Today With You

46 4 6
                                    

Bukittinggi, 19 Januari 2019

Peraturan pertama, kencan dimulai pukul enam pagi. Namun lima belas menit sebelum jadwal kencan, aku sudah berada di rumah megah itu untuk menjemput Claudia.

"Tok tok tok.."

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam." Suara wanita yang menjawab salamku sembari membukakan pintu. Aku melihat seorang wanita tua yang masih cantik dan sangat awet muda. Dia adalah mami-nya Claudia.

"Selamat pagi mi !" Ucapku lembut kemudian langsung menyalami.

"Pagi juga dante, wah pagi-pagi udah bergaya, mau kemana emangnya dan?" Ucap mami tersenyum.

"Cuma mau pergi jalan-jalan kok mi." Balasku mencetak segaris senyuman diwajah.

"Mami buatin minum ya !?"

"Eh ga usah repot-repot mi, dante udah sarapan kok mi."

"Walah, kalau begitu dicicipi dan, mami baru siap bikin kue kering." Ucap mami lalu meletakkan sepiring kue kering di meja tamu. "Kalau gitu mami tinggal ya."

"Oke mi, makasih ya mi."

Beberapa saat setelah mami pergi, seorang gadis datang menghampiriku. Gayanya terlihat simpel dengan kaos putih polos dan celana jeans hitam, dilengkapi dengan cardigan biru dongker. "Kamu datang lebih awal." Ucap Claudia sambil menyeka rambutnya.

Aku terpana melihat penampilannya. Kostum yang dia kenakan sebenarnya biasa saja, tapi lain jika dia yang memakai, kini Claudia terlihat seperti seorang model.

"Hei..!" Ucap Claudia sambil melayang-layangkan tangannya di depan wajahku.

"Eh...iya ??"

"Jadi jalan ga nih?" Sahut Claudia.

Sejenak aku tertegun. "Eh iya jadi kok." Ucapku gelagapan.

"Ya udah yuk !" Ajak gadis itu lalu berjalan kearah garasi mobil.

"Hei kamu mau ngapain?" Ucapku.

"Mau keluarin mobil !" Balasnya simpel.

"Mobil ? buat apa ?" Tanyaku balik.

"Loh katanya kita mau jalan-jalan ?! Ujar Claudia heran.

"Iya, kita emang mau jalan-jalan. Tapi tanpa kendaraan pribadi !" Tegasku.

"What ?? Capek dong...!" Balasnya lemas.

"Mau yang berkesan ga?" Ucapku.

Sejenak ia diam beberapa saat, setelah beberapa pertimbangan...

"Iya, deh ga ada kendaraan pribadi !" Ucap Claudia diiringi dengan hembusan nafas kasar yang keluar dari bibirnya.

"Nah gitu dong. Yuk !" Ujarku menyemangati kemudian langsung berjalan melewati pagar rumah megah itu.

*****
Peraturan kedua, kencan dilandasi prinsip bebas dari kendaraan pribadi. Itu sebabnya aku melarang-nya menggunakan mobilnya.

Kami berjalan berdampingan diatas trotoar dan dimanjakan dengan pemandangan hamparan sawah hijau

"Jadi, kita mau kemana?" Tanya Claudia kemudian melirikku. "Ini udah hampir setengah jam lo kita jalan." Lanjutnya.

"Nanti kamu juga akan tau sendiri !" Balasku lalu menghentikan sebuah angkot bernomor 19 lalu menaikinya. Sesampainya didaerah Cindua mato, kami turun dari mobil kemudian berjalan kaki.

Last Days In Bukittinggi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang