Tonight With You

19 2 0
                                    

Hari pun mulai gelap, tak terasa kami sudah melakukan perjalanan jauh yang membuat perut kami lapar. Kami berhenti disebuah cafe bernuansa klasik yang berada di daerah Kampung Cina.

"Makan yuk !?" Ajakku.

"Yuk !"

Kami memasuki cafe dan mengambil meja khusus untuk dua orang. Kami memesan makanan sesuai keinginan masing-masing. Sambil menunggu pesanan datang, kami kembali bercerita-cerita.

"Claudia ?"

"Iya dan ?" Balas Claudia.

"Aku boleh tanya sesuatu ga?"

"Boleh, mau nanya apa dan?" Balasnya sambil menatapku.

"Dulu waktu SMA, kenapa kamu menjauh dari aku ya?" Ucapku memulai pertanyaan.

Sejenak ia terdiam. "Kenapa kamu tiba-tiba nanya itu?" Tanyanya balik.

"Yaa gapapa, aku cuma penasaran aja ." Balasku.

"Tapi....kamu jangan marah ya dengernya !?" Ujar Claudia.

"Haha ya enggaklah !" Balasku tertawa kecil.

Claudia menopangkan dagu mencoba mengingat apa yang terjadi dulu di SMA. "Hmm gimana ya !? Dulu kamu tu aneh." Ucapnya.

"Aneh gimana?" Ucapku heran.

"Dulu, kamu tu lebay banget, ngelarang ini, ngelarang itu, aku tu ga suka sama cowok yang berlebihan dan. Mungkin maksud kamu tu baik, tapi perhatian kamu tu kelewat dosis. Tau kan jadinya kalau obat dikasih melampaui dosis? Masa anak biologi ga tau !" Jelasnya.

Aku terdiam mencerna kata-katanya. "Kamu benar sih, setelah kamu menjauh, aku mulai sadar kalau aku emang berlebihan waktu itu." Balasku.
"Jadi benar kalau dulu aku suka ngedesak orang?" Lanjutku.

Sejenak ia tertegun. "Yaa tapi itu dulu sih dan, sekarang engga. Lagian dulu pas SMA, masih masa-masa labil kan ?!" Ujarnya.

"Iya sih." Balasku mengangguk ringan.
"Hmm kalau sama Ghio masih ada komunikasi?" Lanjutku bertanya. Raut wajah Claudia tiba-tiba berubah setelah kulontarkan pertanyaan tersebut. "Eh maaf kalau aku salah." Lanjutku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gapapa kok dan !" Ucapnya lalu mengambil minuman yang diantarkan oleh pelayan ke meja mereka.

"Mau cerita ?" Tawarku sambil menatap wajahnya yang masih tegang. "Tapi kalau kamu ga mau cerita juga gapapa kok, aku juga ga maksa." Lanjutku.

Claudia tak menjawab, ia menghisap strawberry milkshake pesanannya lalu menghela nafas panjang. "Sebenarnya aku males buat cerita, tapi kalau kupendam terus, yang ada aku hanya bisa terus sembunyi." Lanjutnya memulai.

"So, do you want to tell?" Ucapku.

Ia menghembus nafas lembut, mengambil ancang-ancang memulai bercerita. Aku bersiap menyimak ceritanya.

"Ghio tu cowok yang membuatku merasakan pacaran untuk pertama kalinya. Awalnya aku pikir dia cowok yang baik, ternyata malah sebaliknya."

"Terjadi sesuatu?" Ucapku.

Ia mengangguk ringan mengiyakan. "Waktu pacaran denganku, ternyata dia juga pacaran sama cewek lain." Ucapnya.

"Kamu liat langsung?"

"Aku memergoki mereka lagi pegangan tangan di lorong depan UKS."

Aku tak menjawab dan hanya bisa mengangguk ringan. "Jahat juga ya dia !? Wajar aja kalau kamu trauma sampai segitunya."

Last Days In Bukittinggi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang