Bagian 2

1.7K 109 30
                                    


Keesokan Hari...

6.30 AM



Hari sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Buru-buru sekali daehwi menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Seragam sekolah yang melekat sempurna di tubuh rampingnya lengkap dengan berbagai atribut sekolah, oh jangan lupakan tas ransel motif bunga-bunga berwarna ungu tersampir rapi di bahunya.

Sesampainya di lantai bawah, daehwi berjalan menelusuri ruang tamu. Lalu beralih beranjak menuju dapur, di mana keluarga besar sedang berkumpul melakukan aktivitas pagi yaitu sarapan.

"Eomma.... ", sapa daehwi

Yang di panggil pun kini menoleh

"Eoh kau sudah bangun sayang? Ayo kemari lah kita sarapan bersama-sama", daehwi di sambut dengan senyuman hangat di wajah ibunya itu. Ibu daehwi sangat lah cantik ngomong-ngomong. Garis wajah yang berbentuk oval meski di hiasi dengan sedikit keriput. Rambut hitam legam sebatas bahu sangat pas dengan perpotongan wajah yang ia miliki, serta kulit yang seputih susu menjadi nilai plus untuk menambah daftar kecantikan yang dimilikinya. Meskipun sekarang ini umur beliau sudah memasuki kepala empat dan sudah terbilang tidak muda lagi tetapi kecantikan wanita paruh baya tersebut tidak pernah luntur.

Daehwi pun menghampiri orang tuanya lalu mengecup pipi keduanya secara bergantian, begitu juga dengan sebaliknya. Lalu berjalan mengambil posisi tempat duduk di samping jinyoung. Dengan perasaan takut-takut daehwi mulai memberanikan menyapa kakanya itu.

"Se..selamat pagi oppa"

Yang di sapa pun menjawab dengan sudut bibir melengkung naik ke atas. "Selamat pagi juga little girl", jawab jinyoung. Lalu di kecup pipi adiknya, sayang.

Mungkin saat ini kalian bertanya-tanya tentang perubahan sikap jinyoung seolah tidak terjadi apa-apa antara mereka setelah kejadian semalam?
Sudah pasti jawabannya adalah karna jinyoung akan bersikap manis dan berperan sebagai kakak yang menyanyangi adiknya jika berhadapan langsung dengan kedua orang tua mereka.


Suasana di ruang makan nampak begitu tenang, hanya suara denting sendok dan piring saling beradu mengdominasi ruang makan tersebut. Keluarga Bae nampaknya sangat menikmati santapan paginya.

"Bagaimana dengan sekolah kalian", seketika tuan bae memecahkan keheningan.

Jinyoung menoleh, lalu mempusatkan perhatian kepada sang ayah

"Semuanya berjalan dengan lancar appa. Aku dan daehwi setelah pulang dari sekolah biasanya kami akan langsung mengambil kelas tambahan. Iya kan hwi?", tanya jinyoung lalu di balas anggukan oleh daehwi

"Bagus karna tidak mengabaikan pendidikan kalian, jadi kami tidak perlu merasa khawatir lagi meskipun appa dan eomma mu ini sama-sama sibuk di luar sana. Maaf karna kami jarang sekali berada di rumah dan appa harap kalian saling menjaga satu sama lain", ucap tuan bae pelan namun penuh wibawa dan ketegasan dalam setiap kalimatnya.

"Tidak apa-apa appa. Percayakan saja daehwi padaku, aku akan menjaga gadis kecilku ini dengan baik", jinyoung mengecup puncak kepala daehwi. Dan seketika juga daehwi merasakan seluruh bagian tubuhnya meremang, suaranya seakan tertahan. Daehwi merasa ada maksud lain di balik perkataan kakaknya.

"Baiklah kalo begitu, appa mempercayaimu jinyoung. Oh ya satu lagi, appa dan eomma mu sebentar siang akan berangkat ke luar kota beberapa hari kedepan untuk urusan bisnis. Kalian berhati-hati lah di rumah mengerti?"

Jinyoung membalas anggukan sebagai jawaban, tetapi berbeda dengan reaksi daehwi-

"Ta..tapi appa boleh kah daehwi ikut?", raut wajah daehwi seketika berubah menjadi sendu. Air matanya sudah berkumpul di pelupuk menjadi genangan yang bisa jatuh dalam sekali kedipan saja. Jujur daehwi tidak ingin di tinggal oleh kedua orang tuanya terlebih lagi ia tidak mau berlama-lama berada di ruangan yang sama dengan kakaknya yang mesum itu. Apa lagi jika mesti di tinggal berhari-hari dengan jinyoung di rumah besar mereka tanpa pengawasan, daehwi takut jika sewaktu-waktu jinyoung kembali melecehkan dirinya seperti kejadian-kejadian sebelumnya.

HATE OR LOVE✔🌷🌷➖ J I N H W I🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang