Penyesalan Risa

11.7K 632 16
                                    

Haii i'm back. Hahahaaa

Maaf ya updatenya lama banget😅

Makasih yang udah vote and comment😍

Dengan tubuh gemetaran dan perasaan takut, Risa mulai menceritakan kejadian dua bulan yang lalu.

"saat itu.."

Flashback

Pada saat jam pulang sekolah, Risa untuk pertama kalinya tidak di jemput oleh ayah Rafi.

"hufft iya-iya ayah. Iya gak papa kok, Risa bisa pulang sendiri yah. Hehe iya iya. Sip, awas aja kalau bohong"ancam Risa kepada ayahnya dengan nada gombal ala dirinya. Risa mematikan ponselnya sambil masih tersenyum karena ajakan kencan ayahnya tadi.

Ada-ada saja memang.

Bisa di cincang bundanya kalau ini di sembunyikan!

Jadi selingkuhan papa mah berat!

Di depan gerbang sekolah, Risa berdiri dengan wajah mayun, mencoba menghubungi tukang ojek langganannya. Risa masih belum berani untuk naik angkot walau banyak anak sekolah di dalam sana. Rasanya malas saja berdesak-desakkan.

Seharusnya diterimanya saja tadi ajakan karin untuk pulang bersama. Tapi nasi sudah jadi bubur, Risa tidak tau kalau ayahnya sibuk tidak bisa menjemputnya, bahkan telat mengabari.

Walaupun dirinya biasa di manja tapi Risa tidak suka memaksa harus seperti maunya selalu. Risa tau batas. Makanya Bunda Rani dan ayah Rafi sangat suka memanjakan anaknya yang penurut itu.

Jadi anak baik mah, suka di gituin! Bikin seneng! Risa membatin membanggakan diri. Lalu tersenyum gaje. Karena bosan menunggu di depan sekolah Risa memilih menunggu pak Sapri, tukang ojek langganannya di ujung tikungan jalan. Agak jauh memang tapi itung-itung olah raga pikir Risa.

Sesampainya disana, kejadiannya begitu cepat.

Saat itu Risa melihat mobil mobil sedan berwarna hitam mengerem mendadak di depannya.

Risa sangat bingung saat itu, seseorang yang duduk di depan kemudi keluar dari dalam mobil. Wajahnya di tutupi masker hitam. Persis seperti penjahat-penjahat yang di tonton di movie action kesukaannya. Dari gerak-geriknya pria itu terlihat gusar membuka pintu belakang, lalu membungkuk cukup lama.

Risa menolehkan kepalanya kesembarangan, tidak ada siapa-siapa disana. Hanya dirinya!

seriusan! Dirinya gak salah lihatkan? di dalam sana ada seseorang yang- yang di ikat!

What the-?!

Oke Risa tenang!

'Bugh!'

Oh yeah, pria itu pingsan. Tubuh kecilnya berguncang seketika.

Bener saja Risa menimpuknya dengan balok. Ntah darimana kekuatan dan keberanian itu muncul.

Demi tuhan dia bahkan gak tega memijak semut.

'apa yang kulakukan!' rutuk Risa dalam hati. Membuang sembarangan balok di tangannya.

Risa sedikit menunduk, melihat kedalam mobil. Wanita tua itu menatapnya dengan mata teduhnya.

Risa ingin menangis rasanya.

"toloongg" lirihnya.

Dengan cepat di bukannya lakban yang membekap mulut wanita itu. Lalu beralih ke tangan melepaskan ikatan yang sangat susah di lepas, bahkan dirinya bisa melihat bekas memerah akibat kuatnya ikatan itu.

Terkutuklah orang yang melakukan ini!

"Aaaaaa!!!"

Risa membulatkan matanya, terkejut luar biasa di barengi dengan teriakan yang terdengar berdengung di telinganya. Setruman di punggungnya sangat menyakitkan.

Tubuhnya terguncang hebat, sendi-sendinya terasa mau rontok saja. Sampai Risa tidak bisa menahannya lagi. Pandangannya mulai gelap dan dia jatuh pingsan.

Pertama kali membuka mata, yang di lihatnya kamar putih dengan bau yang menyengat.

Rumah sakit?! Tapi..

Risa terduduk dengan cepat, sekarang sudah magrib. Karena terdengar azan yang berkumandang.

Pikirannya melayang dengan kejadian tadi siang.

Dia yakin itu bukan mimpi, karena rara sakit tadi meninggalkan bekas kemerah-merahan di kulit pucatnya.

Di dalam ruangan hanya dirinya seorang. Bahkan dokter dan perawat tidak ada yang menjenguknya.

Tubuhnya masih utuh, bearti dia tidak dimutilasi, hal yang sangat di takutkan dan jadi pikirannya sedari dia menolong wanita tua itu tadi.

Di liriknya sekitaran ruangan VIP, ransel pink tergeletak di sofa depannya. Dan secarik kertas bertengger di meja samping bangkarnya.

'temui putra saya Syibran Malasyi. tolong beritahukan kepadanya keadaan saya. Kamu bisa menghubungi nomor ini 08123228xxxx.

Terimakasih bantuanmu tadi Risa. Risa namamu kan?

-mommy lila-'

Perasaannya langsung berkecamuk. Dengan menahan rasa sakit. Risa turun dan cepat menyambar ranselnya lalu berlari keluar ruangan. Dengan terburu-buru Risa menyelip kertas yang sudah di lipatnya itu ke saku rok abu-abunya. Tapi dia tak tau ternyata kertas itu terjatuh. Dan dia sangat menyesal.

Flashback End

Dengan sesenggukan Risa meminta maaf kepada syibran yang tertunduk dalam setelah mendengar cerita Risa tadi.

"maafkan aku, aku- aku gak tau bagaimana cara menghubungi om syibran. Kertas itu hilang, aku minta maaf bun, ayah karena gak menceritakan ini. Aku takut kalian khawatir"

Bunda Rani bangun dan langsung memeluk putri semata wayangnya.

"maafkan bunda juga yang sudah lalai, seharusnya ini tidak terjadi kepadamu nak"

"saya pamit" Syibran menyentak berdiri dengan wajah dingin lalu berlalu tanpa melihat Risa.

Setelah kepergian Syibran, Risa menangis keras merasa bersalah. Seharusnya pada saat itu dia harus segera menghubungi syibran memberitahukan keadaan mommynya dan wanita itu bisa tertolong.

Semua ini salahnya!

Ayah rafi diam melihat kepergian Syibran, dia tau anak itu terpukul tapi dia tidak bisa menyalahkan putrinya. Kertas itu hilang bukan kemauan Risa.

Apa yang harus ku lakukan?

Alhamdulillah selesai juga part ini. Maaf pendek, karena kalau kepanjangan jadi cepat tamat. Hahahahaa

Ini kan short story jadi di bawa enjoy aja ya.

Semoga gak mengecewakan!!!

vote and commentnya jangan lupa yaaa

salam,

M.ry😘

My Mommy Risa(shortStory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang