{6} Dekat?

45 10 4
                                    

   'Sedekat ini dengan mu, aku takut ada sesuatu yang berubah dengan perasaanku'

— Aurelia Syaqile Nantoro

🍁🍁🍁

Malam kembali menemani seseorang yang kini sedang sendirian di sebuah rumah. Entah apa yang orang itu pikirkan sampai belum tidur padahal sudah hampir tengah malam. Ia memandang langit yang hanya ada bulan disana. Bintang yang entah kemana. Sama seperti dirinya yang sedang sendirian, tidak ada teman.

   Hanya ada suara angin yang menemani dirinya. Menit demi menit berlalu ia masih setia untuk tidak tidur padahal esok ia harus bersekolah.

   Tak lama ia masuk ke kamarnya, mungkin ia sudah lelah dan ngantuk. Ia pun merebahkan badanya ke tempat tidur. Lama kelamaan matanya pun terpejam dan menuju ke alam mimpinya.

🍁🍁🍁

Pagi ini Aurel berada di kantin sekolah bersama kedua sahabatnya, yaitu Gabriel dan Zetlin. Mereka sedang memesan makanan. Setelah makanan mereka sudah jadi, mereka segera mencari tempat duduk.

   Saat mereka sedang Asik makan, tiba tiba Naftan menghampiri mereka.

"Nanti jadi ya gue tunggu di parkiran." Kata Naftan yang berada di hadapan mereka ber tiga.

"Beneran nih kak?" Tanya Aurel pada Naftan.

"Bener lah. Oh iya ini yang satu lagi temen kalian berdua juga?" Tanya Naftan sambil menujuk Zetlin.

"Iya." Kata Aurel dan Gabriel.

"Yaudah ajak juga. Kalau gitu gue pergi dulu ya." Kata Naftan dan setelah itu ia melenggang pergi entah kemana.

Zetlin yang tidak mengerti yang dibilang orang itupun bertanya ke pada kedua sahabatnya. "Eh apaan sih gue gak Tau nih." Tanya nya.

"Ceritanya panjang, intinya lo ikut aja nanti." Jawab Aurel.

"Gak bisa gitu dong." Protes Zetlin.

"Nanti juga lo Tau Zet." Kata Gabriel santai.

"Yaudah lah." Pasrah Zetlin.

Mereka pun kembali makan yang sempat tertunda. Setelah mereka selesai makan, mereka kembali ke kelas nya.

🍁🍁🍁

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, tetapi kelas Aurel masih terdapat guru yang mengajar.

"Nih guru lama amat sih keluarnya." Kesal Gabriel.

"Udah bel dari tadi bukanya keluar." Kini gantian Aurel yang terlihat kesal. Tak lama dari itu guru yang mengajar pun keluar kelas. "Akhirnya tuh guru keluar juga." Kata Aurel sambil membereskan peralatan sekolahnya.

"Yaudah yuk cepetan." Suruh Aurel kepada kedua sahabatnya.

Mereka pun segera pergi ke parkiran untuk menemui . Sesampai nya di parkiran sudah ada Naftan dan teman temanya yang menunggu mereka.

   "Maaf lama kak tadi gurunya gak keluar luar." Sesampai nya Aurel di sana ia meminta maaf ke mereka karena sudah menunggu.

   "Si cantik segala minta maaf. Santai aja kali." Gombal Victor.

   "Dasar lo malah gimbal." Kata Rafif sambil menoyor kepala Victor.

   "Gombal woy bukan gimbal." Kesal Victor.

   "Lah udah ganti emang ya?" Tanya Rafif dengan muka yang di bingung bingungkan.

   "Bodo amat Fif." Jawab Victor dan Naftan berbarengan.

CHANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang