KEMBALI

1.4K 47 3
                                    


     Anneth dibawa ke suatu tempat,matanya masih tertutup kain hitam,Anneth saat itu sangat ketakutan,ia takut kalau dirinya diculik oleh seseorang yang tak dikenalnya

    Mereka telah sampai di tempat tujuan,pria itu membimbing Anneth untuk duduk di sebuah kursi,tetapi setelah duduk di kursi itu,tak ada terdengar lagi suara pria itu,cukup lama Anneth terdiam di tempat hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka kain yang menutupi matanya itu

    Ia membuka matanya,pandangan nya masih kabur,ia mencoba memfokuskan pandangannya, ternyata ia sedang duduk di tepi danau dengan sebuah mangkuk es krim di depannya dan sebuah kertas kecil,ia membuka kertas itu

"Tersenyumlah walau senyuman itu bukan untukku,setidaknya kau telah mengajariku arti mencintai tanpa harus memiliki"

   Pikiran Anneth langsung tertuju pada Deven yang selama ini memberi nya quotes yang indah,melihat sekitar danau,tak terlihat seorang pun disana,tiba tiba ponsel Anneth mendapat pesan masuk dari misterius quotes(Deven)

'Sempat aku ingin melupakanmu,sepertinya aku tak bisa,itu seperti aku mengingat seseorang yang tak pernah ku liat'

   Anneth tersenyum manis,di lihatnya pukul berapa saat ini,ya tepat pukul 15.00 pesan itu masuk.Anneth masih mencari keberadaan seorang pria yang membawanya ke danau tempat dimana Deven dulu pernah mengajaknya kesini,apakah Deven yang membawanya kesini?tapi sepertinya bukan,Deven sudah mulai menjauh darinya,lalu siapa?friden? Tapi friden tk pernah kesini sebelumnya mana mungkin ia tau tempat ini,ponsel Anneth kembali menerima pesan masuk

'Penjual es krim'

  Anneth mengangkat alisnya bingung maksud dari pesan itu,tetapi ia memutuskan untuk pergi ke penjual es krim,yang cukup jauh dari tempat duduknya tadi
Penjual:"Anneth ya?Ini ada surat untuk kamu,katanya dibaca di tempat kamu duduk tadi"
Anneth:"Dimana orang yang ngirimnya pak?"
Penjual:"Saya juga kurang tau,dia cuma nitip itu"
Anneth:"Makasih ya pak"

    Anneth kembali ke tempat duduk itu,membaca isi surat yang Deven titipkan ke penjual es krim

'Aku mencintai mu,tapi jika inginmu aku pergi menjauh,percayalah itu adalah bentuk aku mencintaimu tanpa harus berada di dekatmu'

   Anneth menangis,ia tak kuasa menahan air matanya yang seolah ingin keluar melihat dunia,dari surat itu Deven benar benar akan menjauhi Anneth,ia terkejut saat sebuah sapu tangan berada di hadapanya,melirik seseorang yang memberikan sapu tangan itu,ternyata dia adalah Deven. Anneth memeluk Deven sangat erat,sambil menangis ia tak melepaskan pelukannya itu
Anneth:"Dev maafin ak,ak terlalu egois maafin ak,pliss jangan jauhin aku,kau pergi sesuai permintaan ku,dan sekarang aku minta kamu kembali"panjang lebar
Deven:"Sebenarnya aku akan menjauhi mu neth,tapi sayangnya aku tak bisa"
Anneth:"Pliss back to me"
Deven:"Yaa,aku akan kembali untuk mu neth"
Anneth:"Maafin aku yaa dev"
Deven:"Jangan nangis,aku gak mau ngeliat kamu nangis"
Anneth:"Aku merasa bersalah banget"
Deven:"Udah udah mending kita duduk aja,makan tuh es krim udah mencair tu"melepas pelukannya
Anneth:"Kamu gak mau?"
Deven:"Lagi diet"
Anneth:"Badan aja udah kurus masa sih masih mau diet"
   
     Mereka tertawa bersama,menikmati indahnya sore hari di danau untuk kedua kalinya.Kesalahpahaman ini akhirnya selesai di danau tersebut
Deven:"Neth?kenapa waktu itu kamu minta aku jauhin kamu?"
Anneth:"Ya iyalah,bekal yang aku kasi ke kamu eh malah di kasi ke cewe lain,itu namanya gak ngehargai"
Deven:"Aku bisa jelasin neth"
Anneth:"Aku udah tau semuanya,dari Joa"
Deven:"Aku cuman gak tega aja ngeliatnya,jadi ya aku kasi aja,maaf ya"
Anneth:"Ya gak papa,niat kamu baik kok,dan aku mau tanya satu hal serius"
Deven:"Apa?"
Anneth:"Kenapa kamu harus jadi orang yang misterius buat kirim aku quotes quotes itu?"
Deven:"Pengen beda aja sama cowo lain,oh ya kamu tau dari mana aku yang selalu kirim itu jam 15.00?"
Anneth:"Joa waktu itu kerumahmu,       dia sebenernya mau jelasin kesalahpahaman ini,tapi kamu gak ada dirumah,lalu Joa nemukan ponsel mu yang selalu kirim aku quotes itu"
Deven:"Wah sembarangan tu Joa main masuk kamar orang aja"
Anneth:"Tapi karna dia juga kan yang bikin semua nya jadi baik lagi"
Deven:"Iya,pulang yuk neth udah sore ni"
Anneth:"Aku mau liat matahari terbenam dev"
Deven:"Oh ya,orang tua kamu udah pulang?"
Anneth:"Udah dev,aku seneng banget akhirnya aku diperhatiin lagi"
Deven:"Nah kan,mereka itu cuman lagi ada urusan aja"
Anneth:"Aku seneng banget hari ini"menyenderkan kepalanya ke pundah deven
Deven:"Kabarin dulu neth ke mama kamu,nanti dia nyariin terus aku lagi nanti dimarahin"
Anneth:"Oh iya,ntar ya"

    Mereka menikmati pantulan cahaya senja saat itu dari danau,meluapkan rasa bahagianya,akhirnya kesalahpahaman ini memiliki titik temu.Deven mengantar Anneth pulang kerumahnya

Anneth:"Masuk dulu ya dev"
Deven:"Nanti aja neth malu"
Anneth:"Ihh nanti mama aku kira aku pergi sama siapa sampe pulang jam segini"
Deven:"Yaudah deh ayo"

   Anneth menarik tangan Deven masuk ke rumahnya,dan bertemu kedua orang tuanya
Anneth:"Mamaa,papa"
M.Anneth:"Anneth,kenapa baru pulang?"
Anneth:"Tadi Anneth abis liat matahari terbenam di danau,oh ya ma,ini Deven ,aku pergi tadi sama dia"
Deven:"Maaf ya tante jadi buat Anneth pulang jam segini,tadi saya udah ajak dia pulang,tapj katanya tunggu matahari terbenam"
M.Anneth:"Kamu satu sekolah sama Anneth?"
Deven:"Iya tante,tapi gak sekelas"
M.Anneth:"Seumuran?"
Deven:"Iya tante,kenal Anneth dari Joa"
M.Anneth:"Ohh Joa"
Anneth:"Udahla mi,masa Deven di introgasi mulu"
M.Anneth:"Mama cuma mau mastiin kalo dia bisa jaga kamu nak"
Deven:"Saya bakal jagain anak tante kok"
M.Anneth:"Tante pegang ya omongan kamu,soalnya Anneth belum pernah punya pacar,jadi dia mungkin belum tau semuanya"
Deven:"Iya tan"
M.Anneth:"Udah makan belum kamu dev?"
Deven:"Belum tante"
M.Anneth:"Makan bareng aja yuk"
Anneth:"Iya dev,kamu dari tadi belum makan"
Deven:"Maad ngerepotin,tapi maaf saya gak bisa tante,mama juga nungguin dirumah buat makan bareng,maaf ya tante"
M.Anneth:"Ohh yaudab tante ngerti kok,Anneth gih antar deven ke depan"
Anneth:"Iya ma"

    Deven menaiki motornya dan Anneth berdiri di samping deven
Anneth:"Oh iya dev,tunggu sebentar ya"
Deven:"Ada apa neth?"
Anneth:"Tunggu aja disitu bentar aja"
     Anneth masuk ke rumahnya,dan Deven tetap menunggu di atas motornya,Anneth kembali dengan cepat
Anneth:"Nih jaket kamu yang sempar kamu pinjemin"
Deven:"Kirain udah kamu jual hehe"
Anneth:"Sebenarnya sih mau ku jual,tapi gak ada yang mau beli haha"
Deven:"Yaudah aku pulang dulu ya"
Anneth:"Hati hati"

    Deven melaju dengan motornya,dengan senyuman yang masih sangat mekar di bibirnya,begitu pun dengan Anneth,ia merasa bahagia sekali hari ini,entah karena orang tuanya atau karna deven,sepertinye kedua duanya.Setelah masuk dan makan malam,Anneth mengirim Deven pesan

'Dikocek jaket mu'

    Tak butuh waktu lama untuk membuat sebuah ceklis dua menjadi berwarna biru,dengan cepat Deven langsung mengambil sebuah kertas yang Anneth masukan di saku jaket Deven

"Aku memang tak ahli dalam hal ini,tapi aku begitu menikmati kalimat mu setiap hari,apalagi kalimat itu buatku semakin menikmati hari"

    Anneth ternyata mengirimi Deven sebuab quotes juga,Deven membalas pesan dari Anneth

'Jadi ada saingan nih ya,jangan lupa tidur,bidadari butuh tenanga untuk menceriakan hari'

    Anneth tersenyum mebaca pesan dari Deven,ia memutuskan untuk tidur,tetapi ia mengirimi satu pesan lagi untuk deven

'Jangan lupa tidur juga,membuat kalimat indah untukku juga butuh tenaga extra,jangan bales pesan ini lagi,kalo gak aku marah'

     Deven hanya membaca pesan itu,ia memutuskan untuk langsung tidur dan menikmati sebuah mimpi yang ia harapkan jadi kenyataan

Haloo guyssss,gimana ni chapter barunya?quotes nya juga gimana ni?jangan lupa vote dan komen ya:) see u next

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang