Melihatnya Lagi

174 14 6
                                    

Setelah puas menangis Dokter Fujiama pun kembali keruangannya.

Hana masih duduk ditaman sambil menengok keatas sambil memejamkan matanya, sesekali angin berhembus pelan.

"Aku merasa bersalah soal perasaan Dokter Fujiama, apa ini menandakan aku jadi orang jahat yang memberi harapan palsu padanya?"

Perasaan Hana sangat bercampur aduk, dia masih belum bisa mengerti apa arti dari cinta yang sebenarnya. Mengingat saat ini keadaan Kei masih sama walaupun Kei sudah melewati koma yang dialaminya.

"Aku berharap bisa bercerita soal ini padamu Kei.."

Tiba-tiba angin berhembus kencang, membuat Hana jadi terkejut. "Apa sih anginnya mengganggu.. ku"

Ketika Hana membuka matanya, dia melihat seorang cowok yang gak asing lagi sedang berdiri. Ya, itu Kei.

"Kei?!!" Teriak Hana.

"Hana.." panggil Kei dengan lembut.

Hana pun berdiri dan menghampiri Kei, ketika Hana ingin menyentuh tangan Kei.. Hana tersadar bahwa Kei masih belum bisa ia pegang.

"A-apa i-ini mimpi?! Aku.. aku bisa melihatmu lagi Kei!! Hiks.. hiks.." Hana gak bisa menahan air matanya lagi.

"Hei Hana, jangan menangis. Gak ada artinya pertemuan kita nantinya.." Ucap Kei dengan lembut.

"Aku benar-benar bahagia sekali, walaupun kamu masih berbaring disana. Seengganya aku bisa berbicara padamu.." Ujar Hana sambil tersenyum.

"Ini soal-"

"Dokter Fujiama?"

Kei memotong ucapan Hana dan Hana benar-benar terkejut kenapa Kei bisa tau soal apa yang ingin Hana bicarakan.

"Aku yakin kamu pasti akan membicarakan soal itu, sebenarnya.. tadi aku yang menyuruh Dokter Fujiama untuk menyatakan cinta padamu sekali lagi." Jelas Kei sambil menundukan kepalanya.

"K-kenapa Kei?! Apa kamu nyerahin aku gitu aja? Kamu gak mau mempertahankan hubungan ini?!" Bentak Hana.

"Bukan begitu, cuma.. aku gak yakin akan bisa tetap hidup disampingmu.." Ujar Kei. "Aku sengaja membuat kalian dekat agar aku bisa melihatmu tetap bahagia walaupun bukan denganku." Jelas Kei.

Hana mengepalkan tangannya.

"Kamu tau?"

Kei menatap Hana dengan serius.

"Kebahagianku, ada sedekat ini.."

Hana mengkerutkan dahinya, menandakan dia sedikit kurang setuju dengan ucapan Kei.

"Kamu gak perlu susah-susah untuk membuatku bahagia bersama orang lain, karena sampai kamu sembuh nanti. Aku akan tetap mencintaimu!" Ucap Hana sambil melinangkan air matanya.

Kei menatap Hana dan Kei pun ikut meneteskan air matanya.

"Aku.. aku juga mencintaimu, tunggu aku sembuh ya.." Lalu Kei tersenyum walaupun masih ada air mata yang tersisa jatuh di pipinya.

Hana kembali membalas senyuman Kei dan mereka saat ini tersenyum bersama.

...

"Oh iya Kei, kenapa kamu bisa tiba-tiba muncul lagi setelah beberapa waktu menghilang?" Tanya Hana.

Kei menatap keatas langit..

"Aku sebenarnya gak benar-benar menghilang, cuma selama ini aku hanya memperhatikanmu dengan cara bersembunyi." Ujar Kei.

"Kenapa begitu?"

"Supaya kamu gak terus-terusan mengingatku dan secepatnya bisa melupakan aku-"

The Distance Between Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang