{10} Jalan?

32 2 1
                                    

'Perasaan ini semakin membingungkan'

-Aurelia Syaqile Nantoro

🍁🍁🍁

Hari hari berlalu. Setiap harinya mereka semakin dekat. Kedekatan mereka kini tidak hanya di luar sekolah. Satu sekolah sedang gempar akan kedekatan mereka terlebih ada Farhan didalamnya.

"Oy lah gak ngajak ngajak nih." Kata Rafif yang tiba tiba datang ke meja Aurel dan kawan kawan.

"Ini Zetlin kata nya udah laper." Jawab Aurel sambil menunjuk Zetlin.

"Dasar lo ah gak pren kita." Kata Rafif sambil pura pura ngambek.

"Idih lo emang bukan temen gue." Kata Zetlin.

"Dih dih gitu masa." Kata Rafif gak terima.

"Kan kalian bisa gak sih kalau ketemu tuh gak usah berantem?" Kesal Gabriel.

"Tau lo berdua." Ujar Naftan yang baru saja datang. "Damai dong damai." Lanjutnya.

"Dia duluan." Ujar mereka berdua sambil menunjuk satu sama lain. Membuat yang ada di sana memutar bola mata malas.

"Ekhm." Dehem Farhan. "Nanti ke tempat biasa." Lanjutnya. Walaupu mereka sudah dekat tetap saja Farhan masih sama, cuek.

Mereka yang dengar itu hanya menganggukan kepala dan langsung menikmati makanan yang sudah ada di meja.

🍁🍁🍁

Sudah sedari tadi mereka sampai di sana. Mereka sedang asik bernyanyi dan tertawa oleh lelucon yang selalu di berikan Victor dan Rafif. Mengobrol banyak hal yang seketika membuat Farhan dan Nando banyak bicara.

Belakangan ini Farhan lebih sering bersama teman temannya dari pada pacarnya, Raisha. Sikap nya yang seperti itu membuat Raisha kesal karena sudah tidak lagi di perioritaskan.

"Jamber sekarang oy?" Tanya Victor yang sudah berhenti dengan leluconnya.

"Jam setengah 5. Napa?" Kata Rafif.

"Balik kuy." Ajak Victor.

"Lah tumben ngajak pulang lo." Ujar Naftan.

"Udah janji ama mak pulang nya gak sore." Kata Victor sambil nyengir.

"Dih. Yaudah ayo pulang." Ajak Naftan sambil berdiri yang di ikutin sama yang lain. 

Mereka pun menuju motornya masing masing. Dan bergegas pulang.

Di perjalanan Aurel dan Farhan mereka tidak langsung ke rumah Aurel. Ntah Farhan mau mengajak Aurel kemana.

"Hmm.. kak kita mau kemana?" Tanya Aurel yang malah tidak dapat jawaban dari Farhan.

Mereka mengelilingi kota Bandung yang entah tujuan nya kemana hanya Farhan yang tau.

Setelah menghabiskan 30 menit di jalan, mereka sampai ke sebuah tempat yang agak jauh dari kota Bandung. Mereka berada di bukit yang memperlihatkan indah nya kota Bandung.

"Temenin gue sebentar." Ujar Farhan setelah mereka duduk di bukit itu.

Tak ada jawaban dari Aurel. Ia sedang asik memandangi keindahan kota Bandung dari bukit itu.

Langit semakin gelap. Entah apa yang ada di pikiran Farhan sampai mengajak Aurel ke sana hingga matahari itu perlahan tenggelam.

"Suka?" Tanya Farhan tiba tiba tapi ia tak menengok ke arah Aurel. Masih setia memandang yang ada di depannya.

"Hah? Suka? Suka apa?" Tanya balik Aurel yang mungkin saja kaget akan pertanyaan tiba tiba Farhan.

"Lo suka ngelihat matahari terbenam disini?" Katanya yang sambil memperhatikan wajah Aurel dari samping.

Cantik. Ujar Farhan dalam hati.

"Suka banget." Jawabnya sambil nengok ke arah Farhan yang membuat mereka berdua bertatapan. Tatapan itu berhenti karena mereka berdua sama sama memutuskan pandangannya.

Hening. Mereka menjadi saling diam. Ada perasaan aneh yang Aurel rasakan. Sedangkan Farhan penuh tanya di pikirannya.

"Hmm. Kak gak di cariin sama pacarnya?" Tanya Aurel yang memecah keheningan.

"Gak." Jawab Farhan dingin. "Gue lagi males sama dia." Lanjutnya

"Kenapa?" Tanya Aurel. "Kalau gak mau ngasih tau juga gak papa." Lanjut nya cepat. Takut Farhan salah sangka.

"Males aja." Jawab Farhan singkat.

"Ohhh." Beo Aurel yang gak mau tau lebih lanjut.

Tiba tiba Farhan berdiri dan jalan ntah kemana yang membuar Aurel kebingungan.

"Masa iya gue di tinggal." Gumam Aurel sambil memperhatikan Farhan.

Tak lama Farhan kembali sambil membawa sesuatu dan menyodorkan ke Aurel.

"Nih air sama batagor buat lo." Katanya

"E-eh makasih kak." Ujar Aurel sambil menerima air dan makannya.

Mereka pun memakannya sambil menikmati pemandangan yang ada.

Sederhana tapi berkesan.

"Gue lagi cape sama Raisha. Terlalu nuntut ini itu sama gue sampe sampe gue gak boleh main sama kalian." Ujar Farhan yang telah selesai makan.

"Hmmm.. Mungkin dia mau lo selalu ada buat dia kak." Aurel yang bingung menjawab apa.

"Tapi gak gitu juga Rel." Kata Farhan yang terlihat kesal. "Masa gue gak boleh main sama lo semua."

"Hmm.. ya itu terserah lo aja kak." Ujar Aurel yang terlihat sangat bingung mau menjawab apa.

"Yaudah lah males bahas dia." Katanya. "Ayo pulang." Lanjutnya sambil berdiri dan di susul Aurel.

Farhan pun melajukan motornya ketika Aurel sudah siap.

Naik motor berduaan menikmati kota di malam hari. Angin yang sejuk. Lampu jalan di sebelah kiri kanan mereka. Orang orang yang lihat pasti berfikiran mereka adalah sepasang kekasih yang asik berjalan jalan di malam hari. Tapi nyatanya hanya teman.

•••
Holaaa apa kabar readers
Udah berapa lama yah nggak update

Im so sorry ya guys..
Belakangan ini lagi nggak ada inspirasi sama sekali... nggak tau kenapa..

So gimana sama part ini semoga suka ya..
Kalau pendek tolong di maklum hehehe..

Jangan lupa komen and vote yaa guys..

🍁 Salam dari Avril 🍁


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang