siji

66 5 0
                                    

suara alarm terus berdering, tetapi raysa terus saja mengabaikannya.

"raysa!!!! bangunnn!! liat sekarang udah jam berapa?? kamu mau sekolah atau engga?". teriakan sang bunda tentu mengganggu tidur raysa.

"iya iya bun. raysa bangun sekarang." raysa segera menyiapkan peralatan sekolah nya, mandi dan bergegas makan.

betapa kagetnya bunda melihat anaknya bangun dengan mata sembab seperti habis menangis.

"raysa sayang? kamu kenapa sayang? kamu nangis?". tanya bunda sambil mengelus lembut rambut raysa.

"hah? kenapa bunda? raysa gakpapa. raysa semalem habis ngerjain tugas banyak banget. jadi gini deh, kurang tidur". raysa berusaha menenangkan sang bunda.

"yaudah kalo gitu. tapi kalo ada masalah kamu harus cerita sama bunda ya sayangg". ucap bunda sambil mengecup pipi raysa.

"SIIIIAAP KOMANDAN, LAKSANAKAN". raysa mengucapkan dengan nada jenakanya yang membuat bunda juga cengengesan melihat tingkahnya.

"oh iya, sekarang kamu mau sarapan atau bawa bekal aja nih? tuh liat sekarang udah jam 7 kurang 15". bunda melihatkan jam nya ke raysa.

"ohh my godd!! bawa bekel aja deh bun!!". ucap raysa dengan nada di lebay lebay - in.

"dasar kesayangannya bunda! nih bekel nya udah bunda siapin". bunda memberikan kotak bekal ke raysa.

"dasar kesayangannya raysa! makasihhh bundaaa!!! rasya sayang bundaaaaaaa". raysa lalu berpamitan kepada sang bunda.
.
.
.
.
.

betapa kagetnya raysa melihat seseorang yang sedang ia ingin sangat lupakan ada didepan rumahnya. 

"good morning kebo". iya dia rayhan, yang kemarin baru saja diputusin sama raysa.

entah rasa apa yang sekarang bergejolak di dada raysa. ada rasa coklat,keju,kacang eh salah maksudnya rasa bahagia,bingung,gelisah bercampur aduk.

"lo? ngapain lo disini?". ucap raysa tanpa basa-basi.

"kok kamu ngomongnya lo-gue sih?". perkataan raysa yang membuat raut muka rayhan berubah drastis menjadi kesal.

"suka suka gue lah!". jawab raysa enteng.

"oke. kalo kamu aja gitu, aku bakal ngomong lo-gue lagi dari sekarang", rayhan berhenti sejenak dan melanjutkan perkataannya
"padahal lo yang dulu bikin gue ngerubah cara ngomong gue ke orang lain yang lebih sopan kata lo. tapi apa sekarang?". kecewa,sangat kecewa yang dirasakan rayhan.

deg. sesak,sakit bercampur aduk. sakit rasanya mendengar rayhan ngomong kaya gitu lagi. tapi apa boleh buat? semuanya harus terjadi seperti sekarang adanya - raysa.

mereka berdua saling diam sejenak, saling merasakan sakit diantara keduanya.

"ekhem. gue mau nganter lo kesekolah, tapi kalo lo pun juga mau". ucap rayhan memecahkan keheningan diantara keduanya.

"sorry. gua ga bis--"
perkataan raysa dipotong rayhan.

"gosah di lanjutin, gue tau. yaudah gue duluan aja sekarang. ati-ati dijalan" rayhan langsung berlalu pergi.
.
.
.
.
.

andai kamu tau ray, aku gamau kaya gini. tapi bagaimanapun aku harus ngelakuin ini semua demi kebaikan kita sendiri. maafin aku ray. aku bakal ngasih tau yang sebenarnya kalau kamu benar-benar udah gasuka lagi sama aku. aku masih sangat sayang sama kamu. tapi, hubungan kita ya harus berakhir seperti ini. love you. -raysa.







maaf ya masih banyak kesalahan tanda baca atau typo mungkin. next nya tunggu aja ya.

Lo Mantan Gue.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang