Kamu Bohong!

764 55 0
                                    

Happy reading^^


"Harusnya aku yg tanya, knpa kamu di sini?" Gue natap dia.

"Aku td-" - Hyunjin gelagapan.

"Pak, kita blm slesai loh siapa sih yg dtg? Oh, ada Ibu Minju ternyata mau msuk dlu?" - Sarah senyum sarkas ke gue. Penampilannya jauh dr kata rapi.

"Aku tunggu kamu di rumah," hbis ngomong gtu gue lgsg pergi dr situ.

"PUAS KAMU?!" - Hyunjin ngebentak Sarah.

"Ayo plg, Chae."

"Loh udah? Gmna dia-" - Chaeyeon.

"Anter gue ke rumah mama buat ngambil Kaila baru kita ke rumah gue, Kavin psti udah di rumah."

"Oke oke," - Chaeyeon.

Gue sama Chaeyeon ke rumah mama, jemput Kaila. Hbis dr rumah mama gue anter Chaeyeon dlu ke toko baru gue plg. Sampe rumah, gue liat motor Kavin udah ada di garasi.

Ceklek

"Loh, bunda udah plg dr rs? Kok gk blg sama Kavin? Tau gtu td bawa mobil aja skolahnya," - Kavin.

"Bunda dijemput Tante Chaeyeon td, abang udah mkan?" Ya smnjak ada Kaila, gue biasain manggil Kavin dgn sebutan abang.

"Blm, bun td lgsg plg. Oh iya td Kavin ktemu ayah sama-" - Kavin.

"Abang mau mkan apa? Biar bunda msakin tp bunda nidurin dd dlu ya, baru masak buat kamu mkan siang."

"Bun," - Kavin ngikutin gue sampe kamar.

"Ya?" Gue nidurin Kaila di box.

"Bunda gpp? Knpa mata bunda sembab? Bunda hbis nangis? Siapa yg-" - Kavin.

"Td pertanyaan bunda blm dijawab loh, abang mau mkan siang pke apa?" Gue natap Kavin smbil senyum.

"Telur dada aja, bun pke kecap di atasnya. Tp bunda harus janji hbis ini bunda harus cerita sama abang," - Kavin meluk gue.

"Abang tlong jagain adek ya slama bunda masak, klo nangis asinya ada di botol susu di kulkas."

"Iya bun," - Kavin.

Gue mulai sibuk masak buat Kavin, gue sengaja masak sdkit cuma buat gue sama Kavin aja. Gue panggil Kavin buat mkan siang, gue temenin dia mkan siang smbil ngobrolin skolahnya. Slesai mkan, gue beresin mejanya trus gue lgsg ke kamar Kaila.

Ceklek

"Bunda," - Kavin.

"Eh abang sini dduk sayang," gue buru2 ngusap air mata gue.

"Bunda nangis?" - Kavin dduk di sbelah gue.

"Gk kok, ini td kelilipan bumbu wktu masak."

"Bun, abang mau nanya sama bunda tp janji jgn marah atau sedih ya?" - Kavin.

"Tanya apa sayang?"

"Td bunda hbis ktemu ayah kan? Abang liat bunda kluar dr rumah yg ada di samping rumah Jihoon smbil nangis," - Kavin.

"Bunda hbis dr rumah temen td, bang."

"Tante Chaeyeon sama Tante Yena rumahnya gk di situ, bun. Td abang jg denger suara ayah di sana, apa ayah lg sama cwe pemilik rumah itu?" - Kavin.

"Itu-"

"Abang udah gede, bun jgn boong sama abang. Jihoon blg slama bunda di rs ayah emg sering ke situ," - Kavin.

"Apa?" Gue lgsg natap Kavin.

"Abang gk suka sama tante itu, bun dia yg ngeracunin pkiran ayah biar jauh dr bunda. Dia slalu maksa ayah buat tinggal di situ," - Kavin.

"Abang-"

"Dia yg bkin ayah jd jrg ngobrol sama abang, bun. Seminggu bunda di rs abang gk pernah sklipun punya waktu ngobrol sama ayah," - Kavin.

"Bun," - Kavin natap gue.

"Apa sayang?"

"Abang tau bunda sedih skrg, abang mau ajak bunda tinggal di rumah kakek bunda mau kan? Lagian Om Chan jg tinggal sndri di sana dan-" - Kavin.

"Abang mau nginep di sana?"

"Bkan nginep tp tinggal di sana abang jg udah cerita soal ini ke Om Chan," - Kavin.

"Abang yakin? Nnti ayah-"

"Bunda msih mikirin ayah? Coba bunda liat, apa td ayah jemput bunda? Apa ayah skrg di sini buat nemenin bunda? Gk kan, bun?" - Kavin.

"Bunda beres2 dlu, baru kita brgkt ke rumah kakek."

Kavin ngangguk trus ke kamarnya buat beresin baju2nya. Gue jg beres2 baju, gk lupa gue nulis surat buat Hyunjin. Gue taroh suratnya di atas nakas trus gue kluar bawa koper2 smbil gendong Kaila.

Kavin udah nunggu di depan, dia msukin koper2nya ke bagasi. Kita ke rumah papa, gue udah blg sama abang td klo kita mau ke sana. Untung aja dia lg ada di rumah, gk butuh wktu lama kita udah smpe di rumah papa.

"Bunda masuk aja ini biar abang yg bawa," - Kavin.

"Bunda bawa satu ya ke dlm," gue narik satu koper isi baju gue sama Kaila ke dlm.

"Ponakan cantik gue," - Bang Chan ngambil koper di tangan gue.

"Sepi bang," gue salim.

"Dduk dlu di situ biar gue ambilin minum," - Bang Chan tau ke mana arah pembicaraan gue makanya lgsg dipotong.

"Di bawa kemana ini, bun?" - Kavin.

"Ke kamar kamu aja ya, yg punya bunda udah di bawa sama Om Chan."

"Oke bun," - Kavin.

Gue bawa Kaila ke kamar, kasian dia drtd diangkat sana sini trus. Gue niatnya mau nemenin Kaila smbil tidur2an eh gue malah ketiduran skrg.

✴✴✴

"Gila, jam brapa skrg? Astaga, udah jam segini! Gue harus- oh iya gue lupa gue lg gk di rumah," gue senyum trus ke bawah.

"Pagi bunda," - Kavin udah dduk di ruang makan sama Bang Chan.

"Pagi, siapa yg masak?" Gue heran liat meja mkan.

"Gue, dduk buruan lo harus mkan banyak hari ini! Lo baru mkan skli kan semlm?" - Bang Chan.

"Gue gk laper, kalian mkan aja."

"Mkan buat Kaila bkan buat lo, lo itu msih harus ksih Kaila asi. Buruan dduk!" - Bang Chan.

"Iya," gue terpaksa dduk trus ngabisin nasi goreng yg udah disedian.

"Gue hari ini ada meeting, lo di rumah sndri gpp kan?" - Bang Chan.

"Hm, gpp kan ada Kaila."

"Abang hari ini cuma simulasi nnti plg skolah abang lgsg plg," - Kavin.

"Bunda gpp abang plgnya jgn buru2 ya," gue senyum.

"Gk pkoknya nnti abang lgsg plg," - Kavin senyum.

"Ya udah yg penting hati2, jgn ngebut."

"Siap bunda! Abang jlan dlu ya," - Kavin salim trus lari ke depan.

"Hati2, bang!"

"Jgn pernah sembunyiin apapun dr Kavin, dek dia udah gede. Dia udah bisa bedain mana yg baik dan mana yg gk buat dirinya sndri, dia jg udah paham msalah2 kyk gini. Dia bisa jd tmpat bersandar lo slama gue gk ada," - Bang Chan.

"Bang," gue naroh sendok sama garpu gue.

"Plg meeting gue lgsg plg meetingnya gk sampe jam 10," - Bang Chan.

"Bang, lo mau nurutin permintaan gue?"

"Asal gk aneh2 gue mau, apa?" - Bang Chan.

"Anterin gue ngurus surat perceraian......."












To be continue....

What? What? Cerai?? Iya gk nih?? Felix udah lama gk keliatan nih, mau ditongolin lg atau ndak?? Komennya juseyo (:


Oh iya, mkasih ya buat 100 vote nya^^ Sayang kalian 😙❤

Temen Abang - Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang