ANDA

STORY 1 : "Caraku Mencintaimu"

   Ini adalah ceritaku, cerita bagaimana caraku mencintai seseorang yang sudah lama ku kagumi, aku kurang paham dengan perasaan ini, aku belum bisa memastikan apa ini benar benar cinta atau Cuma penasaran belaka, yaa walaupun aku sudah menyebutkannya diatas bahwa aku mencintainya hehe...

   Namaku dana, aku seorang mahasiswa, disini aku akan menceritakan tentang bagaimana caraku memperlakukan hatiku selama 4 tahun ini.

   Aku mengagumi seseorang yang luar biasa, aku mengenalnya saat aku masih di bangku SMP kelas 3, dia begitu manis saat tersenyum, awalnya rasa ini tidak terlalu ku hiraukan, akan tetapi lama kelamaan rasa ini mengangguku, seakan-akan hati ini memaksaku untuk membahas seseorang yang baru aku kenal itu, namanya Dila, mengapa aku tahu namanya? Tidak mungkin aku bertanya kepadanya, aku orang yang cukup pemalu jika dihadapkan dengan perempuan, aku tidak punya keberanian menatap mata perempuan saat berbicara, jadi bagaimana caraku berkomunikasi dengan perempuan? Yaa jawabannya adalah saat aku berbicara dengan perempuan aku selalu menunduk atau memalingkan wajahku atau menatap sesuatu disampingnya ataupun dibelakangnya, memang sedikit konyol hehe.

   Kembali kecerita, namanya Dila, seperti yang ku bilang aku tidak mungkin bertanya kepadanya untuk mengetahui namanya, aku tahu namanya hanya saat Guru memanggilnya meskipun itu begitu singkat saat guru memanggil namanya, entah mengapa hati ini begitu cepat menyelamatkan namanya agar tidak hilang dikepalaku, mungkin dia (hati) memang sudah sangat menyukainya.
Dia seorang yang sangat polos, dia tidak tahu menahu tentang masalah percintaan, yang dia tahu waktu itu hanya tentang belajar, belajar dan belajar. Dia perempuan yang cerdas, bukan Cuma dalam pelajaran, dia juga pintar dalam bersosialisasi dengan orang lain, mungkin itu lah sebabnya dia punya banyak teman.

   Aku tidak pernah bicara dengannya tapi aku sudah jatuh hati padanya, itulah yang membuatku ragu, apa aku sedang jatuh cinta atau Cuma penasaran ingin mengenalnya saja.

   Memasuki bangku SMA, aku mulai memberanikan diri untuk mendekat walaupun kami tidak berada di SMA yang sama, pendekatanku pun tidak secara langsung, aku memulainya lewat sosial media yang sedang tren saat itu, seperti twitter dan BBM.

   Pertama aku memulainya tidak lah sulit seperti yang ku bayangkan, dan ternyata dia mengenalku selama ini, dia mengenalku sejak aku masih duduk di kelas 1 SMP. Itu membuatku sangat senang, ternyata dia memperhatikanku sejak saat itu bahkan aku pun baru mengenalnya saat kelas 3 SMP.

   Dia banyak menceritakan hal yang menarik padaku, dia tahu aku sangat pemalu saat berbicara dengan perempuan, dia tahu bahwa aku sering memperhatikannya saat SMP dulu, dia tahu semuanya, dan ternyata dia juga sangat memperhatikanku waktu itu, bahkan saat kami berada di Kelas 1 SMP.

   Wajarnya ini semua bisa membuatku senang, akan tetapi, aku bingung harus bersikap seperti apa, aku bingung harus seperti apa kelanjutannya, mungkin memang benar apa yang dikatakan teman-temanku, aku terlalu banyak berpikir dan sangat bertele-tele, itulah mengapa aku tidak bisa mendapatkannya hehe.

   SMA adalah saat-saat yang membahagiakan sekaligus membingungkan buatku, saat itu kami sangat dekat, chatting tiap hari, bercanda tiap hari, dan mungkin dalam seminggu kami selalu ada waktu untuk bertemu, paling tidak 2 sampai 3 waktu jika kami sama-sama tidak sibuk.

   Aku sangat senang melihatnya tersenyum, aku sangat senang ia bisa bercanda dengan lepas, aku sangat senang saat aku ada dihidupnya, ai merasa menjadi lebih baik.

   Suatu ketika pada malam itu, dia mengirim pesan kepadaku untuk bertemu pada malam itu, ini sangat tidak biasa karena ia ingin bertemu denganku pada malam hari, awalnya aku menolaknya karena besok masih bisa bertemu, tapi ia memaksaku, ku pikir ia punya sesuatu yang ingin di ceritakan, atau mungkin dia ingin mengungkapkan perasaannya kepadaku, hehe ngarep.