Beast 1

434 10 0
                                    



Awas, typo bertebaran...... 

 

Plis vote 🌟  dan komen yaa, makasihh 😊😚




Senja hari ini begitu indah. Rigga, seorang perempuan tomboy berambut panjang berwarna hitam kecoklatan. Sekarang dia sedang asyik bergulat dengan permainan catur di hadapannya. Dia bertanding melawan pamannya. Ya, Rigga sejak kecil tinggal bersama dengan keluarga pamannya. Karena hal ini dia menjadi sangat patuh dengan segala perintah dari paman dan bibinya.

Suatu hari paman dan bibinya memiliki masalah dengan hutang. Paman dan bibinya terpaksa berhutang karena anaknya Tiva sedang berkuliah. Paman dan bibinya setiap bulan berhutang, namun sekarang ini anaknya sudah lulus kuliah. Saat itu rentenir datang di pagi hari untuk menagih hutang. Seluruh gaji Rigga yang sebagian ia simpan selama ia bekerja sejak SMA pun masih kurang untuk membayar seluruh hutang – hutang paman dan bibinya. Rigga dan pamannya memohon mohon untuk memberikan waktu agar pembayaran hutang diperpanjang. Akhirnya rentenir itu berhenti marah karena mendapat telepon dari Bossnya. Rentenir itu kemudian menyampaikan pesan dari Bossnya bahwa seluruh hutang paman dan bibi Rigga akan lunas jika paman dan bibinya mau menjadikan anak perempuannya menjadi istri untuk Bossnya dan hanya diberikan waktu untuk sepakat selama 3 hari, setelah menyampaikan syarat itu rentenir penagih hutang langsung pergi.

Paman dan bibi Rigga pun tak henti – hentinya menangis, pun begitu dengan Rigga yang kebingungan. Tiva yang saat itu baru saja pulang dari bekerja tampak kebingungan dengan keluarganya yang terlihat kacau. Tiva pun diceritakan kejadian tadi pagi oleh Rigga. Tiva yang mengetahui syarat dari si pemberi hutang langsung berteriak. Ia dengan tegas menolak untuk menikah dengan si pemberi hutang.

Pemberi hutang itu terkenal dikalangan warga bahwa ia Buruk Rupa dan cacat sejak kecil namun ia merupakan anak dari orang terkaya di daerahnya. Tak ada yang tahu seperti apa wajahnya, keluarga dari si Buruk Rupa pun juga sangat amat tertutup dengan warga tetapi tak jarang banyak warga desa yang meminjam uang pada keluarga si Buruk Rupa. Orang tuanya sering pergi ke luar kota dan ke luar negeri, sangat jarang ada di kediamannya. Si Buruk Rupa hidup di rumah yang sangat besar dengan pembantunya.

Tiva yang seharusnya menerima syarat untuk pelunasan hutang – hutang kedua orang tuanya tetap pada pendiriannya, ia tidak mau menikah dengan si Buruk Rupa. Hingga di hari ketiga batas waktu, akhirnya Rigga yang tidak pernah merasakan bangku kuliah bahkan ia membantu paman bibinya untuk mencari nafkah harus berdiri dan berjalan ke tempat si Buruk Rupa untuk memenuhi persyaratan pelunasan hutang paman dan bibinya. Ia tak tega melihat paman dan bibinya yang terus menerus bersedih, sedangkan Tiva ia tidak mau tahu.

Ketika ia sudah sampai di depan rumahnya, Rigga tidak disambut dengan baik. Ia pun langsung diantar ke ruangan si Buruk Rupa dengan kasar. Sesampai di kamar si Buruk Rupa, Rigga dikunci di kamar itu dan ternyata di dalam kamar itu tidak ada satu orang pun. Selang beberapa jam tertidur Rigga terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu kamar terbuka. Dengan mata yang masih mengantuk ia melihat ke arahnya di sana ada si Buruk Rupa. Ia duduk di kursi roda dan menutupi wajahnya. Rigga tidak bisa melihat wajah si Buruk Rupa yang ditutupi.

Mereka berdua hanya saling menatap dalam diam dan akhirnya Rigga mengajak si Buruk Rupa berbicara terlebih dahulu. Rigga menceritakan bahwa dirinya ada di sana karena dialah yang akan menggantikan sepupunya - Tiva. Ia juga bertanya kapan tanggal mereka menikah. Namun si Buruk Rupa malah marah dan membanting segala peralatan yang ada di dekatnya. Ia mengamuk. Rigga yang melihat kejadian itu seketika terkejut dan takut. Rigga jongkok dan menutup mata serta telinganya. Rigga tidak mengerti mengapa si Buruk Rupa tiba tiba mengamuk. Ketika ia merasa bahwa si Buruk Rupa telah tenang, Rigga mencoba berbicara baik baik dengan si Buruk Rupa bahwa sebenarnya ia berada di situ karena kasihan dengan paman dan bibinya karena anak paman dan bibinya tidak bisa membantu dalam pelunasan hutang, dan si Buruk Rupa menatap Rigga dengan mata yang tajam.





Bersambung...



dibuat: 01 – 09 - 2016

diunggah: 24 - 01  -2019



ceritanya ga ada percakapan ya, aku cerita tokoh secara tidak langsung, bukan tokohnya yg cerita (disebut apa sih kalo dalam sastra?)



B E A S T (ONESHOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang