- Dilema cinta -

2.1K 197 10
                                    

"Namjoon, bukankah ini sudah jam pulang? Pulang lah besok saja lanjutkan pekerjaanmu" Ucap Jimin temen sekantor Namjoon yang juga sahabat nya . 

Seperti biasa Namjoon hanya tersenyum kecil disertai gelengan setiap kali Jimin mengajaknya pulang, tidak kah Namjoon tahu Jimin sebenarnya selalu menunggu nya di bawah sampai satu jam menunggu Namjoon benar-benar berubah pikiran dan akan pulang tepat waktu.

Jimin tau kalau Namjoon bukan tipe orang yang tidak punya pekerjaan lain diapartemen nya, sehingga ada alasan untuk bertahan dikantor ini hingga malam hanya demi menyelesaikan pekerjaan sialan itu. Bukannya Jimin tidak tau kalau Namjoon dan atasan mereka berpacaran selama ini, Seisi kantor mungkin saja tidak tau tapi tidak dengan Jimin sahabat Namjoon. Meskipun Namjoon belum memberitahu jimin ntah alasan karena apa, Jimin memilih pura-pura tidak tau menunggu hingga suatu saat Namjoon sahabat nya akan memberitahu nya. Bukan kah mereka sudah berteman mulai dari SMA hingga perguruan tinggi bahkan mereka satu kantor sekarang, Tapi mengapa Namjoon sama sekali tidak menganggap nya sebagai sahabat. Bukan!! Bukan itu yang Jimin ragukan hanya saja sakit rasanya melihat bahkan Namjoon saja mungkin tidak pernah menganggap nya sebagai sahabat apalagi yang lain . 

Bertahun-tahun mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, bukan kah hidupku sangat sial

"Sudah tau dia tidak akan pulang cepat,kenapa aku bertanya lagi huft" Batin Jimin 

"Yasudah aku pulang duluan, jangan terlalu memaksakan diri disini besok masih banyak file-file baru yang harus kau kerjakan, kau ini jangan bilang kau ingin naik pangkat makanya setiap hari pulang malam" teriak Jimin kesal

"Kau sedang mencari muka di depan Presdir Kim"?

''HAHA  Aku tidak gila pangkat Jimin ah,"

"Lalu untuk apa kau disini sampai lembur , pekerjaan itu tidak akan ada habis nya jika kau kerjakan sampai malam, itu justru akan membuatmu semakin stress'

"Tidak apa, hanya saja aku mulai bosan di apartemen, semenjak Taehyung adikku dapat beasiswa perguruan tinggi di London aku jadi kesepian di apartemen sendiri" Balas Namjoon sambil meminum secangkir coffee di meja nya.

"Alasan '' Batin Jimin.

"Baiklah,byeee aku pulang duluan'

"Sampai jumpa besok Jimin ah"

.

.

.

.

Beberapa jam sepeninggal Jimin Namjoon mengusap kepala nya ringan, ia membaringkan kepala nya dikepala kursi. Pria dengan IQ tinggi itu menghembuskan nafasnya pelan ia menoleh kearah bingkai tepat di atas meja nya, Foto bersama CEO dan staff beserta karyawan saat mereka melakukan perayaan anniversary perusahaan ini beberapa bulan yang lalu.

Namjoon memandangi foto itu denga seksama, disana terlihat Seokjin-nya berada ditengah disamping Ayah nya Presdir Kim.

"Senyum mereka sangat mirip, benar-benar manis" gumam Namjoon.

Namjoon beralih kepojok gambar disana ada dirinya dan Jimin berdiri berdampingan. Sejenak Namjoon membisu memandangi foto itu, dia melihat dirinya dengan gaya kas andalan berdiri dengan kedua tangan dimasukkan kesaku celanan dan disamping nya sahabat nya Jimin tersenyum ceria disana hingga matanya tak terlihat. Namjoon kembali tersenyum.

"Dia benar-benar imut jika sudah tersenyum''

Namjoon kembali merebahkan kepala nya dikepala kursi sambil menatap langit-langit kantor. "Maafkan aku Jimin ah". Keluh nya hampir tak terdengar.

Dia tidak  menyadarinya, tidak.... dia hanya pura-pura tidak menyadari nya.

Jimin sahabat nya menyukai nya.

Satu hal yang tidak Jimin ketahui , Namjoon bukannya tidak mau pulang tepat waktu dari kantor ini, Namjoon bisa saja mengerjakan pekerjaan ini hanya dalam beberapa jam saja dengan mengandalkan kejeniusan nya. Hanya saja Namjoon tau Jika pulang tepat waktu Jimin akan mengajak nya pulang dengan mobil nya dan tidak akan membiarkan namjoon pulang dengan Bus. Jika sudah seperti itu Namjoon tidak akan bisa menolak dan tidak punya alasan karena apartemen mereka searah. Namjoon bukan nya menghindar hanya saja dia tidak ingin sahabat nya masuk dalam zona nyaman terlalu lama dengan nya. Namjoon tau Jimin menyukai nya semenjak mereka di perguruan tinggi, SeungWon sering bercerita kalau Jimin suka menyimpan foto Namjoon di ponsel nya. Namjoon bukannya tidak tau Jimin juga selalu memberikan uang pada Taehyung adik nya sebagai ganti agar dia tidak selalu merepotkanku yang kala itu bekerja sambil kuliah. Dia bahkan sering membelikan belanja bulanan kami kala itu. Park Jimin terlalu sempurna untuk nya.


"Oh holy shit apakah staff sekarang pekerjaan nya hanya melamun saja dikantor ini '' Teriak seseorang diujung sana.

Namjoon hapal betul suara itu, suara yang selalu ia rindukan setiap hari nya.

'' Maaf Sir , saya hanya sedikit merenggangkan otot, saya akan melanjutkan pekerjaan ini  " Balas yang lebih muda dengan formal.

"Bahkan aku sudah berdiri disini 5 menit yang lalu Kim Namjoon dan kau tidak menyadarinya, aku sudah mengetok-ngetok tapi kau tak mendengar"

"Dan lagi, hentikan embel embel itu, sudah berapa kali kubilang panggil saja Hyung jika sudah diluar kantor dan diluar jam kerja'' 

"Kau bahkan tidak mengganggapku sebagai kekasihmu huh?''

"Maafkan aku" Lirih Namjoon

"Sudahlah ... ayo pulang, sudah malam ayo makan, aku lapar... kau ingin mati jadi tengkorak berlama-lama disini" cecer Seokjin sembari melangkah kearah Namjoon.

"Bukan kah  ini sudah malam kenapa hyung belum pulang juga ?" aku akan pulang sebentar lagi. Pulang lah duluan hyung.

Dia benci NamJoon yang ini, dia benci saat Namjoon beralasan seperti itu menolak pulang bersama hanya karena dia tidak mau Seokjin mengantar nya pulang menggunakan mobil nya. Atau alasan lain karena tidak mau orang lain melihat Seokjin berpacaran dengan pria miskin didepan nya ini padahal semua staff sudah pulang hanya tinggal mereka berdua dikantor  ini. Dian benci itu.

"Kim Namjoon" 

Tatapan Seokjin pada pria didepan nya ini berubah menjadi tatapan sakit tak kala melihat Namjoon mengabaikannya memilih melihat ke arah komputer didepannya. 

"Hyung, aku akan pulang sebentar lagi, hyung pulang duluan saja, hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan". Ucap Namjoon masih tetap dengan komputer nya.

"Kau bahkan tidak menatapku saat berbicara"

Namjoon langsung menoleh melihat wajah Seokjin didepan nya, tidak dia tidak bermaksud seperti itu. 

"Hyung   ----- ,........"

"Baiklah aku akan pulang, selesaikan saja pekerjaan mu sampai selesai. Dan satu lagi besok aku tidak masuk kantor, Ken dan Ayah mengajak ku mengunjungi perusahaan di Busan, aku akan pergi selama 3 hari, File-file yang harus aku tanda tangani taruh saja di mejaku aku akan menandatangani nya setelah pulang dari sana."

Seokjin berlalu bahkan tidak menoleh kearah Namjoon yang membeku di kursinya.

"Selalu saja seperti itu , tidak pernah peka''!!! dasar Namjoon sialan. brengsek!!.




hehe hi Im back huhu ada yang nunggu gak?( padahal enggak ada ;( huhu .....).

Sudah setahun ternyata hehe maaf ya aku setahun hiatus menyelesaikan projek di real life ku hehe, yeiyyy setelah ini bakalan banyak bikin story hehe gak papa kok gak ada yang nungguin cuma pengen nuangin hobi lama disini tentunya dengan Cast baru yaitu bangtan hehe. 

My precious boss #NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang