Hari sudah menjelang sore rasa bosan sudah mulai merayapi otakku, aku tidak tahu harus melakukan apa.
Akhirnya aku memutuskan untuk sekedar lari sore ke taman. Sebenarnya aku malas sekali jalan sendirian seperti orang asing tapi ya sudahlah gak papa hitung hitung menghilangkan rasa bosan.
Aku bersiap memakai baju olahraga serta handuk kecil."Bi nenek mana?" Tanya ku seraya mencari nenek yang entah kemana
"Nenek sedang tidur dikamar bibi"
"Oh ya sudah bi key mau pamit, mau lari lari sore"
"Sendirian key?"
"Iya bibi gak papa kok, pamit ya bi assalamualaikum"
"Ya wa'alaikumsalam"
Aku kira jalanan di taman sepi ternyata banyak sekali yang olahraga sore ditaman, ya walaupun aku memang terlihat seperti orang asing tapi ya gak masalah lah
Aku kembali berlari lari kecil serta mendengarkan lagu kesukaanku di earphone. Ternyata sore sore begini asyik selain sehat rasa bosan ku sudah hilang
Karena merasa aku sudah sangat lelah aku memutuskan untuk membeli minum dan istirahat sejenak di taman.
Tiba tiba entah bayangan atau memang kenyataan aku melihat seseorang yang tidak asing bagiku ya kak sultan tapi yang menjadi pertanyaan dengan siapa dia berjalan?
Seketika melihat pemandangan itu hatiku merasa sesak aku sangat ingin marah tapi tidak bisa aku ingin menangis tapi air mataku sudah habis. Aku mencoba melihat siapa wanita yang berjalan bersama kak sultan apakah dia pacarnya? Tapi semakin aku melihatnya semakin membuat hatiku merasa sakit kak sultan merangkul wanita itu dengan tawa lepas belum pernah aku melihatnya segembira itu. Mungkin memang benar dia adalah kekasihnya
Aku memutuskan untuk pulang saja karena hari mulai petang, aku tidak bisa terus seperti ini aku harus semangat dan ceria seperti dulu.
Tiba tiba saja aku merasa ada yang menarikku lalu menutup mulutku dengan kain setelah itu aku tidak ingat apapun
"Dimana aku kenapa tempatnya gelap sekali apa yang terjadi padaku? Apakah aku diculik? Ya Allah key benar benar takut disini nenek bibi paman tolong keysa"
Aku sangat takut sekali entah apa yang harus aku lakukan tapi jika benar aku diculik mengapa tangan dan kaki ku tidak terikat.
Aku mulai meneteskan air mata karena aku paling benci dengan kegelapan aku tidak suka gelap aku takut sangat takut.
"Apakah ada orang disini, tolong lepaskan aku, aku mohon aku benar benar takut berada di tempat gelap tolong"
Aku berteriak dengan kencang namun sia sia saja di ruangan ini mungkin hanya aku sendirian. Aku berusaha mencari HP di saku celana ku tetapi nihil padahal tadi aku membawa ponsel itu
Sekarang entah apa yang harus aku lakukan aku benar benar tidak tahu. Seandainya hari ini aku harus tiada aku mohon Tuhan tolong jaga nenekku bibiku serta pamanku biarkan tawa mereka selalu menghiasi rumah walaupun tanpaku dan tolong jaga sahabat sahabatku.
Aku terus berusaha berjalan walaupun aku sering menabrak benda yang aku juga tidak tahu benda apa itu.
Aku sudah mulai frustasi dan sepertinya hatiku mulai sesak karena aku terlalu lama berada ditempat gelap ini lah yang aku takutkan jika aku terlalu lama disini
"Tuhan berikan aku keajaiban aku sudah tidak kuat dadaku serasa sesak dan seperti tidak bisa untuk bernafas lagi"
Tiba tiba saja lampu menyala dengan cerah namun perlahan dari belakang sampai kedepan aku melihat cahaya yang begitu banyaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Dalam Senja
Teen FictionSemua hal yang kita anggap indah tidak pasti indah justru yang kita anggap buruk mungkin tidak buruk? Janji itu adalah hal yang mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dilakukan jangan berjanji jika kamu sulit untuk menepatinya? Diamlah kamu jika it...