part 5

124 12 0
                                    

Jangan lupa vote+komen

Tiba tiba ada yang menghapus air mata nya pas gue liat

Deg

" Kak calva "kaget gue langsung gue hapus air mata gue dengan kasar

"Teman Lo?"

"Hah?" Ujar gue, gue liat kak calva menghela nafas

"Huh... Teman Lo mana kok Lo sendiri"

"Ke kantin"

"Hm... Jangan nangis sendiri"

"Hah?" Apa coba maksudnya masa nangis ngajak2 nangis berjamaah dong

"Lo tuh itu lemot banget sih"kesalnya

"Kakak si kalo ngomong irit banget aku jadi gak ngerti" sambil manyun

"Ok mulai sekarang gue gak akan ngomong singkat ke Lo tapi Lo juga, setuju"sambil menjabat tangan gue

"Ok setuju" tersenyum yang dibalas senyum tipis nya
.
.
.
.
.
.

Semenjak di rooftop itu gue sama kak calva mulai dekat tapi dia belum tau gue yang sebenarnya. Gue juga udah 4 bulan di sekolah ini, tapi tetap aja gue gak bisa hidup tenang karena ada sih Sinta dkk yang hampir setiap hari bully gue, tapi masih batas standar lah jadi tenang walaupun setiap gue di bully selalu ada kak calva yang datang untuk nolongin gue jadi gak terlalu parah. Seperti terakhir kali

Gue diseret ke taman belakang sama Sinta dkk

"Lo itu tuli atau apa sih kan gue sudah bilang jangan dekati kak calva "

"Aku gak dekati kak calva kok" bela gue karena memang gue gak dekati kak calva

"Oh.. jadi kak calva yang dekati lo, sok cantik banget Lo" sambil Jambak rambut gue

"Kenyataan" kata gue sambil nahan rasa sakit di kepala gue

"Dasar... Gaesss lakukan tugas kalian" Dira langsung numpahi bak yang isinya air bekas cuci piring, terus ditambah lagi tapi untung ada kak calva jadi gak tambah parah
.
.
.
.
.
Sekarang udah jam setengah 5 gue lagi nungguin kak calva karena mungkin udah waktunya kak calva tau siapa gue sebenernya. Sudah setengah jam gue nungguin kak calva tadi katanya mau ganti baju dulu. Tapi tiba tiba ada yang nutup mulut gue dengan kain yang baunya ngengat terus semuanya gelap
.
.
.
.

"Nge...auw sakit"pas gue bangun gue ada di tempat gelap cuman ada lampu kecil di tengah

"Wah tuan putri kita udah bangun"kata seseorang

"Siapa lo"

"Aw..."gila kepala gue sudah pusing malah dijambak lagi

" Lo gak perlu tahu siapa gue, gue peringati ya jangan dekati kak calva NGERTI LO"bentak orang itu

"Gue gak pernah dekati kak calva "

Prak ..

"Aw..." Perih badan gue dicambuk

"Alah boong Lo kalo sampai gue liat Lo sama kak calva Lo bakal dapat yang lebih parah ngerti" bentaknya

Prak....

Setelah itu dia pergi ngunci pintu nya

"To...long..

Tolong...." teriak gue sumpah badan gue lemes

"Ada orang" kata orang di luar

"Tolongin gue"

Bruk

Bruk

Orang itu berusaha dobrak pintu

"CLARA" panik orang itu langsung melepaskan tali di tangan gue, gue pun langsung jatuh ke kak calva. Ya orang yang tadi nolongin gue itu kak calva

Kak calva pun langsung gendong gue kemobilnya gue bisa liat ke khawatiran nya ke gue

" Suster suster tolong teman saya" katanya sambil menaruh gue di emergency bed kalo gak salah ya

" Masnya tunggu disini dulu ya" kata suster itu sambil menutup pintu

.
.

Calva POV

Ceklek

"Dok gimana keadaan teman saya "-calva

"Teman kamu baik baik saja hanya banyak luka cambuk dan jam akan di kepalanya yang buat dia pingsan"jelas dokter itu

"Kalo gitu saya boleh jenguki dia dok"

"Silahkan"

Pas gue masuk gue liat Clara belum sadar entah kenapa hati gue rasanya sakit ngeliat Clara terbaring lemah. Gue duduk di sampingnya gue genggam tangannya sampai hp gue bunyi, pas gue mau ambil ada sesuatu yang jatuh.

Pas gue ambil

Deg

'itu

"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-

Maaf ya kalo jelek dan gak menarik.....
Jangan lupa like sama komentar ya yg kurang apa aja

Maaf ya gantungi mulu

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang