, Sakura langsung memeluknya. Ia menangis dipelukan Sasuke dan menumpahkan segala ketakutannya.
“Tenanglah, aku sudah disini,” bisik Sasuke sambil mengusap pelan puncak kepala Sakura. Mencoba menenangkannya. Ia kemudian melepaskan pelukan Sakura dan menghapus air mata yang membasahi pipinya.
“Apa mereka menyakitimu?” tanya Sasuke ketika dilihatnya pergelangan tangan Sakura memerah. Gadis itu tampaknya berusaha keras untuk melepaskan rantai itu dari tangannya.
Sakura tak menjawab, ia masih terisak dengan bahu yang bergetar.
“Kau tidak perlu takut lagi, aku akan mengeluarkanmu dari sini.”
Menggunakan kekuatan matanya Sasuke membuka portal menuju tempat lain. Kemudian digendongnya Sakura untuk masuk ke portal itu. Tujuan Sasuke adalah memulangkan Sakura ke tempat tinggalnya, namun siapa sangka portal itu justru membawa mereka ke suatu tempat yang tak pernah Sakura kunjungi sebelumnya. Suatu menara ditengah laut, menara berlambang kipas dan api.
“Cih.”
“Tempat apa ini, Sasuke?”
“Ini adalah menara Uchiha yang lainnya. Tempat ini dulunya dipakai untuk membuat senjata bagi para vampir.”
“Senjata?”
“Aku harus mengatakan ini padamu, senjata-senjata itu dibuat dari jantung dan anggota tubuh Miko yang dilebur ke dalam api abadi..”
Glek.
Sakura menelan ludah begitu mendengar penjelasan Sasuke. Benar-benar mengerikan.
“I-itu sungguh kejam!”
Sasuke hanya diam. Andai saja Sakura tahu bahwa pedang milik Sasuke adalah salah satu dari senjata-senjata itu. Sasuke tak berniat memberitahu Sakura tentang hal itu.
“Hahahahhaaa...” terdengar tawa jahat membahana di tempat itu bersamaan dengan kemunculan lelaki berambut jibrak, Madara. “kejam katamu? Itulah yang seharusnya.. dan kau pun akan bernasib sama.”
Deg.
“Hentikan omong kosong itu! Kau hanya seorang yang haus akan kekuasaan. Kau kotor dan licik. Tidak akan ku biarkan kau menodai apa yang sudah ‘mereka’ perjuangkan. Kedamaian ini telah dibayar dengan nyawa yang sangat berharga!”
‘Sasuke..’
Madara seakan tak peduli akan perkataan Sasuke. Tatapannya berubah dingin.
“Aku memberimu satu kesempatan... serahkan gadis itu maka kau akan kubiarkan hidup. Jika tidak, aku akan membunuh kalian secara bersamaan.”
Sasuke merasakan ada yang berbeda dari Madara. Ia bahkan tidak menduga Madara bisa membelokkan portal yang ia buat. Kekuatan macam apa yang telah ia miliki?
‘Jangan-jangan...’
“Waktunya habis. Sepertinya kau memilih pilihan kedua.” Setelah menyelesaikan perkataannya secepat kilat Madara menghunuskan pedangnya dengan gerakan ingin menebas Sasuke dan Sakura secara bersamaan. Sasuke tak sempat mengeluarkan pedangnya karena posisinya yang menggendong Sakura, yang dapat ia lakukan hanyalah..
Shrasss!
“Sa..suke?” gumam Sakura yang tak mengerti mengapa tubuhnya bisa dengan cepat berpindah ke tempat lain.
“Apa yang ter_” Sakura membekap mulutnya sendiri melihat apa yang terjadi di depannya.
Tes
Tes
“SASUKE!” jerit Sakura begitu melihat pedang itu ternyata mengenai dada Sasuke. Darah mengalir dari luka itu dan menetes membasahi lantai menara.
“Baiklah, ini pilihanmu.” Madara mengangkat pedang itu dengan gerakan hendak menusuk jantung Sasuke.
“TIDAK! KUMOHON JANGAN!” Sakura yang mulanya takut kepada Madara seakan kehilangan rasa takutnya. Ia berlari secepat yang ia bisa untuk menghentikan Madara.
“Kali ini..ughhh..biarkan aku yang berkorban..”
“SASUKEEEEE!”
“..untukmu.”
Sakura dapat melihat pedang itu menusuk dada kiri Sasuke. Setelah itu dengan kejamnya Madara mendorong tubuh Sasuke dari atas menara.
“TIDAKKKKKK!”
Sakura ingin segera mencapai Sasuke namun tiba-tiba tubuhnya dikelilingi kabut hitam, dan...
Brukkh!
“ukh..” Sakura meringis ketika merasakan tubuhnya seperti terjatuh. Ia bangun dan membuka matanya. Benar saja, ia baru saja terjatuh dan ketika bangun ia telah berada di tempat lain.
“Bukankah ini..”
“Sakura? Itu.. kau?” kata seorang wanita separuh baya yang sedang merapikan pot bunga.
“Kaa-san?”
“Heehh? Bukankah kau sedang berlibur di Ame? Kenapa pakaianmu aneh begitu?”
“Ada apa sih ribut-ribut?” dari dalam rumah keluarlah sosok lelaki yang tak lain adalah ayah Sakura. Ayah Sakura sedang membawa ember berisi air dan ia menjatuhkannya begitu saja setelah melihat Sakura yang tengah berdiri di halaman rumah.
“SAKURA!”
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation
FanfictionDisclaimer: Masashi Kishimoto Pair: Sasusaku Sakura Haruno pergi berlibur ke Amegakure dan pada suatu insiden ia bertemu dengan seorang vampir yang bernama Sasuke Uchiha, vampir yang menyelamatkan nyawanya. Ternyata Sasuke adalah vampir yang menjadi...